SUKABUMIUPDATE.com - Pihak pengembang proyek pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi, yakni PT Fortunindo Artha Perkasa mengklaim sudah melakukan kewajiban mereka dalam upaya pembangunan Pasar Pelita ini. Adapun targetan dari pihak pengembang bahwa gedung A ditargetkan selesai bulan Oktober 2019 ini, sedangkan untuk gedung B ditargetkan selesai bulan Desember 2019.
BACA JUGA: Dewan Kembali Bahas Pasar Pelita Kota Sukabumi, Pemda Berani Tapi Tidak Tuntas
Penanggungjawab teknik PT Fortunindo Artha Perkasa, Uun menjelaskan kronologis dan kendala yang mereka hadapi selama ini dalam menjalankan proyek pembangunan Pasar Pelita yang sejak tahun 2017 hingga tahun 2019 sekarang mereka tangani.
Ia menjelaskan, setelah melakukan kontrak pada bulan Maret 2017 lalu, pihaknya sudah langsung menemui kendala yakni masalah pedagang dan juga masalah perizinan. Terkait perizinan tersebut, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru keluar sekira bulan Agustus atau September 2017. Ditambah lagi sebelumnya terkendala masalah andalalin.
"Proyek ini kan proyek sakit. Salah langkah, kita kena dampak kritisasinya luar biasa. Kita enggak berani kerja dulu sebelum IMB keluar," ungkap Uun kepada wartawan, setelah memenuhi panggilan DPRD Kota Sukabumi terkait permasalahan proyek pembangunan Pasar Pelita, Senin (4/3/2019).
BACA JUGA: Relokasi Pedagang Tak Maksimal, Pembangunan Pasar Pelita Sukabumi Dinilai Lambat
Lalu pada bulan September 2017, pada saat pihaknya sedang melakukan pematangan lahan, terjadi sebuah peristiwa pembunuhan Raden Galih Nurhikmah (23 tahun) warga Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi terkait perebutan lapak dagangan di sekitaran Pasar Pelita.
"Saya masih ingat, tanggal 31 September 2017 itu, saat kita kirim alat berat ke sana dan kejadian tersebut terjadi. Akhirnya tertunda lagi proyek pembangunannya. Kita mulai efektif bekerja kembali sekira bulan Oktober 2017," terangnya.
Lalu memasuki Januari 2018, pihaknya berencana menyelesaikan tiang pancang yang harus dipasang di area proyek seluas 30.000 meter persegi untuk gedung A, B dan C. Kendala terjadi kembali ketika gedung C yang rencananya diperuntukan untuk tempat parkir berbentrokan dengan masalah kepemilikan lahan.
"Masalah kepemilikan lahan tersebut sangkut pautnya dengan pak Kakay Muhidin. Jadi kita fokus ke gedung A dan B dulu," ujarnya.
BACA JUGA: Sudirman Market Kota Sukabumi Masih Sepi, Pedagang Pilih Geser Lapak di Pasar Pelita
Untuk sekarang, pihaknya tengah konsentrasi menyelesaikan proyek pembangunan ini dikarenakan sudah menjadi komitmen dan perjanjian kontrak yang sudah disepakati oleh mereka.
"Kita enggak main-main, kita sudah keluar uang yang enggak sedikit untuk proyek ini," ungkapnya.
Terkait relokasi para pedagang, pihaknya sudah membantu baik dalam melakukan pendekatan person to person dan juga kepada para pemegang kekuasaan (preman, red) di pasar tersebut. Hal terakhir yang menurutnya berat adalah memindahkan grup karang taruna yang prosesnya sangat alot.
BACA JUGA: Tidak Jadi Usai Pilpres, Pemkot Sukabumi Bongkar Lapak Pedagang Pasar Pelita
"Kalau grup karang taruna kendalanya mereka tidak ingin pindah. Kita memang ada sangkutan ke mereka sekira Rp 26 juta, bukan berarti kita tidak mau menyelesaikan, tapi mana buktinya mereka juga tidak mau pindah juga," tukasnya.
Ia menegaskan, banyak orang melihat PT Fortunindo ini hanya fokus membangun Pasar Pelita saja, meski ia mengaku harus menjalankan berbagai kewajiban, seperti pembuatan pedestrian, memperbaiki jalan yang lama, serta perbaikan saluran.
"Bayangkan itu gimana mau ngerjainnya kalau itu enggak ada yang geser," paparnya.
BACA JUGA: Tolak Direlokasi ke Eks Terminal Sudirman, Pedagang Pasar Pelita Sukabumi Takut Rugi
Ia mengatakan, komitmen pengerjaan proyek ini akan mereka kerjakan jika para pedagang memang serius mau pindah atau direlokasi. Ia membenarkan, memang pekerjaan ini tidak mudah. Uun membutuhkan bantuan dan kerja sama juga dari berbagai pihak untuk mensukseskan proyek pembangunan pasar pelita ini.
"Kita enggak mau macem-macem. Kita butuh mereka juga, mereka juga kan yang akan mengisi pasar pelita nantinya. Harus ekstra sabar," pungkasnya.