Pengembang Pasar Pelita: Ini Proyek Sakit, Harus Banyak Bersabar

Senin 04 Maret 2019, 12:19 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pihak pengembang proyek pembangunan Pasar Pelita Kota Sukabumi, yakni PT Fortunindo Artha Perkasa mengklaim sudah melakukan kewajiban mereka dalam upaya pembangunan Pasar Pelita ini. Adapun targetan dari pihak pengembang bahwa gedung A ditargetkan selesai bulan Oktober 2019 ini, sedangkan untuk gedung B ditargetkan selesai bulan Desember 2019.

BACA JUGA: Dewan Kembali Bahas Pasar Pelita Kota Sukabumi, Pemda Berani Tapi Tidak Tuntas

Penanggungjawab teknik PT Fortunindo Artha Perkasa, Uun menjelaskan kronologis dan kendala yang mereka hadapi selama ini dalam menjalankan proyek pembangunan Pasar Pelita yang sejak tahun 2017 hingga tahun 2019 sekarang mereka tangani.

Ia menjelaskan, setelah melakukan kontrak pada bulan Maret 2017 lalu, pihaknya sudah langsung menemui kendala yakni masalah pedagang dan juga masalah perizinan. Terkait perizinan tersebut, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru keluar sekira bulan Agustus atau September 2017. Ditambah lagi sebelumnya terkendala masalah andalalin.

"Proyek ini kan proyek sakit. Salah langkah, kita kena dampak kritisasinya luar biasa. Kita enggak berani kerja dulu sebelum IMB keluar," ungkap Uun kepada wartawan, setelah memenuhi panggilan DPRD Kota Sukabumi terkait permasalahan proyek pembangunan Pasar Pelita, Senin (4/3/2019).

BACA JUGA: Relokasi Pedagang Tak Maksimal, Pembangunan Pasar Pelita Sukabumi Dinilai Lambat

Lalu pada bulan September 2017, pada saat pihaknya sedang melakukan pematangan lahan, terjadi sebuah peristiwa pembunuhan Raden Galih Nurhikmah (23 tahun) warga Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi terkait perebutan lapak dagangan di sekitaran Pasar Pelita.

"Saya masih ingat, tanggal 31 September 2017 itu, saat kita kirim alat berat ke sana dan kejadian tersebut terjadi. Akhirnya tertunda lagi proyek pembangunannya. Kita mulai efektif bekerja kembali sekira bulan Oktober 2017," terangnya.

Lalu memasuki Januari 2018, pihaknya berencana menyelesaikan tiang pancang yang harus dipasang di area proyek seluas 30.000 meter persegi untuk gedung A, B dan C. Kendala terjadi kembali ketika gedung C yang rencananya diperuntukan untuk tempat parkir berbentrokan dengan masalah kepemilikan lahan.

"Masalah kepemilikan lahan tersebut sangkut pautnya dengan pak Kakay Muhidin. Jadi kita fokus ke gedung A dan B dulu," ujarnya.

BACA JUGA: Sudirman Market Kota Sukabumi Masih Sepi, Pedagang Pilih Geser Lapak di Pasar Pelita

Untuk sekarang, pihaknya tengah konsentrasi menyelesaikan proyek pembangunan ini dikarenakan sudah menjadi komitmen dan perjanjian kontrak yang sudah disepakati oleh mereka.

"Kita enggak main-main, kita sudah keluar uang yang enggak sedikit untuk proyek ini," ungkapnya.

Terkait relokasi para pedagang, pihaknya sudah membantu baik dalam melakukan pendekatan person to person dan juga kepada para pemegang kekuasaan (preman, red) di pasar tersebut. Hal terakhir yang menurutnya berat adalah memindahkan grup karang taruna yang prosesnya sangat alot.

BACA JUGA: Tidak Jadi Usai Pilpres, Pemkot Sukabumi Bongkar Lapak Pedagang Pasar Pelita

"Kalau grup karang taruna kendalanya mereka tidak ingin pindah. Kita memang ada sangkutan ke mereka sekira Rp 26 juta, bukan berarti kita tidak mau menyelesaikan, tapi mana buktinya mereka juga tidak mau pindah juga," tukasnya.

Ia menegaskan, banyak orang melihat PT Fortunindo ini hanya fokus membangun Pasar Pelita saja, meski ia mengaku harus menjalankan berbagai kewajiban, seperti pembuatan pedestrian, memperbaiki jalan yang lama, serta perbaikan saluran.

"Bayangkan itu gimana mau ngerjainnya kalau itu enggak ada yang geser," paparnya.

BACA JUGA: Tolak Direlokasi ke Eks Terminal Sudirman, Pedagang Pasar Pelita Sukabumi Takut Rugi

Ia mengatakan, komitmen pengerjaan proyek ini akan mereka kerjakan jika para pedagang memang serius mau pindah atau direlokasi. Ia membenarkan, memang pekerjaan ini tidak mudah. Uun membutuhkan bantuan dan kerja sama juga dari berbagai pihak untuk mensukseskan proyek pembangunan pasar pelita ini.

"Kita enggak mau macem-macem. Kita butuh mereka juga, mereka juga kan yang akan mengisi pasar pelita nantinya. Harus ekstra sabar," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)