SUKABUMIUPDATE.com - Bekerja puluhan tahun sebagai kuli pikul di Pasar Induk Jakarta, Emuh pria berusia 48 tahun (sebelumnya disebutkan 44) warga Kampung Sindanghayu, Desa Wanasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, tentunya banyak berinteraksi dengan banyak orang di tempat pasar tersebut.
Emuh itu pun tidak menyangka dirinya positif Covid-19 setelah merasa tidak sehat badan. Emuh dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab test yang dilakukan di RSUD Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi.
"Bekerja sebagai buruh pikul di Jakarta, sudah hampir 25 tahun, namun mengalami gangguan kesehatan seperti batuk dan sakit dada baru setahun ini," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (8/6/2020).
BACA JUGA: Warga Wanasari Surade Sukabumi Sambut Pasien Covid-19 yang Sembuh
Kejadian yang dialami Emuh berawal dari dirinya yang merasa tidak enak badan saat di Jakarta awal Mei lalu. Saat itu di Jakarta, dia sempat dipijat dan dikerok adiknya, namun sakit tak kunjung hilang. Dirinya pun memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, Jumat (8/5/2020).
Emuh oleh keluarganya lantas dibawa ke RSUD Jampang Kulon pada Senin (11/5/2020). Pulang dari zona merah dan menunjukan gejala yang mengarah ke Covid-19, Emuh pun dirawat di RSUD Jampang Kulon dan dinyatakan pasien positif.
Menerima kenyataan sebagai positif Covid-19 membuat dia dan keluarga sedih. Dirinya tidak menduga terjangkit virus Corona yang pertama kali menyebar di Wuhan, Cina.
BACA JUGA: PSBB Parsial Setelah Warga Positif Covid-19, Desa Wanasari Surade Sukabumi Perketat Akses Masuk
"Kaget dan campur sedih juga bahkan menagis sekeluarga saat divonis positif hingga akhirnya dirawat di ruang isolasi selama lima hari. Namun saya pun sempat heran kenapa adik saya, yang selama sakit di Jakarta, memijat dan mengobati tidak apa-apa, padahal katanya virus corona sangat cepat menular," jelasnya.
Setelah lima hari dirawat, Emuh lalu diperbolehkan pulang saat menjelang lebaran dengan status pasien positif. Sesudah lebaran E dilakukan kembali isolasi di RSUD Jampang Kulon selama 12 hari. Emuh dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani test swab ke-1 dan ke-2. Kemudian hasil swab test ke-4 dinyatakan negatif.
BACA JUGA: Update 23/5/2020: Surade Jadi Zona Merah, Positif Covid Kabupaten Sukabumi Bertambah
Sedangkan hasil swab test ke-3 masih menunggu hasil dari Labkesda Provinsi Jawa Barat. Kemudian hasil swab test ke-5 juga masih menunggu hasil dari pemeriksaan di RSUD Palabuhanratu.
"Saya pribadi, maupun keluarga, selama ini hanya mengetahui status positif dan negatif, hanya lewat lisan perangkat Desa Wanasari, tidak pernah melihat hasil secara tertulis baik itu negatif ataupun positif," ungkapnya.
BACA JUGA: Riwayat Perjalanan Positif Covid-19 Asal Surade Sukabumi
Emuh dan keluarganya merasa sedih dengan kondisi seperti ini karena selama tiga minggu harus mengisolasi diri tidak boleh keluar dan interaksi dengan warga. Bahkan tetangga yang lewat depan rumah pun, langsung pakai masker, tapi setelah lewat dibuka lagi.
"Mungkin takut ketularan, bukan karena benci. Ya gimana tidak sedih sekeluarga tidak bisa keluar rumah, apalagi saat lebaran," jelasnya.
BACA JUGA: Pulang ke Sukabumi Dalam Keadaan Sakit, Buruh Pasar Induk Jakarta Berstatus PDP
Emuh dan keluarganya pun menjadi viral di medsos dengan kejadian yang dialaminya. "Apalagi sudah rame di medsos. Kalau pribadi dan keluarga sebenarnya menerima apapun keputusan baik positif maupun negatif, asalkan ada penjelasan secara tertulis dari pihak terkait, " ungkapnya.
Dia katakan, ketika dipulangkan setelah dirawat untuk yang pertama kalinya maka dia harus melakukan isolasi mandiri di rumah sehingga harus berjauhan dengan anak dan istri.
"Kalau saya ada diruang depan, anak istri di ruang belakang, dan begitu sebaliknya, yang paling sedih anak bungsu usia 4 tahun pengen jajan, tapi tidak bisa keluar," ungkapnya.
BACA JUGA: Swab Test ke-4 Negatif, Positif Covid-19 di Surade Sukabumi Sembuh
Emuh pun menceritakan apa yang dilakukannya saat diisolasi di RSUD Jampang Kulon. "Biasa saja dikasih obat, makan hanya tidak bisa ketemu keluarga saja. Kalau batuk dikasih obat batuk, makan dan minum obat (vitamin)," tuturnya.
Kendati sudah dinyatakan sehat namun Emuh masih batuk batuk dan sakit di dada. "Bahkan istri bilang kalau belum sehat betul sudah saja dirawat di rumah sakit, jangan pulang, nanti ada yang datang lagi, menjemput untuk ke rumah sakit, dan nanti keluarga di isolasi lagi. Kalau obat ada dikasih, namun tidak ada terasanya, sehingga beli di apotek obat batuk," terangnya
"Untuk bantuan sendiri, Alhamdulillah ada dari pak Kades, dan kemarin juga dapat Bansos Gubernur, yang langsung diterima oleh istri," pungkasnya.