SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyatakan Kabupaten Sukabumi akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti daerah lain di Jabar. PSBB di kota dan kabupaten di Jabar dimulai pada Rabu 6 Mei 2020 sesuai instruksi Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Dalam hal ini, PSBB di Kabupaten Sukabumi dilaksanakan secara parsial di delapan kecamatan. 8 Kecamatan itu terdiri dari 6 kecamatan berada di perbatasan dengan Kota Sukabumi dan 2 kecamatan lagi yaitu Kecamatan Cidahu dan Cicurug. Cicurug dan Cidahu jalani PSBB karena tingginya kasus positif Covid-19 di kecamatan tersebut.
BACA JUGA: 6 Mei 2020 Kota Sukabumi Siap Laksanakan PSBB, Parsial Atau Total Tunggu Review Epidemiologis
"Seluruh Jawa Barat PSBB. Meskipun PSBBnya disesuaikan dengan kondisi daerah. Di Kabupaten Sukabumi PSBB parsial," ujar Marwan usai melaksanakan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan PSBB di Jawa Barat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui video conference di Pendopo Sukabumi, Rabu (29/4/2020).
Menurut Marwan, delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang akan melaksanakan PSBB parsial terdiri dari 6 Kecamatan yang berbatasan dengan Kota Sukabumi dan 2 kecamatan yang kasus positifnya tinggi. "Delapan Kecamatan itu yang berbatasan langsung dengan Kota Sukabumi dan kecamatan yang positifnya tinggi seperti Cidahu dan Cicurug," katanya.
BACA JUGA: Kajian Epidemiologis Direview Pemprov, Kota Sukabumi Segera Berlakukan PSBB?
Menurutnya, Kabupaten Sukabumi sudah siap melaksanakan PSBB, hal itu terlihat dari pelaksanaan check poin di perbatasan antara Sukabumi dengan daerah lain. "Kabupaten Sukabumi sudah siap (PSBB). Bahkan, sedari awal melaksanakan check poin dan pendataan orang yang datang dari zona merah," ungkapnya.
Selain pelaksanaan PSBB, Pemkab saat ini menyoroti arus mudik dari luar daerah ke Sukabumi dan kecamatan dengan jumlah penduduk tinggi yang berbatasan dengan zona merah. "Kita hari ini mencermati Kecamatan tinggi penduduknya dan yang berbatasan dengan zona merah," terangnya.
BACA JUGA: ODP dan PDP di Cicurug Sukabumi Meningkat Dampak PSBB di Daerah Perantauan
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, PSBB di Bogor, Depok dan Bekasi, serta Bandung Raya dianggap efektif. Terutama dalam meminimalkan penyebaran covid 19. "Sejak PSBB diberlakukan, rasio Penambahan kasus stabil. Bahkan persentase kecepatan yang sembuh lebih tinggi daripada orang meninggal," terangnya.
Maka dari itu, 17 daerah di Jabar akan dilakukan PSBB. Apalagi penyebaran Covid-19 di daerah yang belum PSBB cukup mengkhawatirkan. "Makanya akan diusulkan PSBB. Namun penerapan di daerah sesuai skala masing. Bisa maksimal (menyeluruh) ataupun parsial" paparnya.
BACA JUGA: Perbatasan Sukabumi-Bogor Dijaga, Imbas PSBB Jumlah Penumpang Angkot Dibatasi
Dirinya meyakini Covid-19 akan menurun jika semua daerah di Jabar melakukan PSBB. Bahkan di Jabar bisa lebih cepat selesai jika PSBB tersebut lancar. "Juni ini trennya diprediksi turun kalau semua disiplin. Namun bisa panjang, bahkan sampai akhir tahun kalau tidak disiplin," jelasnya.
PSBB sendiri akan dilaksanakan Rabu. Sebab, persetujuan dari Kementerian Kesehatan diprediksi turun pada Sabtu mendatang. "Biasanya Sabtu datang persetujuan dari Kemenkes, makanya Rabu mulai PSBB. Setiap daerah harus mulai menyosialisasikan PSBB," pungkasnya.