SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi SDN Rambay di kampung Cikukulu RT 01/05, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, membuat siswa tak nyaman saat belajar. Pasalnya, ruang kelas I hingga V rusak, hanya kelas VI saja yang kondisinya lumayan bagus karena telah direhab 2014 lalu.
Atap ruang kelas bolong dimana-mana, beberapa kaca jendela pecah dan lantai retak-retak. Keadaan ini diperparah dengan toilet sekolah yang juga ikut rusak.
BACA JUGA: Bukan Toilet, Kepala SDN Rambay Tegalbuleud Sukabumi Sebut Kisruh Rapot Karena Kaos Tim
"Kerusakan terutama pada bagian atap juga tidak berfungsinya toilet," ujar Ketua Komite SDN Rambay, Sumarna, kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (28/12/2019).
Menurut Sumarna, SDN Rambay yang berdiri pada tahun 1957 itu baru pernah direhab pada tahun 2014. Itu pun hanya dua lokal saja yang direhab yaitu ruang kelas IV dan kantor. Saat ini, kata Sumarna, ada sebanyak 68 siswa belajar di sekolah yang ada di daerah selatan Kabupaten Sukabumi itu.
BACA JUGA: 700 SD di Kabupaten Sukabumi Rusak Berat, Disdik Ajukan Rp 16 Miliar
Sumarna mengungkapkan, saat hujan turun kegiatan belajar mengajar terganggu karena air menetes dari atap yang bocor.
"Apalagi memasuki musim hujan banyak ruangan kelas yang sudah bocor terutama kelas 1 sampai kelas V. Bangunan tersebut sudah tidak layak pakai sebenarnya karena memang bangunan sudah tua," jelasnya.
BACA JUGA: Dua SD di Bojong Kalibunder Rusak Berat, Disdik Sukabumi: KBM Dipindah
Menurut Sumarna apabila guru dan siswa ingin buang air kecil atau kencing, mereka terpaksa harus lari ke sungai yang berada tak jauh dari sekolah. Antara sekolah dengan Sungai Cikukulu jaraknya sekitar 50 meter.
"Toilet sudah puluhan tahun tidak berfungsi karena rusak. Kalau ingin kencing mesti ke sungai. Saat sungainya kering ketika kemarau, para guru itu harus bawa air dalam botol saat ingin buang air kecil," pungkasnya.
BACA JUGA: Kelas Ambruk, 237 Siswa SDN Cikaramat Simpenan Sukabumi Dibagi Dua Shift
Toilet sekolah ini juga sempat membuat gaduh, setelah sejumlah orang tua dan wali murid SDN Rambay memprotes sekolah yang dituding menahan rapot dengan alasan belum membayar iuran MCK (Toilet) sebesar Rp 80.000.
Namun dari pihak sekolah mengklarifikasi hal tersebut. Yang terjadi bukan iuran toilet tapi adanya tunggakan pembuatan kaos tim ke perusahaan konveksi.
BACA JUGA: Disdik Berjanji SDN Cikaramat Sukabumi yang Ambruk Menjadi Skala Prioritas Perbaikan
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi sedang melakukan pendataan bangunan SD yang kondisi rusak.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Sarana SD Disdik Kabupaten Sukabumi, Agus Muharam. "Insya Allah kami sedang mendata sekolah untuk capaian pembangunan dengan konsep tuntas," pungkasnya.