Aktivitas Lindu Swarm di Sukabumi Menurun, Masyarakat Diimbau Tetap Waspada

Jumat 23 Agustus 2019, 13:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Aktivitas Gempa Swarm di wilayah Sukabumi sudah mulai berkurang. Jumat (23/8/2019) tak tercatat ada gempa sejak pukul 12.15 WIB hingga pukul 17.55 WIB. Namun warga diimbau tetap waspada terhadap gempa lainnya yang bisa muncul kembali.

BACA JUGA: Sekarang BMKG Sebut Gempa Swarm Sukabumi Bukan Dipicu Sesar Citarik, Tapi Klaster Bogor

Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna menyebut, potensi munculnya kembali gempa-gempa lain dibawah magnitudo 4,0. Seperti diketahui, Swarm adalah gempa kecil yang dangkal dan berpotensi terjadi berulang di wilayah yang sama.

"Gempa jenis swarm ini adalah gempa yang kejadiannya hanya fokus pada satu titik dengan intensitas kejadian yang tinggi, dimana frekuensi kejadian gempanya bisa terjadi beberapa kali dalam beberapa jam dan berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan," kata Daeng, Jumat (23/8/2019).

BACA JUGA: Inilah Swarm, yang Sering Getarkan Sukabumi

Gempa ini, lanjut Daeng, masih berkategori aman karena skalanya masih dibawah magnitudo 5,0 walaupun kejadiannya terus berulang. Sejak dulu diwilayah Malasari (Bogor) - Cisolok (Sukabumi) ini memang sering terjadi Gempa Swarm seperti ini karena adanya aktivitas tektonik dari Patahan Citarik dan beberapa zona patahan disekitar Bayah, Cimandiri dan Barat Bogor.

"Patahan-patahan ini rata-rata hanya menghasilkan gempa dibawah magnitudo 4.0 dan sangat langka sampai tembus magnitudo 5.0. Walau pada tahun 1975 pernah terjadi gempa magnitudo 5,6 disana," imbuhnya. 

BACA JUGA: Sesar Citarik Pemicu Lindu Swarm Sukabumi, Pengaruhi Aktivitas Gunung Salak?

Ia menegaskan, Gempa Swarm tak selalu menjdi tanda akan munculnya gempa lebih besar. Gempa swarm bisa saja hanya gempa-gempa kecil yang sekedar lewat saja.

"Bisa juga memicu gempa besar. Tetapi untuk melihat potensi ini sangatlah sulit jika dikatakan Gempa Swarm akan memicu gempa lebih besar karena sifat gempa bumi yang tak bisa diprediksi. Namun sangat jarang sekali gempa swarm memicu gempa lebih besar," kata Daeng lagi.

BACA JUGA: Gempa Swarm Sesar Citarik Mulai Geser ke Arah Laut, M 3,4 Getaran Hingga ke Kota Sukabumi

Daeng melanjutkan, Gempa Swarm dalam ilmu seismologi bukanlah sesuatu yang aneh atau luar biasa. Gempa swarm dikategorikan dalam dua jenis, yaitu berbahaya dan tidak. Dikatakan berbahaya jika gempa swarm ini rata-rata berskala diatas magnitudo 5.0. Dikatakan tidak berbahaya jika skalanya masih dibawah magnitudo 4.0.

BACA JUGA: Gempa Swarm Getarkan Kabandungan Sukabumi, Warga Diminta Tenang dan Waspada

"Dan pembangkit Gempa Swarm ini ada dua, yaitu karena bergeraknya patahan aktif dan bergeraknya magma kepermukaan. Namun untuk kasus di Barat Daya Bogor ini adalah murni aktivitas tektonik, yaitu akibat Patahan Citarik dan beberapa patahan minor di daerah Barat Laut Sukabumi dan Barat Daya Bogor serta Bayah. Jadi tetap waspada dan mari memantau bersama," pungkas Daeng.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)