Anggota DPR RI drh Slamet Soroti Perizinan Berusaha dalam RUU Cipta Kerja

Rabu 12 Agustus 2020, 03:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet kembali menyoroti muatan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Kali ini, legislator asal Sukabumi itu mengingatkan pemerintah terkait sektor perizinan dalam RUU Cipta Kerja yang justru berpotensi menjadi permasalahan baru. Padahal, tujuan disusunnya RUU Cipta Kerja adalah untuk mempermudah paket perizinan yang sebelumnya telah ada.

BACA JUGA: Drh Slamet Sebut RUU Cipta Kerja Berpotensi Lemahkan Pertanian Dalam Negeri

"Permasalahan perizinan kan dianggap merupakan salah satu momok paling menakutkan bagi kalangan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Hal itu paling tidak terlihat dari peringkat Ease of Doing Business (EoDB) yang masih di bawah negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam," kata Slamet kepada media, Rabu (12/8/2020).

Betapa tidak, sambung Slamet, pemerintah menyebut, untuk membuat semacam resort di Indonesia, diperlukan sekitar 22 jenis dokumen perizinan untuk dapat memulai usaha tersebut. Kondisi ini tentu saja tidak menarik bagi investor.

BACA JUGA: drh Slamet: Bantuan Alsintan untuk Petani di Sukabumi Bentuk Antisipasi Kelangkaan Pangan

Slamet menuturkan, secara umum pemeringkatan EoDB tersebut memberikan gambaran betapa sulitnya melakukan kegiatan usaha di Indonesia, sehingga pada tahun 2018 beberapa investor kelas kakap dari Tiongkok yang merelokasi pabriknya, tidak ada satupun yang dipindahkan ke Indonesia.

"Hal inilah yang menjadi latar belakang dirumuskannya RUU Cipta Kerja oleh pemerintah, di mana 70 persen dari pasal-pasalnya berkaitan dengan kemudahan perizinan berusaha. Apabila itu disahkan, maka diharapkan dapat meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke Indonesia yang pada akhirnya akan memberikan banyak kesempatan kerja bagi masyarakat," jelas Slamet.

BACA JUGA: Reses di Kebonpedes Sukabumi, drh Slamet: Program Ibu Berdaya Berantas Rentenir

Tetapi Slamet mengingatkan, persoalan perizinan berusaha yang selama ini terjadi di Indonesia lebih banyak disebabkan oleh para pemegang kebijakan yang kurang profesional dalam menjalankan tugasnya. Sehingga, banyak didapati praktik-praktik pungli bagi setiap jenis perizinan yang akan dikeluarkan.

"Selain itu, sistem perizinan yang masih banyak dilakukan secara manu juga mengakibatkan proses izin usaha membutuhkan waktu yang cukup lama," ucap Slamet.

BACA JUGA: Anggota DPR RI drh Slamet Minta Kementan RI Perhatikan Kesejahteraan PPL

"Saya melihat persoalan perizinan berusaha ini lebih kepada pelaksanaanya, bukan di peraturannya. Sehingga bagi saya, rumusan kemudahan perizinan dalam RUU Cipta Kerja menjadi tidak relevan. Sebaiknya pemerintah fokus memperkuat perizinan berbasis Online System Submission (OSS) ataupun Perizinan Satu Pintu (PTSP)," tegas Slamet.

Slamet membeberkan, beberapa hal yang terkait dengan perizinan berusaha berbasis risiko dalam rumusan RUU Cipta Kerja, dianggap masih belum memberikan gambaran solusi bagi persoalan perizinan usaha di Indonesia.

BACA JUGA: Anggota DPR RI drh Slamet Kritisi Sulitnya Penegakan Hukum Karhutla di Indonesia

Sebab, bila melihat Pasal 8 hingga 13 dalam draft RUU Cipta Kerja yang memuat terkait perizinan usaha berbasis risiko, maka ditemukan bahwa apa yang dirumuskan oleh pemerintah berpotensi tidak akan memberikan solusi konkret atas permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia dalam sektor perizinan.

"Justru diduga akan semakin memperburuk keadaan. Misalnya salah satu syarat kegiatan yang masuk dalam kategori berisiko rendah, berisiko sedang, dan berisiko tinggi, itu didasarkan pada potensi terjadinya bahaya. Artinya, kalau berdasarkan potensi terjadinya bahaya, kita memerlukan base line data series dan juga forcasting data series untuk menentukan kategori usaha. Sehingga keakuratan dan ketersediaan data menjadi hal yang krusial. Saya ingatkan kepeda pemerintah untuk berhati-hati terkait persolan data ini, jangan sampai terjadi kesalahan analisa sehingga dapat merugikan kepentingan nasional," tutup Slamet.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life31 Januari 2025, 11:27 WIB

Kenapa Kita Susah Berhenti Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernah ketagihan makanan pedas? Sensasi capsaicin menipu otak, memicu hormon bahagia, dan membuat sulit berhenti. Pedas juga menantang, menggoda selera, bahkan mengaburkan rasa kenyang. Simak faktanya di sini!
Kenapa makan pedas bikin nagih? 🌶️ Sensasi terbakar dari capsaicin memicu hormon bahagia, menambah adrenalin, dan bikin sulit berhenti. Tapi hati-hati, jangan sampai berlebihan!🔥 (Sumber : freepik/@jcomp)
Sehat31 Januari 2025, 11:23 WIB

Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk?

Rambutan, buah tropis yang kenyal dan manis, memang menjadi favorit banyak orang, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rambutan, Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk? (Sumber : Freepik/@sukcao)
Nasional31 Januari 2025, 11:02 WIB

Aturan Baru Kuota 4 Jalur Penerimaan Murid Baru: Afirmasi Ditambah, Domisili Berkurang

Abdul Mu'ti menjelaskan dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan.
(Foto Ilustrasi) Sistem PPDB akan resmi diganti menjadi SPMB. | Foto: Istimewa
Entertainment31 Januari 2025, 11:00 WIB

Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif

Kabar kurang menyenangkan dari dari artis FTV, Larasati Nugroho yang mengalami kecelakaan di kawasan Ulujami, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025 dini hari.
Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif (Sumber : Instagram/@larasati_nugroho)
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar
Keuangan31 Januari 2025, 10:16 WIB

Simak Baik-baik! Aturan dan Besaran THR untuk PNS Tahun 2025

THR dan Gaji ke-13 akan setara dengan gaji pokok yang ditambah tunjangan.
(Foto Ilustrasi) THR menjadi salah satu kewajiban perusahaan. | Foto: Freepik
Life31 Januari 2025, 10:05 WIB

Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain

Pernahkah kamu merasa cemas berlebihan tentang apa yang orang lain pikirkan tentangmu? Atau mungkin sering terjebak dalam pemikiran tentang sesuatu yang sudah terjadi, berpikir ulang tentang setiap kata atau tindakan yang kamu lakukan?
Ilustrasi Overthinking, Stop Overthinking! Kamu Tidak Sepenting Itu di Mata Orang Lain (Sumber : Freepik)
Nasional31 Januari 2025, 10:00 WIB

Mensos Dorong Masyarakat Miskin Bekerja di Dapur Makan Bergizi Gratis

Ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan.
Menu MBG dengan susu pada Selasa (7/1/2025) di SMPN 12 Kota Sukabumi. | Foto: SU/Turangga Anom
Inspirasi31 Januari 2025, 10:00 WIB

Info Loker Jawa Barat Lulusan S1 Agribisnis/Agroteknologi, Cek Disini!

Berikut Info Lengkap Lowongan Kerja Lulusan S1 untuk Mengisi Posisi Marketing Officer.
Ilustrasi. Info Loker Lulusan S1 di Perusahaan Makanan. (Sumber : Pexels/AlwynDias)
Entertainment31 Januari 2025, 09:43 WIB

Makin Populer! Inilah 5 Fakta Menarik Tentang Choo Young Woo di The Trauma Code: Heroes on Call

Choo Young Woo adalah salah satu aktor muda yang semakin mencuri perhatian di industri hiburan Korea Selatan. Meskipun terbilang baru, karirnya mulai menanjak berkat sejumlah peran penting yang ia jalani.
Penampilan Choo Young Woo di Drama The Trauma Code: Heroes on Call (Sumber : Twitter/@iconickdramas)