SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet kembali menegaskan pentingnya program Ibu Berdaya untuk membebaskan masyarakat dari belenggu rentenir.
Slamet mengatakan, realitas masih banyaknya masyarakat yang terjerat oleh aktivitas rentenir dikhawatirkan akan merusak tatanan sosial masyarakat di Sukabumi.
"Terlebih sifat kekeluargaan dan gotong royong sesama warga mulai berkurang. Fakta yang sangat mengejutkan selanjutnya adalah banyak rentenir di Sukabumi yang beroperasi dengan berkedok sebagai koperasi simpan pinjam. Tentu hal ini menjadi catatan buruk di tengah mati surinya ekonomi kerakyatan bermodel koperasi ini," kata Slamet saat melaksanakan reses di wilayah Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, Sabtu (8/8/2020).
BACA JUGA: drh Slamet: Bantuan Alsintan untuk Petani di Sukabumi Bentuk Antisipasi Kelangkaan Pangan
Slamet mengungkapkan, mayoritas korban rentenir merupakan masyarakat kalangan bawah yang memiliki penghasilan rendah. Sebab, sambung Slamet, masyarakat yang berpenghasilan rendah tersebut tidak memiliki akses ke perbankan untuk mendapatkan pinjaman.
"Dari data yang berhasil kami himpun, bahwa sebagian besar pinjaman yang dilakukan oleh masyarakat adalah untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti kebutuhan konsumsi, keperluan anak, dan kesehatan. Dari kondisi seperi inilah Yayasan Mandiri Berkah Berdaya menginisiasi program Paguyuban Ibu Berdaya," jelas Slamet.
Slamet menuturkan, program Paguyuban Ibu Berdaya dibentuk pada tanggal 22 Januari 2020. Saat ini, program Paguyuban Ibu Berdaya sudah memiliki 188 anggota aktif yang tergabung dalam 10 himpunan, dan tersebar di Kecamatan Kebonpedes dan Sagaranten Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Drh Slamet Sebut RUU Cipta Kerja Berpotensi Lemahkan Pertanian Dalam Negeri
"Pinjaman tersalur sudah mencapai Rp 69.500.000, dengan tingkat pengembalian 100 persen. Tujuan program ini untuk pemberantasan rentenir dan edukasi keuangan keluarga melalui program koperasi berbasis syariah di lingkungan masyarakat Sukabumi," tutur Slamet.
"Target peserta program ini adalah ibu rumah tangga pra-sejahtera di wilayah Sukabumi. Keunggulan program Paguyuban Ibu Berdaya diantaranya, 100 persen syari’ah, dengan akad qordhul hasan atau tanpa bunga," jelasnya.
"Lebih solid, sistem tanggung renteng membuat kelompok lebih solid dan bertanggungjawab satu sama lain. 100 persen pengembalian, di mana dari pinjaman yang sudah berjalan tingkat pengembalian lancar. Dan mentoring, yakni setiap peserta mendapatkan pembinaan keislaman di setiap pertemuan pekanan," tukas Slamet.