SUKABUMIUPDATE.com - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nusa Putra melaksanakan kegiatan kunjungan ke SDN Cisaat Gadis di Jl. Raya Cisaat No. 131, Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan ini diikuti oleh 43 orang mahasiswa PGSD Universitas Nusa Putra semester satu tahun ajaran 2020/2021 dengan penanggung jawab kegiatan yaitu Ketua Program Studi PGSD Universitas Nusa Putra, Utomo, S.Pd, MM dan dosen pembimbing yaitu bapak Dede Permana, M.Pd.
BACA JUGA: Mobil listrik Heulang EV-01 Jadikan Teknik Mesin Nusa Putra Juara KMHE 2020
Meski di tengah pandemi, para mahasiswa PGSD Unversitas Nusa Putra sangat antusias dan semangat dalam melaksanakan kegiatan bertema 'Pandemi Tak Menyurutkan Tekad Kami Untuk Mengabdi pada negeri'.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan kunjungan tersebut ialah sebagai ajang silaturahim antara mahasiswa PGSD Universitas Nusa Putra dengan keluarga besar SDN Cisaat Gadis, mengenalkan mahasiswa dengan lingkungan sekolah berkarakter dan agar mahasiswa mengenal lebih dekat lapangan pengabdian mereka nantinya.
BACA JUGA: Dukung Mahasiswa Teknik Mesin Nusa Putra Sukabumi di Lomba Fotografi Tingkat Nasional
Kehadiran mahasiswa dan dosen pembimbing di SDN Cisaat gadis disambut hangat kepala sekolah Effi Sukarwati, S.Pd beserta dewan guru SDN Cisaat Gadis. Tak lupa seluruh peserta kegiatan selalu menjaga protokol kesehatan dengan menerapkan 3M (Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan).
Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB dan berjalan dengan lancar. Kegiatan diawali dengan sambutan hangat para dewan guru kepada mahasiswa yang datang ke SDN Cisaat Gadis, dilanjutkan dengan simulasi implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
BACA JUGA: Bikin Bangga, Teknik Mesin Nusa Putra Lolos Kontes Mobil Hemat Energi Tingkat Nasional
Simulasi implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dilaksanakan dengan tujuan untuk memperkenalkan mahasiswa PGSD dengan kebiasaan yang mengandung nilai-nilai karakter yang sudah menjadi kebiasaan di SDN Cisaat Gadis setiap harinya.
Saat implementasi, mahasiswa berperan sebagai siswa SD dan guru-guru berperan sebagaimana perannya sebagai guru SDN Cisaat Gadis.
BACA JUGA: Lewat Tarian, LST Nusa Putra Tampilkan Budaya Indonesia di ICCED 2020
Ketika simulasi implementasi Permendikbudi No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dilaksanakan, mahasiswa yang berjumlah 43 orang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama berperan sebagai siswa kelas satu SD dan kelompok kedua berperan sebagai siswa kelas dua SD.
Sebagaimana layaknya siswa kelas satu dan dua SD, mahasiswa mengikuti semua aturan yang sudah biasa dilakukan di SDN Cisaat Gadis. Dimulai dari masuk gerbang sekolah, sebelum memasuki ruang kelas, memasuki ruang kelas, kegiatan sebelum pembelajaran, ketika pembelajaran berlangsung, sampai pada setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
BACA JUGA: Dosen Nusa Putra Raih Best Paper di Konferensi Internasional
Ketika memasuki gerbang, seluruh mahasiswa dicek suhu tubuh dan kelengkapannya dalam memenuhi aturan protokol kesehatan, diantaranya yaitu masker. Setelah dicek suhu tubuh, mahasiswa disemprotkan hand sanitizer untuk mensterilkan tangan mereka. Setelah melalui tahapan tersebut barulah mahasiswa diizinkan untuk memasuki lingkungan sekolah.
Setelah memasuki lingkungan sekolah, mahasiswa mengambil air wudhu dan bersiap untuk melaksanakan kegiatan shalat dhuha bersama. Dilanjutkan dengan pemberian arahan dari dosen penanggung jawab kegiatan. Setelah bel berbunyi, seluruh mahasiswa bergegas dan bersiap untuk memasuki ruang kelas yang telah disediakan dan di setting untuk kegiatan simulasi implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
BACA JUGA: Universitas Nusa Putra Targetkan Gelar 5 Konferensi Internasional
Sebelum masuk ruang kelas, seluruh mahasiswa berbaris di depan ruang kelas dan disiapkan oleh ketua kelas yang telah ditunjuk dengan bimbingan wali kelas, yaitu guru kelas satu dan dua SDN Cisaat Gadis. Kemudian, seluruh mahasiswa dicek kerapiannya, mulai dari segi pakaian, rambut, dan kuku. Dikarenakan menjaga protokol kesehatan, jadi mahasiswa tidak dapat bersalaman ataupun memeluk guru sebagaimana kebiasaan yang biasa dilakukan guru dengan siswanya sebelum pandemi.
Setelah memasuki ruang kelas, sebelum pembelajaran berlangsung seluruh mahasiswa diarahkan untuk berdo’a, menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu wajib nasional, kemudian membaca buku lima menit sebagai implementasi dari budaya literasi. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian materi pembelajaran yang penuh makna dan mengandung nilai-nilai karakter yang menumbuhkan budi pekerti anak.
BACA JUGA: Dubes Republik Indonesia Apresiasi Program Beasiswa Internasional Nusa Putra
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, sebagaimana kebiasaan siswa SDN Cisaat Gadis, seluruh mahasiswa mengikuti arahan guru untuk menyanyikan lagu daerah dan berdoa bersama sebelum pulang. Setelah kegiatan simulasi implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dilaksanakan, seluruh mahasiswa, dewan guru dan dosen berkumpul untuk melaksanakan kegiatan yang selanjutnya.
Kegiatan berlanjut sebagaimana yang telah dirancang. Seluruh mahasiswa, dosen dan dewan guru berkumpul di satu ruangan untuk melanjutkan kegiatan yang berikutnya, yaitu kegiatan silaturahim. Kegiatan ini berlangsung dengan rancangan acara yang singkat dan padat namun penuh makna.
Kegiatan tersebut diisi dengan sambutan-sambutan. Diantaranya yaitu sambutan dari ketua program studi PGSD Universitas Nusa Putra, dosen pembimbing, kepala sekolah SDN Cisaat Gadis dan pengawas SDN Cisaat Gadis. Setelah sambutan, dilanjutkan dengan penampilan dari perwakilan mahasiswa. Mahasiswa menampilkan bakatnya dalam bercerita dan mendongeng dengan menggunakan bahasa Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan maksud dan tujuan sebagai budaya literasi yang didalamnya mengandung nilai-nilai karakter untuk menumbuhkan budi pekerti.
BACA JUGA: Universitas Nusa Putra Teken Kerjasama dengan Tujuh Perguruan Tinggi di Korsel
Meski di zaman yang modern seperti sekarang ini, sebagai calon pendidik hendak tahu dan menguasai serta memahami budaya negeri ini. Penguasaan bahasa Sunda dan Indonesia hendak ada di jiwa para pendidik. Selain dari itu, bahasa Inggrispun sebagai bahasa internasional hendak dikuasai pula oleh para pendidik agar anak didiknya nanti menjadi manusia yang cerdas dalam berbahasa dan berbudaya dengan karakter yang unggul.
Hal tersebut membuktikan bahwasanya meski Universitas Nusa Putra sebagai kampus merdeka dengan taraf internasional tapi tak melupakan budaya lokal, dimana budaya menjadi identitas dari sebuah bangsa Indonesia dan Indonesia merupakan tempat dimana Universitas Nusa Putra itu berada.
Tak lupa, dari perwakilan mahasiswapun ada yang bercerita mengenai pengalamannya dalam menjalankan perkuliahan secara daring. Wahyudi Cahyana, perwakilan dari mahasiswa PGSD Universitas Nusa Putra semester satu mengungkapkan banyak hal baru yang saya temui dalam perkuliahan secara daring.
BACA JUGA: Akademisi Universitas Nusa Putra Sukabumi: Masyarakat Tak Perlu Takut Resesi
"Kita belajar melalui dua aplikasi yang telah ditentukan oleh universitas dan pembelajaran secara daring memiliki tantangan yang cukup rumit. Dimana banyak dari para mahasiswa yang mengalami kendala dalam mengakses aplikasi pembelajaran tersebut," jelasnya.
Setelah acara di ruangan selesai seluruh mahasiswa diperkenalkan dengan lingkungan sekolah SDN Cisaat Gadis dan dibimbing oleh para dewan guru SDN Cisaat Gadis. Seluruh sudut lingkungan sekolah SDN Cisaat Gadis yang dijelajahi memang sangat syarat akan makna dan mengandung nilainilai karakter. Lingkungan yang bersih, hijau, rapi dan memenuhi karakteristik lingkungan sekolah berkarakter membuat siswa betah bersekolah di SDN Cisaat Gadis.