10 Tahun Tubuhnya Kena Adonan Gula Panas, Ibu di Surade Sukabumi Ingin Dioperasi

Senin 18 Mei 2020, 14:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Juansah, seorang ibu berusia 50 tahun warga Kampung Cimareme Desa Sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi mengalami cacat permanen pada kedua tangan, wajah dan tubuh bagian atasnya. 

BACA JUGA: Kisah Perawat Corona di Sukabumi, Semangat Adithya Muncul Setelah Ingat Pesan Mendiang Istri

Kondisi memilukan itu dialaminya setelah kecelakaan yang menimpa 10 tahun lalu. Hidung, mulut dan telinga bagian kirinya bahkan sudah tak berfungsi akibat kena luka bakar. Juansah dengan suara sengau menceritakan awal mula ia mengalami peristiwa memilukan tersebut.

"Saat itu saya sedang hamil tua, mengandung anak keempat. Karena kami keluarga miskin saat itu saya masih membantu suami untuk membuat gula merah," kata Juansah yang saat itu disambangi para relawan komunitas Jampang Peduli (Jampe), Senin (18/5/2020).

BACA JUGA: Muslim Asmi, Warga Purabaya Sukabumi Sedang Berdakwah di AKSI Indosiar

"Saat saya mau memindahkan wajan besar berisi adonan gula mendidih untuk dicetak, tubuh saya yang lagi hamil tua tak mampu angkat wajan besar berisi adonan gula panas itu. Badan tak seimbang, akhirnya wajah dan tangan saya tersungkur dan masuk ke wajan berisi adonan gula panas," lanjutnya dengan air mata yang tak terbendung.

"Saya waktu itu dihadapkan pada dua pilihan. Mau selamatkan tangan dan wajah saya atau perut saya yang kena siram. Saya pilih membungkukan badan ke depan untuk menyelamatkan anak yang ada dalam perut saya," sambung Juansah dengan suara terbata-bata.

Juansah (50 tahun) warga Kampung Cimareme Desa Sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi saat disambangi relawan komunitas Jampang Peduli (Jampe). | Sumber Foto: Istimewa

Ia mengaku sempat dirawat selama lima hari di sebuah rumah sakit swasta di Kota Sukabumi. Namun lantaran keluarga tak kuat menanggung biaya pengobatan yang semakin membengkak, akhirnya ia lebih memilih untuk pulang.

BACA JUGA: Sedih, Perawat Covid-19 di Kota Sukabumi Curhat Soal Kematian Istri dan Family Distancing

Rangkaian kejadian tak mengenakan belum berhenti. Anak keempatnya lahir secara normal satu minggu setelah ia kejadian, dengan kondisi tubuh Juansah yang masih mengalami luka bakar serius dan belum pulih benar.

"Saat ibu melahirkan, luka ibu masih berdarah. Dan saat ngeden dari luka-luka itu memancar darah," ungkap Rina (26 tahun) anak ketiga Juansah.

BACA JUGA: Mengenal Dayantri, Perawat Asal Palabuhanratu yang Viral saat Jadi Relawan Covid-19 di Wisma Atlet

Ibu dari empat anak ini dalam 10 tahun terakhir kesulitan makan dan bernafas. Ia hanya mengandalkan lubang dari mulutnya yang berdiameter kurang lebih dua sentimeter saja.

10 tahun berlalu, Juansah juga tetap tabah meski ia kembali ditimpa kesedihan saat sang suami meninggalkannya pergi tak lama setelah ia kecelakaan.

BACA JUGA: Cerita Kades Tenjolaut Sukabumi Melarang Kedua Putrinya Mudik

Sayangnya, tiga bulan terakhir kondisi kesehatan Juansah semakin memburuk. Lubang kecil pada hidung sebelah kiri yang ia gunakan untuk bernafas sudah tak dapat lagi ia gunakan karena tertutup gumpalan daging. Dan saat ini mulut sebagai alat makan ia gunakan juga untuk satu-satunya alat pernafasan.

"Saya ingin operasi, karena saya sangat kesulitan bernafas. Namun saya hanya bisa pasrah karena tidak memiliki keuangan yang cukup. Biaya hidup saya mengandalkan anak-anak saya yang juga kesulitan," pungkasnya pasrah.

BACA JUGA: Mali, Kakek 70 Tahun yang Berjasa Seberangkan Warga Perbatasan Sukabumi Cianjur di Sungai Cibuni

Diwawancarai terpisah, Kepala Puskesmas Surade sekaligus dokter yang pernah mengangani Juansah, dr Solitaire E F Ram Mozes menyebut, operasi untuk Juansah tak semudah yang dibayangkan. Ada risiko besar kondisi Juansah menurun apabila dilakukan bedah rekonstruksi besar.

"Sekali operasi bisa berjam-jam, belum tentu fisiknya kuat. Masih ada mekanisme bernafas yang lebih aman tanpa operasi, yaitu lewat mulut. Kalau buat pasien begini kita pakai risk dan benefit jangan sampai kondisi pasien yang walau begini stabil dan sehat bisa panjang usia, gara-gara dibawa ke kamar operasi malah drop di atas meja operasi atau disaat pemulihan kena infeksi. Apalagi kalau kondisinya memburuk, fiks dokter enggak akan berani," kata wanita yang akrab disapa dokter Solly tersebut.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Kecantikan18 April 2024, 08:00 WIB

8 Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Cleanser hingga Moisturizer

Inilah Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Ada Cleanser hingga Moisturizer.
Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Cleanser hingga Moisturizer  (Sumber : Freepik.com)
Life18 April 2024, 07:00 WIB

9 Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres

Yuk Lakukan Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres Berikut Ini!
Ilustrasi - Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres. (Sumber : pexels.com/@Leah Kelley)
Food & Travel18 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Pepaya untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 6 Langkahnya!

Berikut Cara Membuat Air Rebusan Daun Pepaya untuk Menurunkan Gula Darah, Coba Ikuti 6 Langkahnya!
Ilustrasi. Daun pepaya - Manfaat Air Rebusan Daun Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Menurunkan Gula Darah. | (Sumber : Pixabay.com)
Science18 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 18 April 2024, Seluruh Wilayah Potensi Hujan di Siang Hari

BMKG memprakirakan sebagian kota besar di Jawa Barat mengalami hujan pada Kamis 18 April 2024.
(Foto Ilustrasi) BMKG memprakirakan sebagian kota besar di Jawa Barat mengalami hujan pada Kamis 18 April 2024.. | Foto: Freepik
DPRD Kab. Sukabumi17 April 2024, 23:20 WIB

KH. Zezen Z.A Jadi Nama Jalan, DPRD Sukabumi Bicara Regulasi Wisata Syariah di Pondok Halimun

Pemerintah Kabupaten Sukabumi resmi mengubah nama jalan Nyangkokot-Perbawati menjadi Jalan KH. Zezen Z.A pada Rabu 17 April 2024.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara saat meresmikan nama Jalan K.H. Zezen Z.A menggantikan nama Jalan Nyangkokot – Perbawati, Rabu (17/4/2024) | Foto : Ist
Sukabumi17 April 2024, 22:37 WIB

Saber Pungli OTT 2 Pelaku Pungutan Liar di Alun-alun Gadobangkong Sukabumi

Dua orang yang diduga melakukan praktik pungutan liar (Pungli) di kawasan Alun-Alun Gadobangkong Palabuhanratu, berhasil tertangkap basah oleh Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi.
Alun-Alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi17 April 2024, 22:18 WIB

Belasan Warga Sukabumi Jadi Korban Investasi Bodong Rumah Gadai, Rugi Ratusan Juta

Puluhan warga Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi Kota. Mereka mengaku menjadi korban investasi bodong rumah gadai
Belasan warga korban investasi bodong rumah gadai mendatangi Mapolres Sukabumi Kota pada Rabu (17/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sehat17 April 2024, 21:00 WIB

Cara Mudah Membuat Rebusan Mengkudu untuk Menurunkan Gula Darah, Simak 4 Langkahnya

Beberapa penelitian menunjukkan potensi buah mengkudu dalam membantu mengontrol kadar gula darah.
Beberapa penelitian menunjukkan potensi buah mengkudu dalam membantu mengontrol kadar gula darah. | (Sumber : Pixabay.com)
Sukabumi17 April 2024, 20:43 WIB

Bocah 12 Tahun Tenggelam di Kolam Renang Masjid Perahu Sukabumi, Ini Kata Pemilik

Pemilik angkat bicara terkait insiden bocah 12 tahun tenggelam di Kolam Renang Masjid Perahu Cicurug Sukabumi.
Wahana wisata kolam renang Masjid Perahu Cicurug Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi17 April 2024, 20:37 WIB

Nasib Pilu Ato Warga Ciracap Sukabumi: Ditinggal Istri, Urus 2 Anak Tempati Rumah Reyot

Kisah Ato (51 tahun) bersama dua anaknya, Saidah (12 tahun), dan Anwar (10 tahun) warga Desa Cikangkung, Kabupaten Sukabumi. Kini ia tinggal dirumah reyot, ia pun ditinggal sang istri.
Kndisi rumah yang ditempati Ato dan dua anaknya di Cikangkung Ciracap Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang