SUKABUMIUPDATE.com - Lima warga Kabupaten Sukabumi yang sebelumnya berada di Wamena, Papua, bertemu dengan Bupati Sukabumi Marwan Hamami, di Pendopo Sukabumi, Jalan A Yani Kota Sukabumi, Kamis (10/10/2019).
Mereka tiba di pendopo Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 23.30 WIB kemudian menginap di pendopo. Sebelumnya, pada Rabu siangnya, mereka bersama warga Jawa Barat lainnya mendarat di Bandara Soetta kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk bertemu Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
BACA JUGA: Tiba di Bandung dari Wamena, Warga Kabupaten Sukabumi Segera Pulang Kampung
Warga Kabupaten Sukabumi yang pulang akibat kerusuhan di Wamena tersebut yaitu, Ijam (49 tahun) warga kampung Gadog RT 02/13 Desa Citarik, Kecamatan Palabuanratu. Kemudian Lili (49 tahun) warga Kampung Buniasih RT 01/04 Desa Tonjong, Kecamatan Palabuanratu. Lalu Nurdin (26 tahun) warga Kampung Gunung Puntang RT 03/10, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak. Kemudian Siti Masitoh (16 tahun) warga Kampung Gunung Puntang Rt 03/10, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cikakak, dan Dadang Darsita (44 tahun) Kampung Rancagoong RT 03/07, Kecamatan Gegerbitung.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengungkapkan, pemerintah dalam hal ini selalu berupaya merespon dan mencari solusi apabila ada warga yang menghadapi masalah dimana pun warga Sukabumi berada. "Kami memberikan bantuan semangat untuk termotivasi kembali ketika menghadapi persoalan. Baik di Wamena maupun di Sukabumi perlu penanganan-penanganan," kata Marwan.
BACA JUGA: Soroti Pemulangan Warga Sukabumi di Wamena, DPRD: Pemerintah Harus Lebih Proaktif
Marwan menegaskan warga ini harus memiliki keyakinan tetap bisa mencari nafkah meskipun tak di Wamena. "Tapi ini bukan satu akhir dari perjalanan mereka mencari kehidupan nafkah. Di sini menjadi satu tantangan motivasi lebih lanjut mempunyai nilai dengan keterampilan atau soft skill memberikan jaminan mereka di mana pun bisa survive," ucapnya.
Dalam hal ini Pemkab Sukabumi akan memberikan pelatihan kepada lima warga ini agar tetap bisa mencari nafkah. Marwan mengingatkan, lima warga ini jangan jadi pekerja, tapi menjadi pengusaha seperti yang dilakukan saat di Wamena.
BACA JUGA: Terjebak Kerusuhan Wamena, Ijam dengan Warga Palabuhanratu Lainnya Segera Pulang
Sebab, kata Marwan, pendatang di Papua itu jarang yang bekerja namun survival (mampu bertahan) menjadi pengusaha. Dalam hal ini, pemkab akan memberikan pelatihan keterampilan. "Kita arahkan sesuai dengan keinginan, jika mereka ingin punya keterampilan pemerintah daerah akan dorong untuk diberikan pelatihan. Yang jelas di Sukabumi itu potensi usaha banyak," tandasnya.
Sementara itu, Ijam mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat yang sudah memulangkan dirinya bersama empat warga Sukabumi lainnya. "Bupati Sukabumi memberikan respon yang luar bisa untuk kami semua," katanya.
BACA JUGA: Kondisi Ijam, Pria Asal Palabuhanratu yang Buat Video Minta Tolong Terjebak Konflik Wamena
Ijam merupakan pria dalam video minta tolong ingin pulang kepada Pemkab Sukabumi. Video tersebut viral beberapa waktu lalu. Menurut Ijam, dari enam orang warga Kabupaten Sukabumi, satu diantaranya yaitu Tarsono warga Cisaat Citarik, Palabuhanratu pulang lebih awal.
Ijam mengungkapkan sudah delapan tahun berada di Wamena untuk berdagang. Dengan kerusuhan yang terjadi di Wamena, Ijam pun trauma. "Dulu kesana ikut teman untuk berdagang. Dengan kejadian ini saya ingin pulang karena trauma. Saya merasakan kejadian saat ini begitu mencekam jadi saya ingin pulang," ungkapnya.