Apindo Sebut Iklim Investasi di Kabupaten Sukabumi Ibarat Matahari Terbenam

Sabtu 02 Maret 2019, 18:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Sukabumi David Dharmadjaja mengibaratkan iklim investasi di Kabupaten Sukabumi sedang tahap Sunset atau bila ditranslasikan artinya matahari terbenam. David menyebut ada beberapa pabrik yang hengkang dan memilih untuk membuka investasi baru di daerah lain.

BACA JUGA: Banyak Perusahaan Hengkang, SPN Sebut Kabupaten Sukabumi Darurat PHK Buruh

"Saat ini bukan tidak mungkin mereka sedang menyiapkan satu perpindahan ke daerah lain, yang memiliki daya saing yang lebih baik. Kalau boleh berkata pesimis, tiga tahun ini kita sedang ada dalam Sunset Period. Kalau matahari kan ada Sunrise. Ada saatnya di puncak. Dan saat ini mataharinya sedang menuju ke arah Sunset, tenggelam," ujar David dalam diskusi publik bertajuk Dialektika bersama sukabumiudpate.com, Sabtu (2/3/2019) malam di Kampus Universitas Nusa Putra Sukabumi.

"Boleh ditanyakan lah kepada pihak pemerintah yang ada di sini. Berapa sih investasi yang masuk selama tiga tahun terakhir? Dibandingkan dengan investasi yang keluar. Itu kalau catatan Apindo, lebih banyak yang keluar. Kalau di bidang saya, di bidang garmen, itu nol. Sempat ada yang nyoba, tapi terjadi keributan. Dalam tiga bulan malah berantakan," kata David lagi. 

BACA JUGA: Persoalan Buruh Tak Usai, Bupati Sukabumi Bakal Surati PT SCG Pusat

David mengulas 20 tahun lalu, saat KBN Cakung Cilincing penuh dengan pabrik garmen. Namun kemudian, lanjut David, kondisinya sudah seperti kuburan, karena para investor berpindah ke berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Sukabumi yang dianggap memiliki daya saing tinggi, serta UMK yang masih relatif rendah.

"Apakah betul ada pabrik yang sudah hengkang? Kalau hengkang dalam artian saat ini dia disini tutup kemudian pindah ke tempat lain, kalau itu definisinya, maka betul. Ada beberapa lah. Enggak banyak. Ada yang merencanakan pindah, tapi di Sukabumi belum tutup, tapi sudah buka cabang," ungkapnya.

BACA JUGA: GSBI Sebut Banyak Pabrik di Kabupaten Sukabumi Langgar Aturan

Kondisi demikian seolah dikuatkan Ketua DPC SPN Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar. Ia menilai, persoalan iklim investasi bukan semata-mata karena gaji buruh yang terlanjur tinggi, melainkan karena daya beli. Ia mencontohkan Panasonic tahun 2017 tutup pabriknya. Hal yang sama juga terjadi di beberapa pabrik di Kabupaten Sukabumi.

"Kenapa tiba-tiba pabrik ini tutup secara mendadak? Para pengusaha sudah mengetahui, sudah merasakan keadaan ini mungkin dari satu hingga lima tahun ke belakang. Tapi mereka enggan melapor. Kenapa? Ini perlu diketahui. Ketika perusahaan bangkrut, ia tidak akan melapor karena implikasinya berbahaya," jelas Hera.

"Di Jawa ini, di Semarang, Gubernurnya sampai melobi Menteri Jonan. Bagaimana memberikan fasilitas kepada perusahaan, bagaimana juga dia menciptakan hubungan positif antara pengusaha dengan buruh. Sehingga tuntutan gaji buruh besar tidak menjadi masalah," imbuhnya.

BACA JUGA: Pabrik PT SUG Disegel Bea Cukai, Buruh Sukabumi Minta Hak-haknya Dipenuhi

Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Asep Haryanto bahkan mengakui kondisi tersebut, dimana iklim investasi Kabupaten Sukabumi dalam tiga tahun terakhir relatif menurun. Politikus Partai Golkar itu menilai, jika dari kacamata Apindo adalah sebuah defisit, namun dari kacamata dia adalah sebuah penurunan.

"Konteks defisit antara Apindo dengan Dewan berbeda. Memang kenyataan seperti itu lah. Investor kan saling cerita. Bahkan yang terakhir, di SCG, saya membuat statement. Kemudian di PT Daehan. Begitu tahu Daehan mau hengkang, saya pikirkan soal berapa ribu karyawan. Tapi mereka (investor) punya dalil sendiri. Kepindahan para investor ini kami catat beberapa faktor penyebabnya," kata Asep.

BACA JUGA: Buruh PT LMG Cicurug Sukabumi Kena PHK, Akhirnya Dapat Pesangon

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Hubungan Industrial (HI) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Ahmad Muladi, turut mencatat, ada lima sampai enam perusahaan, terutama perusahaan garmen yang sudah dan sedang proses hengkang.

"Saya perlu menjelaskan juga bahwa memang sebetulnya tidak mutlak perusahaan tutup karena upah dan hengkang. PT Laxmirani tutup karena Jalan Tol. Artinya lokasi pabrik itu terkena. Dia juga punya pabrik di luar Sukabumi. Kemudian ada pabrik yang ketinggalan teknologi. Banyak faktor," beber Muladi.

BACA JUGA: Gaji Buruh Belum Dibayar, Buruh PT MGL Sukabumi Diliburkan Hampir Sebulan

"Kemudian mengenai langkah-langkah yang akan diambil, pemerintah daerah dalam hal ini pihak dinas, masih dalam pembahasan. Karena ini menyangkut banyak faktor, termasuk efek sosialnya, lalu bagaimana nasib para pekerja ini kedepan. Dalam seminggu ini mungkin kami akan berkoordinasi dengan beberapa instansi. Insyaallah nanti kita akan rilis informasi terakhir. Karena ini sudah bukan menyangkut satu dinas lagi. Mudah-mudahan ada solusi untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang ada," pungkas Muladi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)