SUKABUMIUPDATE.com - Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo membuka keran ekspor benih lobster mendapat dukungan dari DPD HNSI provinsi Jabar.
Selain itu, DPD HNSI kabar juga meminta Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan segera dicabut.
BACA JUGA: Polisi Ringkus Tiga Penyeludup Bayi Lobster di Palabuhanratu
"Kami sebetulnya dari forum nelayan dan sudah diputuskan dalam forum bahwa sikap dari nelayan di Jawa Barat khususnya nelayan wilayah selatan ini memohon untuk dicabut permen 56 dan untuk segera dilegalkan soal ekspor benur ini," ujar Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Barat, H Nandang A Permana, kepada wartawan saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) VI HNSI di Hotel Augusta Palabuhanratu, Kamis (19/12/2019).
Untuk itu, HNSI Provinsi Jabar meminta kepastian dari wacana Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo, yang akan melakukan ekspor benur para nelayan.
BACA JUGA: Resep Rumahan Lobster Ala Warga Pesisir Ujung Genteng Sukabumi
"Kami meminta kepastian dari Permen tersebut apakah langsung dicabut atau dijalankan terus. Karena kalau berbicara masalah budidaya benur sudah kami sampaikan bahwa kita Indonesia ingin seperti Vietnam, mempunyai budidaya sendiri. Adapun berbicara tim ahli dalam budidaya benur Indonesia juga punya tim ahli banyak cuman kesempatan saja yang kurang," terangnya.
Seandainya nanti pemerintah meminta dan memerintahkan HNSI atapun beberapa mitra HNSI untuk membudidayakan benur, maka pihaknya akan siap.
BACA JUGA: Penyebab Susi Pudjiastuti Ngotot Tolak Ekspor Benih Lobster
"Kami siap untuk membudidayakan lobster tersebut kalau memang diminta. Ekspor benur ini sedikit banyaknya dapat dan ada mempengaruhi taraf hidup nelayan. Jadi peningkatan taraf hidup nelayan untuk mencapai ke arah sejahtera. Yang saat ilegal saja kesejahteraan nelayan bisa meningkat apalagi kalau ekspor benur ini dilegalkan," pungkasnya.
Sementara itu, dalam Musyawarah Cabang (Muscab) VI yang di laksanakan di hotel Augusta Palabuhanratu, Dede Ola ditetapkan sebagai Ketua DPC HNSI Kabupaten Sukabumi periode 2019-2024 secara aklamasi.
BACA JUGA: Ekspor Benih Lobster Akan Dibuka, Video Lama Susi Viral Lagi
"Sebelumnya ada sembilan orang yang diisukan akan mencalonkan diri sebagai Ketua DPC HNSI Kabupaten Sukabumi yang delapan tidak sampai mendaftar. Akhirnya pak Dede Ola terpilih kembali secara aklamasi," kata Ketua Panitia Muscab VI DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, Ujang Sulaeman.
BACA JUGA: Masyarakat Diminta Sabar Tunggu Kajian Soal Ekspor Benih Lobster
Ditempat sama, Dede mengatakan dengan kembali terpilihnya menjadi ketua DPC HNSI Kabupaten Sukabumi harus dan siap mengemban amanah yang diberikan oleh para nelayan kepadanya.
"Program yang sudah berjalan akan kita lanjutkan. Apa yang sudah dilakukan akan kita tingkatkan menjadi lebih baik," ungkapnya.
BACA JUGA: Perang Benih Lobster Edhy Prabowo Vs Susi Pudjiastuti Makin Panas
Lebih lanjut, Dede akan selalu memperjuangkan kesejahteraan nelayan yang ada dan tergabung dalam wadah HNSI. Untuk itu pihaknya akan segera membentuk ke pengurusan DPC HNSI untuk periode 2019-2024.
"Saya yakin sumber daya ikan yang ada di wilayah perairan laut dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan kepada masyarakat nelayan Sukabumi, Selain kesejahteraan juga jangan lupa dengan kelestarian populasi ikannya, dan didalam Kelestariaan terdapat Kesejahteraan. Insya Allah, nelayan sehat negara kuat, nelayan sejahtera negara makmur," tandasnya.
BACA JUGA: Tanggapan Jokowi Soal Rencana Edhy Prabowo Ekspor Benih Lobster
Ketua DPD HNSI Jawa Barat, Nandang A Permana mengapresiasi jalannya Muscab HNSI Kabupaten Sukabumi yang berlangsung aman dan kondusif. Kepada Dede Ola, Nandang berharap lebih memperhatikan kelangsungan nelayan.
"Ya berdasarkan catatan kami di DPD kinerja dari ketua terpilih ini cukup bagus (dalam soal) perhatian terhadap masyarakat nelayan di Kabupaten Sukabumi. Saya berharap beliau ini lebih meningkatkan lagi mulai dari perhatian, kegiatan terutama untuk pemberdayaan masyarakat nelayan yang memang sejauh ini masih terkendala dilapangan," jelasnya.
BACA JUGA: Bupati Sukabumi: Larangan Tangkap Benur Lobster Dapat Timbulkan Masalah
Menurut Nandang, mengurus nelayan ini tidak mudah karena setiap nelayan berbeda karakternya. "Mudah-mudahan dengan menjadi ketua kembali Dede Ola akan lebih meningkatkan perhatiannya. Masyarakat nelayan juga harus ikut membantu bersama-sama ketua untuk menjalankan program kenelayanan ini," pungkasnya.