SUKABUMIUPDATE.com - Teknologi berkembang pesat seiring berjalannya waktu, beberapa diantaranya telah mengubah kondisi bagaimana manusia bersosial dan berbisnis. Salah satunya teknologi NFT dan Kripto yang tengah ramai diperbincangkan saat ini, diprediksi menjadi alat tukar kegiatan jual beli yang akan lumrah digunakan di masa depan.
Dilansir dari suara.com, menurut proyeksi Badan Kebijakan Fiskal (BKF), sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengalami pertumbuhan sebanyak 9,8 hingga 10,3 persen pada tahun 2022.
Teknologi digital secara mendasar telah mengubah tatanan hidup, mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan mengubah cara kita berinteraksi dan komunikasi.
“Pada 2021, perekonomian digital mencapai titik tertinggi sepanjang masa meskipun berada di masa pandemi," ucap Surung Sinamo, Country Manager F5 Indonesia melalui keterangan resminya, Jumat (14/1/222).
Menurutnya, ketika perusahaan mempercepat perkembangan digital mereka untuk menjangkau pelanggan, dapat dipastikan bahwa perusahaan perusahaan tersebut dapat bertahan menghadapi dinamika dan tantangan yang ada.
Lalu, teknologi apa saja yang bakal mengubah dunia di masa depan? Berikut ulasannya.
1. Layanan Seluler
Google, Temasek dan Bain & Company baru-baru ini melaporkan bahwa Indonesia merupakan pusat ekonomi digital terbesar di dunia dan memiliki potensi untuk berkembang melalui penggunaan layanan digital.
Seiring dengan akselerasi jaringan 5G di negara ini, berbagai peluang bisnis akan muncul, termasuk adopsi digital yang lebih luas dan pengembangan infrastruktur teknologi yang lebih kuat.
Di beberapa lokasi, jaringan 5G sudah mulai beroperasi selama beberapa bulan dan sebagai hasilnya, layanan seluler akan mulai menjangkau lebih banyak pengguna.
Jaringan 5G memiliki banyak manfaat yang diinginkan, termasuk latency yang lebih rendah, sehingga memudahkan sistem untuk bereaksi dengan cepat terhadap perubahan.
Termasuk jangkauan jaringan yang lebih kuat (terutama di dalam ruangan) dan peningkatan throughput (yang akan membuat sinyal streaming akan semakin andal).
Dalam waktu dekat, jaringan 5G di Indonesia akan menjadi daya pemulihan ekonomi, membuka jalan untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah, mendidik talenta digital dan memungkinkan terwujudnya konsep smart city di beberapa kota di Indonesia.
2. Keamanan E-commerce
Transaksi digital dan e-commerce akan mengalami lonjakan besar berkat kenyamanan, keamanan dan fleksibilitas yang ditawarkan.
Saat ini, terdapat lebih banyak peluang bagi konsumen untuk melakukan pembelian melalui perangkat mereka. Hal ini diprediksi dapat mendorong transaksi digital di Indonesia mencapai 37 miliar USD pada tahun 2022.
Kini Makin banyak masyarakat yang sudah menggunakan pembayaran digital secara rutin, terutama dengan maraknya program Buy Now, Pay Later (BNPL), yang memunculkan kebutuhan akan keamanan transaksi secara daring.
Dengan demikian, bank pun akan meningkatkan fokus mereka pada keamanan e-commerce untuk meminimalisir hacker dan penjahat di dunia maya.
3. AI dan Cloud Computing
Kombinasi jaringan 5G dan AI (Artificial intelligence) atau kecerdasan buatan akan berperan dalam mengubah cara hidup dan cara kerja masyarakat Indonesia.
Salah satu dampak yang paling signifikan yakni akan terjadi di bidang pengembangan perangkat lunak.
Di tahun 2022, pengembangan perangkat lunak yang didukung AI akan dilakukan, sehingga terdapat pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin secara otomatis.
Pergeseran ini akan menghasilkan produk perangkat lunak yang lebih cepat, lebih baik, dan dapat diandalkan.
Di dunia bisnis, penyimpanan dokumen dan data secara cloud akan terus mengalami perkembangan dengan berbagai solusi khusus yang ditawarkan.
Cloud dapat menjadi transformasi gudang, restoran, toko ritel dan masih banyak lagi.
Mereka akan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi terbaru seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan machine learning (ML).
“Dengan munculnya teknologi, perusahaan lebih rentan terhadap pembobolan keamanan. Alat, keahlian, proses Teknologi Informasi dan kemampuan analitik mereka perlu ditingkatkan melalui penggunaan AI dan manajemen cloud,” tambah Sinamo.
Cloud computing juga akan memainkan peranan besar dalam membantu semua data yang tersedia dari perangkat digital yang jumlahnya terus bertambah untuk menjadi lebih mudah dipahami.
Di sinilah edge computing berperan. Edge computing terjadi secara lokal dan bukan pada server jarak jauh.
Sebaliknya, edge computing memproses data dari asalnya. Semua pemrosesan dilakukan sebelum data melewati jaringan untuk kembali ke level cloud.
4. Kripto dan NFT
Cryptocurrency dan non-fungible tokens (NFT) akan terus tumbuh menjadi lebih populer. Aset digital ini berpotensi merubah model bisnis tradisional ke digital.
Di awal tahun 2022, NFT telah menarik perhatian seniman bahkan non-seniman untuk menjual karya mereka dalam bentuk aset digital.
Baca Juga :
Berdasarkan Riset Google di Indonesia, 80 persen pengguna internet setidaknya pernah melakukan satu kali pembelian daring.
Lebih dari dua tahun sejak pandemi dimulai, penggunaan layanan digital tetap kuat dan diproyeksikan akan terus tangguh dengan layanan seluler, artificial intelligence dan cloud, serta cryptocurrency dan NFT.
Sumber: suara.com