SUKABUMIUPDATE.com - Cloud Storage adalah media penyimpanan yang memanfaatkan jaringan internet. Cloud Storage atau Penyimpanan Awan adalah turunan dari Cloud Computing.
Saat ini banyak individu dan perusahaan mulai menjadikan Cloud Storage sebagai salah satu media penyimpanan. Hal ini tidak lepas dari kepraktisan dan keamanan yang dimiliki oleh Cloud Storage.
Cloud Storage dapat kita temukan dengan mudah pada Smartphone maupun pada PC. Kita dapat menggunakannya dengan praktis asalkan memiliki jaringan internet.
Pada artikel ini kamu akan mengetahui cara kerja Cloud Storage beserta contoh aplikasinya yang dapat kita gunakan.
Cloud Storage
Cloud Storage merupakan media penyimpanan berbasis internet. Media penyimpanan ini hanya dapat diakses jika pengguna menyalakan internet.
Disinggung sebelumnya, Cloud Storage merupakan turunan dari Cloud Computing. Media penyimpanan ini termasuk ke dalam Cloud Computing jenis Software as a Service, karena kita sebagai pengguna hanya tahu cara menggunakan aplikasinya saja.
Namun, beberapa perusahaan besar menciptakan Cloud Storagenya sendiri dari awal. Cloud Storage tersebut masuk ke dalam Cloud Computing berjenis Infrastructure as a Service. Perusahaan akan memiliki kontrol penuh dalam pengelolaan infrastruktur dasar Cloud Storage, pemeliharaan perangkat lunak dan penentuan kapasitas ruang.
Cloud Storage menggunakan pusat data dengan server komputer besar yang secara fisik mampu menyimpan data dan membuat data tersedia secara online untuk para penggunanya melalui web atau aplikasi. Pengguna dapat mengunggah file dari jarak jauh dan mengunduh file jika diperlukan.
Dengan hadirnya Cloud Storage, kita tidak perlu membeli server, HDD, SSD, serta Flashdisk untuk menyimpan data dan mengakses data dimanapun kita berada. Dengan begitu, individu atau perusahaan kecil bisa mengurangi biaya pengeluaran.
Keuntungan lain dari Cloud Storage adalah durability. Karena media penyimpanan ini tidak bersifat fisik maka kamu tidak perlu khawatir pada keawetan dan pemeliharaan.
Selain itu, Cloud Storage juga diklaim aman dari Malware. Namun, hal tersebut tergantung kredibilitas penyedia Cloud Storage.
Bagaimana Cara Kerja Cloud Storage?
Dilihat secara garis besar, alur kerja Cloud Storage cukup sederhana dan mudah. Data di dalam teknologi ini disimpan di pusat data yang dikelola oleh pihak ketiga atau penyedia layanan.
Cloud Storage memanfaatkan rantai server yang terdiri dari beberapa server yang saling terhubung satu sama lain.
Teknologi ini mendukung beberapa jenis data sehingga kamu dapat dengan mudah mengunggah file seperti dokumen, musik, foto, video dan lainnya.
Kamu harus terlebih dahulu memiliki akun untuk dapat menikmati layanan Cloud Storage. Setelah itu, kamu dapat mengunggah dan mengunduh file dengan mudah.
Cloud Storage dapat diakses dari perangkat Smartphone, Tablet, PC, bahkan Feature Phone sekalipun, asalkan terhubung dengan internet. Kamu bisa mengaksesnya kapanpun dan dimanapun.
Mudah bukan? Itulah kelebihan Cloud Storage dibandingkan media penyimpanan konvensional seperti Flashdisk dan lainnya.
Selain itu, data pada Cloud Storage dapat kamu bagikan ke pengguna lain, bahkan kamu dapat memberikan akses kepada pengguna lain.
Cloud storage memiliki fitur pemulihan, fitur ini mirip seperti Recycle Bin. Fitur ini berfungsi untuk mengembalikan file yang tidak sengaja kita hapus. Biasanya, fitur ini terdapat di folder Trash pada Cloud Storage.
Contoh Aplikasi Cloud Storage
Setelah mengetahui cara kerjanya, kali ini kamu akan mengenal beberapa aplikasi Cloud Storage, beberapa di antaranya mungkin sudah pernah kamu gunakan.
1. Google Drive
Siapa yang tidak kenal Cloud Storage satu ini? Setiap Smartphone yang menggunakan Sistem Operasi Android di dalamnya terdapat Google Drive.
Google Drive merupakan salah satu Cloud Storage yang banyak digunakan saat ini. Google Drive sudah terintegrasi dengan produk Google lainnya seperti Google Office, Keep Notes, Google Task, Google Form dan Gmail.
Google Drive versi gratis memiliki kapasitas ruang penyimpanan sebesar 15 GB. Sedangkan versi berbayarnya beragam, mulai dari Rp 26.900 per bulan untuk kapasitas 100 GB hingga Rp 135.000 per bulan untuk kapasitas 2 TB.
Harga yang ditawarkan lebih terjangkau dibanding membeli HDD sekalipun bukan?
2. One Drive
One Drive dulu bernama Sky Drive, adalah Cloud Storage buatan Microsoft. Sama halnya dengan Google Drive, One Drive sudah terintegrasi dengan produk Microsoft lainnya seperti Microsoft Office, Microsoft To Do, OneNote dan Outlook.
Kapasitas ruang penyimpanan OneDrive versi gratis sebesar 5 GB. Sedangkan untuk versi berbayarnya, dibanderol Rp 28.999 per bulan untuk kapasitas 100 GB.
Untuk kapasitas 1 TB dihargai Rp 87.999 per bulan yang dibundling bersamaan dengan Microsoft 365 versi Personal.
3. MEGA
Sesuai nama nya, Cloud Storage ini pada awalnya memiliki kapasitas yang besar untuk versi gratis yakni 50 GB, cukup besar pada saat awal perilisannya. Namun, saat ini MEGA versi gratis hanya diberi kapasitas penyimpanan sebesar 20 GB.
Versi berbayar dari MEGA dibagi kedalam dua kategori yaitu Individual dan Business. Untuk versi Individual, dibanderol mulai dari Rp 83.975 per bulan dengan kapasitas penyimpanan 400 GB hingga Rp 504.689 per bulan dengan kapasitas 16 TB.
4. Dropbox
Platform berlogo kotak kardus ini memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 2 GB untuk versi gratis. Terbilang kecil dibanding Cloud Storage lainnya.
Sama seperti MEGA, Dropbox juga memiliki dua kategori untuk versi berbayar yaitu Personal dan Business.
Untuk versi Personal, kapasitas penyimpanan yang diberikan sebesar 2 TB dengan biaya US$ 11,99 per bulan.
5. Degoo
Degoo merupakan salah satu Cloud Storage yang tidak pelit memberikan kapasitas penyimpanan.
Platform Cloud asal Swedia ini memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 100 GB untuk versi gratisnya, sangat besar bukan?
Sedangkan untuk versi berbayarnya, Degoo memberikan kapasitas 500 GB dengan biaya US$ 3 per bulan dan 10 TB dengan biaya US$ 9.99 per bulan.