Menebak Ukuran Megalodon yang Hidup di Laut Purba Pajampangan Sukabumi

Sabtu 20 Maret 2021, 09:37 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kisah Megalodon dan kehidupan laut purba pajampangan di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tetap menarik untuk dicari tahu. Baru-baru ini, Ketua Bidang Pengembangan Geosite Badan Pengelola (BP) CPUGGp (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark), Muhammad Teguh mengirimkan artikel yang coba menebak ukuran megalodon atau hiu purba yang fosil gigirnya ditemukan tersebar di banyak wilayah di Selatan Sukabumi.

Artikel dengan referensi dari jurnal Scientific Report dan Historical Biology ini dimulai dari narasi Pajampangan Sukabumi kala Miosen. Pada kala 23 juta - 12 juta tahun yang lalu (miosen) daratan Pajampangan yang kini berbukit-bukit dulunya adalah lautan yang kaya keanekaragaman mamalia laut.

Baca Juga :

Keanekaragaman ini memungkinkan keberadaan predator besar dan kuat seperti Megalodon untuk mendiami kawasan ini sebagai pemuncak rantai makanan. Megalodon adalah spesies hiu raksasa yang sudah punah dan pernah hidup sekitar 15,9 hingga 2,6 juta tahun yang lalu.

Tidak hanya menyandang predikat sebagai hiu terbesar yang pernah hidup, Megalodon juga diperkirakan sebagai ikan terbesar yang pernah ada di muka bumi. Megalodon sempat diklasifikasikan dalam famili Lamnidae yang dianggap berkerabat dengan hiu putih (C.carcharias), sebelum dialihkan ke dalam famili Otodontidae dan berasal dari genus yang sudah punah (Otodus).

photoFosil gigi megalodon yang ditemukan di formasi Cibodas Pajampangan Sukabumi - (BP CPUGGp)</span

Struktur kerangka dari Megalodon terdiri dari tulang lunak, sehingga sangat jarang ditemukan fosil bagian lain, selain giginya. Ukuran gigi terbesar Megalodon dapat mencapai Panjang 18 Cm dan sangat langka. 

Laporan pertama tentang keberadaan fosil hiu bergigi besar (Megalodon) di selatan Jawa Barat oleh Junghun (1852) dari perbatasan District Djampang Wetan – Tjidamar. Lembar Jampang sangat kaya akan tinggalan kehidupan laut purba kala Miosen, selain fosil gigi hiu Megalodon, juga ditemukan tulang-tulang paus purba dan jenis hewan laut lainnya dan beragam molusca. 

Baca Juga :

"Seluruh fosil-fosil biota laut itu ditemukan di singkapan batu gamping pasiran dari formasi Cibodas yang berumur Miosen akhir," jelas Muhammad Teguh mengutip artikel tersebut.

Lalu seberapa besar Seberapa besar Hiu purba ini ? Beberapa perkiraan menunjukkan megalodon mungkin mencapai panjang maksimum 25 meter (82 kaki), meskipun konsensus saat ini menunjukkan bahwa panjang maksimum sekitar 18 meter (59 kaki).

photoGrafis perbandingan Megalodon, paus, hiu dan manusia - (BP CPUGGp)</span

Ukuran rata-rata predator ini mungkin sekitar 10,5 meter (34 kaki), dengan berbagai spesies yang mungkin mempunyai ukuran yang berbeda, tergantung di mana hiu purba ini ditemukan. Sebagai perbandingan, hiu putih terbesar yang pernah ditemukan hanya sekitar 7 meter (23 kaki). 

Pada saat Megalodon masih mengarungi lautan purba di jampang, bumi mengalami berbagai perubahan global yang berdampak iklim Miosen. "Menurut para ahli, kondisi ini mengakibatkan meluasnya gletser di wilayah kutub (glasiasi wilayah kutub), serta pengaruh pergerakan lempeng tektonik (subduksi) yang memicu aktivitas vulkanik diduga menjadi salah satu faktor penyebab kepunahan Megalodon," jelas Teguh.

Baca Juga :

Desa Gunung Sungging di Kecamatan Surade, adalah salah satu spot temuan-temuan fosil kehidupan laut purba termasuk fosil gigi megalodon ukuran jumbo.  Menurut Teguh, Gunung Sungging diajukan sebagai salah satu warisan geologi atau geoheritage dunia, dan kini tempat fosil-fosil itu  itu ditemukan dalam rencana untuk dijadikan museum site.

"Museum Site itu konsepnya seperti sebuah taman megalodon. Nantinya fosil-fosil yang ditemukan di sana akan ditonjolkan di permukaan tanah. Namun kendalanya lokasi penemuan fosil itu berada di lahan masyarakat sehingga butuh pembebasan lahan," jelas Teguh.

photoPeneliti saat melihat koleksi fosil megalodon dan mollusca di Museum Sri Asih Pakidulan Gunung Sungging Sukabumi - (BP CPUGGp)</span

"Konsepnya nanti seperti taman purba, taman megalodon. Rencana target lokasi sekitar Cigulingan, Cilenggang. Nah itu, [yang] harus diurus cut and fillnya, pembebasan lahannya. Itu harus intervensi [pemerintah] provinsi dan nasional," sambungnya.

Teguh menambahkan tim ahli akan melakukan penelitian agar fosil Megalodon ini menjadi warisan geologi (Geoheritage) dengan status internasional. Namun untuk mencapai itu, terlebih dulu akan dibandingkan dengan 5 negara yang juga memiliki Geoheritage. 

Baca Juga :

"Sekarang menuju 2.000 koleksi fosil, tapi belum teridentifikasi semua. Nanti dipilih [fosil] mana yang akan benar-benar di display di pameran yang punya cerita, yang punya nilai bagus. Yang lainnya nanti kita buat storednya khusus [diantaranya] buat kepentingan penelitian," ujar Teguh.

Di Indonesia, kata Teguh Museum ini hanya ada satu yaitu di Kecamatan Surade. Kemudian di luar negeri, Museum seperti ini hanya ada di Peru, Inggris dan Amerika. Karena sangat jarang, maka Museum ini pun menjadi perhatian dunia internasional.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Produk19 April 2024, 10:09 WIB

Data Diskumindag 19 April 2024: Ini Daftar Harga Bapokting di Pasar Kota Sukabumi

Informasi harga ini diunggah Diskumindag Kota Sukabumi di Instagram.
(Foto Ilustrasi) Diskumindag Kota Sukabumi merilis update harga sejumlah bahan pokok di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede pada Jumat (19/4/2024). | Foto: Freepik
Life19 April 2024, 10:00 WIB

Kesehatan Mental Terganggu, 11 Ciri Orang yang Memiliki Luka Batin Dalam Hidupnya

Luka batin adalah bekas luka emosional yang tertanam dalam diri seseorang akibat pengalaman menyakitkan di masa lalu.
Ilustrasi - Luka batin adalah bekas luka emosional yang tertanam dalam diri seseorang akibat pengalaman menyakitkan di masa lalu.  (Sumber : unplash/@Danie Franco)
Inspirasi19 April 2024, 09:30 WIB

8 Panduan Sederhana untuk Bisnis Online Pemula, Jangan Lupa Riset Pasar!

Bisnis online dapat dijalankan dengan cara membuat toko online, memasarkan produk melalui marketplace, atau menawarkan jasa melalui situs web atau platform online lainnya.
Ilustrasi. Bisnis online. Sumber : pixabay/janeb13
Sehat19 April 2024, 09:00 WIB

Menurunkan Gula Darah Secara Alami, 7 Langkah Ubah Pola Makan dan Gaya Hidup

Sebaiknya Anda menghindari hal ini dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup sehat untuk menurunkan gula darah.
Ilustrasi. Sebaiknya Anda menghindari hal ini dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup sehat untuk menurunkan gula darah. Sumber: Freepik/freepik
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 08:38 WIB

DPRD Minta DLH Pikirkan Solusi Soal Masalah Sampah di Sagaranten Sukabumi

Menurut Budi, masalah sampah bukan hanya terjadi di Kecamatan Sagaranten.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali. | Foto: SU
Life19 April 2024, 08:19 WIB

Cukup 4 Bahan, Asam Urat Minggat! Yuk Bikin Minuman Herbal Ala Zaidul Akbar

Asam urat memiliki gejala yang membuat persendian nyeri saat kambuh.
Resep minuman herbal cuma 4 bahan untuk atasi asam urat ala Zaidul Akbar. | Foto: Freepik.com/8foto
Life19 April 2024, 08:12 WIB

Asam Urat Kambuh Setelah Lebaran? Bikin Minuman Herbal Sederhana Ala Zaidul Akbar Ini

Penyakit asam urat yang kambuh setelah lebaran pasti membuat Anda tidak nyaman dan tubuh terasa tidak enak.
Resep minuman herbal sederhana ala Zaidul Akbar yang dapat meredakan asam urat saat kambuh. | Foto: Freepik.com/jcomp
Sehat19 April 2024, 08:00 WIB

6 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Gula Darah

Sobat Sehat Merapat! Yuk, Ketahui Apa Saja Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan oleh Penderita Gula Darah.
Bola Sarden. Olahan Ikan. | Contoh Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan oleh Penderita Gula Darah. Foto: YouTube/MamaSuka Indonesia
Life19 April 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah

Yuk Lakukan Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Ini!
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Pexels/JaneTrangDoan)
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)