SUKABUMIUPDATE.com - Pengelola Yayasan Rehabilisi Mental Panti Sosial Aura Welas Asih (PSAWA) Deni Solang angkat bicara soal kasus orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ yang berkeliaran di jalan kemudian merusak bahkan menyerang warga.
Seperti ODGJ perempuan yang melempar kaca mobil dengan batu hingga pecah di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Rabu (12/2/2020). Kemudian, ODGJ perempuan di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, yang membuat resah warga karena sering bawa batu dan melempar pengguna jalan.
BACA JUGA: Teror ODGJ Ganas di Sukabumi, Ini Daftar Serangannya!
Menurut Deni, ODGJ yang agresif dan menyerang warga jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan orang waras yang malah lebih banyak melakukan kekerasan.
"ODGJ agresif umumnya karena mereka takut akan dijahati oleh orang luar, sehingga ia berusaha membela dirinya. Jadi ketika ia menyerang bukan sungguh sungguh dengan tujuan menyerang, tapi karena berusaha membela diri," ujar Deni Solang, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (12/2/2020).
BACA JUGA: Lady Gaga Joget Lalu Ngamuk di Tengah Kota, Mobil ASN Pemkot Sukabumi Ditimpuk
Deni mengungkapkan, apabila berhadap dengan ODGJ yang agresif lebih baik menjauh saja. "Tips dan pesan saya untuk mengahadapi ODGJ Agresif, jaga jarak aman dan jangan berdekatan, jangan biarkan orang berkerumun apalagi ada perempuan dan anak itu nyari masalah namanya malah nambah resiko," jelasnya.
Yang juga lebih penting, jauhkan ODGJ dengan benda-benda yang beresiko melukai diri sendiri dan orang lain. Kemudian bila anggota keluarga ada yang ODGJ, lapor petugas kesehatan di puskesmas terdekat dan berkoordinasi dengan RT dan RW juga petugas kepolisian pada situasi krisis.
BACA JUGA: ODGJ Berkeliaran di Cikembar Sukabumi, Warga: Sering Lempar Batu!
Situasi krisis yang dimaksud adalah ketika seorang ODGJ agresif dengan membawa benda yang bisa melukai. Apabila seperti itu, warga lebih baik mengikuti keinginan ODGJ dengan tujuan menenangkan.
"Ikuti saja apa yang dia katakan dengan tujuan menenangkan kalau kita berbantah-bantahan atau mau mengkoreksi keyakinan ODGJ berarti kita yang sama saja. Orang sakit kok dilayanin. Setelah ODGJ tenang, ambil benda tajam atau benda lainnya yang di pegang ODGJ tersebut, bila upaya gagal sebaiknya masyarakat minta bantuan perawat di rumah sakit jiwa untuk menjemput paksa pasien dan aparat keamanan untuk membantu membawa ke rumah sakit jiwa," jelasnya.
BACA JUGA: 20 Tahun Gangguan Jiwa, Warga Lengkong Sukabumi Mulai Sering Mengamuk
Ketika mengamankan ODGJ yang agresif jangan menggunakan tali yang dapat melukai tangan dan tubuh. Gunakan kain. kemudian bisa dengan diselimuti sarung.
"Kalau ODGJ terlantar tidak agresif ya sudah biarkan saja, jangan dipancing-pancing, biar dia sibuk dengan dunianya sendiri. Penyandang Ganggungan Jiwa sedang menderita jangan kita tambahi lagi penderitaan mereka. Nggak usah diolok-olok, dinterogasi, di usir-usir atau dipukul, mereka juga manusia, sama seperti kita, berbeda hanya di nasibnya saja," pungkasnya.
BACA JUGA: Marak ODGJ di Pantai Ujung Genteng Sukabumi, Dinsos: Belum Ada Laporan
Deni pun meminta Pemda untuk berkoordinasi dengan panti-panti swasta yang ada karena pemda sendiri khususnya Dinsos tidak mempunyai tempat untuk menampung dan merawat agar ODGJ tidak berkeliaraan di jalan. Termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun tidak memiliki panti yang khsusus merawat ODGJ dari jalan.
"Saran saya, pemda harus kerja sama dengan panti-panti swasta yang sudah mandiri agar mau membantu dan menampung ODGJ. Bantu panti-panti swasta agar mendapatkan bantuan makan, karena kalau dibiarkan, maslah ODGJ dijalan sampai kapanpun tidak akan bisa selesai," jelas Deni.
BACA JUGA: Duel Adu Jotos ODGJ di Ujung Genteng Sukabumi, Rebutan Nasi Bungkus
Panti Aura Welas Asih sendiri, sejak 4 tahun lalu, menerima yang terlantar di jalan-jalan tanpa biaya. Syaratnya memang ODGJ yang berkeliaran atau berasal dari jalan dan tidak diketahui keluarganya. "Karena keterbatasan SDM (di Panti Sosial Aura Welas Asih) sekarang tinggal niat baik Dinsos atau Dinkes, mau apa tidak membawa ke panti ODGJ (yang berkeliaran di jalan) tersebut," pungkasnya.