SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kampung Babakan, Desa Mekarsari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi sudah hampir 12 tahun menunggu perbaikan.
BACA JUGA: Perbaikan Rutilahu Kakak Beradik di Cikole Sukabumi Menunggu Pengajuan Aparat Setempat
Sepintas dari luar, kondisinya seperti baik-baik saja. Namun jika dilihat lebih dekat, bilik yang menjadi dinding rumah sudah kusam, dan terdapat banyak bilik yang bolong, terutama di bagian alas rumah. Seperti di ruang tengah, alasnya hampir ambruk karena kayu yang menopang sudah keropos, sehingga tak sanggup lagi menahan beban.
Rumah panggung seluas 6x4 meter persegi itu dihuni tiga jiwa dan terbagi menjadi enam ruangan. Tiga kamar tidur, ruang tamu sekaligus ruang keluarga, dapur dan kamar mandi. Rumah itu milik Anih (90 tahun) dan anaknya, Titin (50 tahun).
BACA JUGA: Rutilahu di Cikundul Kota Sukabumi, Penghuni Dijanjikan Bantuan Gubernur
Titin sebagai tulang punggung di rumah itu tak bisa berupaya banyak, karena ia tak memiliki penghasilan tetap. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari, hanya mengandalkan pemberian dari tetangga dan saudaranya. "Buat makan mah paling dikasih sama tetangga atau dari saudara saya," ujar Titin saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Senin (19/8/2019), di rumah panggung tersebut.
Apalagi di rumah itu terbaring ibunya, Anih yang sudah sering sakit-sakitan. Di usia senjanya, Anih hanya bisa berbaring. Kondisnya pun sudah memprihatinkan. Membuat Titin merasa tertekan ketika penyakit ibunya kambuh, karena harus membeli obat yang menurutnya mahal. "Ibu saya sudah sakit-sakitan, dan udah pikun juga," ungkapnya.
BACA JUGA: Empat Nelayan Kabupaten Sukabumi Peroleh Rp 21 Juta untuk Rutilahu
Titin mengaku pernah kedatangan sejumlah orang berpakaian seragam Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meninjau kondisi rumahnya dan dijanjikan akan diperbaiki. Namun Titin yang awam itu tak mengetahui ASN tersebut berasal dari instansi mana. Ia pun tak banyak bertanya.
"Pernah ada katanya dari pemerintah yang datang kesini, rumah saya difoto setiap sudutnya, dan dijanjikan mau direnovasi tapi sampai sekarang enggak ada," terangnya.
BACA JUGA: 10 Tahun Menjabat, Ketua RT di Sukaraja Sukabumi Tinggali Rutilahu
Sementara itu, Sekertaris Desa Mekarsari, Uus Rustandi mengatakan rumah milik Anih ini belum masuk prioritas desa. Pasalnya, masih ada Rutilahu lain yang kondisinya lebih parah.
"Pihak desa juga sudah membuat proposal terkait persoalan ini ke Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi. Tapi anggarannya tak kunjung turun. Belum ada anggarannya. Kita sudah buat laporannya, karena dari dinsos itu susah," cetusnya.