SUKABUMIUPDATE.com - Belasan Kepala keluarga (KK) di Kampung Legoknyenang RT 03/07, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, belum terjangkau aliran listrik secara utuh.
Sebanyak 15 KK di kampung ini bisa menikmati lampu penerangan dari sumber KWH yang dipasang berada di Kampung Cirangrang. Jarak antara kampung Cirangrang tempat dipasangnya KWH dengan Kampung Legoknyenang sekitar 700 meter jauhnya. Untuk menyambung listrik dari KWH yang merupakan subsidi dari Pemerintah Desa (Pemdes) Margalaksana, warga mesti patungan beli kabel.
BACA JUGA: Melongok GOR Merdeka Sukabumi, Dinding Ada Yang Belum Dicat dan Plafon Tak Terpasang
Listrik pun tidak bisa dipakai selama 24 jam, ada pembatasan waktu yaitu dari pukul 17.00 WIB sampai 07.00 WIB saja listrik bisa digunakan.
"Satu lampu itu dibebankan Rp 25 ribu, jadi kalau satu keluarga pasang tiga lampu, itu bisa Rp 75 ribu," ujar Henar (50 tahun) warga sekitar.
BACA JUGA: Kuli Bangunan GOR Merdeka Belum Dibayar, Asda II Kota Sukabumi: Memalukan
Menurut dia, kondisi ini dialami selama 15 tahun. Karena ketiadaan listrik warga kampung ini tidak memiliki barang-barang elektronik.
"Ya kami ingin merasakan punya peralatan yang menggunakan listrik, tapi mau bagaimana lagi kondisinya seperti ini pasrah aja," ujarnya.
BACA JUGA: Upah Belum Dibayar, Kuli Bangunan GOR Merdeka Kota Sukabumi Dicurigai Istri
Warga bukan tidak berusaha untuk mendapatkan listrik masuk ke kampungnya. Warga pernah mengajukan ke pihak PLN tapi PLN beralasan tiang yang dipasang harus terbuat dari beton dan terlalu banyak sedangkan pemakainya 15 KK.
"Disini hampir semua warga pekerjaannya bertani, ada juga anak anak mudanya kerja keluar kota," pungkasnya.