Surati Ridwan Kamil Soal Bansos Covid-19, Apdesi Sukabumi: Minimal 1.000 KK per Desa

Kamis 16 April 2020, 05:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Sukabumi membuat surat yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil. Inti dari surat tersebut yaitu para kades meminta gubernur meninjau dan mempertimbangkan kembali program pemberian bantuan sosial (bansos) Rp 500 ribu terhadap kepala keluarga yang terdampak Covid-19.

Sekretaris DPC Apdesi Tutang Setiawan mengatakan, pihak desa sudah mengajukan data yang diminta pemerintah. Dari pendataan yang dilakukan oleh masing-masing desa bahwa rata-rata Kepala Keluarga (KK) kategori keluarga miskin dan rentan miskin yang terdampak Covid-19 jumlahnya di atas 1.000 KK per desa. Menurut Tutang, data yang diajukan diluar dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

BACA JUGA: Evaluasi JPS Terdampak Corona, Kades di Sukabumi: Membantu Jangan Sepotong-sepotong

Dengan demikian, kata Tutang, apabila jumlah Kepala Keluarga yang menerima bansos di bawah 1.000 KK per desa maka dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial dan menimbulkan reaksi tidak baik di tengah masyarakat. Sebab saat ini saja, dari data Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat menyebut jumlah KK di Kabupaten Sukabumi yang dapat bansos hanya sekitar 75 ribu.

"Kalau mendengar wacana dan informasi, informasi awalnya (jumlah KK yang mendapatkan bansos) di Kabupaten Sukabumi terbesar (dibanding dengan kota/kabupaten lainnya di Jabar). Informasi awal akan mendapatkan 240.173 (KK). Kalau 240.173 KK dibagi 381 desa (di Kabupaten Sukabumi) itu rata-rata di atas 500 sampai 600 KK per desa," ujar Tutang.

BACA JUGA: Kades di Cicurug Sukabumi Ini Bingung Tangani Covid-19 di Tingkat Desa, Ini Sebabnya!

"Kalau sekarang muncul lagi surat, kalau ini benar dari Dinsos Provinsi Jabar. Ternyata Kabupaten Sukabumi hanya mendapatkan 75 ribu (KK yang mendapatkan bansos) kalau dibagi 381 desa hanya mendapatkan 109 KK per desa (yang mendapat bansos)," paparnya. 

Para kades was-was, apabila tidak semua masyarakat mendapatkan bantuan bansos khawatir terjadi seperti saat pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) beberapa tahun silam. Dimana saat itu, karena pembagian yang tidak merata, masyarakat reaktif hingga terjadi pembakaran kantor desa dan lainnya. Padahal, saat itu keadaan ekonomi masyarakat dalam keadaan normal. 

BACA JUGA: Bantuan Rp 500 Ribu Untuk Warga Jabar Terdampak Corona, Kades di Sukabumi Minta Dikaji

Apalagi dihadapkan dengan keadaan saat ini, diaman laju ekonomi tersendat akibat Covid-19. Kondisi masyarakat saat ini tidak stabil, akibat banyaknya yang kehilangan pekerjaan dan mengalami penurunan pendapatan. "Ketika BLT itu situasi ekonomi Indonesia dalam keadaan normal. Tapi tetap saja terjadi (kecemburuan sosial). Apalagi hari ini situasinya beda, ekonomi Indonesia semuanya terdampak Covid-19," jelasnya.

Maka dari itu, dalam surat bernomor 07/DPC.APDESI/IV/2020, DPC Apdesi mengusulkan, jumlah KK yang mendapatkan bansos dari Gubernur Jawa Barat minimal di atas 1.000 KK per desa. "Kami harapkan maksimalkan bantuan. Minimal 1.000 KK per desa yang mendapatkan itu (bansos)," ujar Tutang.

BACA JUGA: Kemendes Sebut Dana Desa Bisa Untuk Tangani Covid-19, Sukabumi Bagaimana?

Menurut Tutang, selain bantuan sosial dari Gubernur, pemerintah pusat akan memberikan bantuan dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS). Dengan demikian, semakin besar nominal bantuan yang akan diperoleh masyarakat. Belum lagi ditambah bantuan dari Pemkab. Kemudian desa memiliki Apbedes.

Tutang mencontohkan apabila di desa ada 2.000 KK yang harus dibantu karena terkena dampak Covid-19, maka empat sumber anggaran ini bisa saling mengintervensi. Namun, agar merata pembagiannya dan tidak tumpang tindih maka pemerintah pusat, gubernur, pemkab dan desa harus mengawalinya dengan kesepakatan.

"Kalau misalnya duduk bersama, selesai. Misalnya presiden memanggil perwakilan kepala desa, gubernur, bupati (untuk) menyeragamkan berapa kesanggupan. Misalnya APBN hanya sanggup 500 KK per desa, provinsi hanya 500 KK per desa, Bupati 500 KK per desa, desa wajib 500 KK per desa. (Maka) 2.000 KK terselesaikan," jelasnya.

BACA JUGA: Masyarakat Desa Terdampak Covid-19 Dapat BLT Rp 600 Ribu

Mengingat saat ini kata Tutang, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) menerbitkan Permendes. Melalui Permendes tersebut, dana desa kini bisa digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Bahasa Permendesnya itu adalah desa yang mendapatkan pagu anggaran Dana Desa (DD) Rp 800 juta sampai Rp 1,2 miliar itu adalah maksimal mengalokasikan dana untuk BLT 30 persen. Kalau 30 persen kali Rp 800 Juta hampir 240 juta per desa," jelas Tutang.

BACA JUGA: Kabupaten Sukabumi Siapkan Rp 300 Miliar Tangani Covid-19, Untuk Tiga Bidang Ini

Namun yang menjadi persoalan saat ini, pihak desa tidak tahu mana saja KK yang mendapatkan bantuan dari gubernur dan mana yang dapat bantuan dari pemerintah pusat. "Sehingga jangan sampai kami mendata, ternyata dia (KK) sudah mendapatkan bantuan gubernur maupun mendapat bantuan dari pusat," jelasnya. 

Dalam hal ini para kades, kata Tutang berharap kebijakan pemerintah membantu masyarakat terdampak Covid-19 berjalan dengan kondusif. Para kades pun sudah menyampaikan kepada warga, bagi yang tidak mendapatkan bansos ini untuk tetap tenang. Adapun hal-hal yang disampaikan oleh para kepala desa ini sebagai antisipasi.

"Mudah-mudahan tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Tetapi kita antisipasi juga karena pengalaman sudah jelas," tukasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:36 WIB

Serentak di 7 Kecamatan! Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji untuk Fahmi-Dida

Kegiatan ini dapat dihadiri secara gratis dan menyediakan hadiah utama umrah.
Informasi kegiatan Jalan Sehat SERASI Sukabumi Ngahiji pada Sabtu, 23 November 2024. | Foto: Tim Fahmi-Dida
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Japar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Japar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU