SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian daerah sudah menerima bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Sukabumi.
Terkait bansos tersebut, ada hal menarik di Kampung Nagrak Tengah RW 002, Desa Nagrak, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, dimana beberapa Kepala Keluarga (KK) yang merasa tidak layak menerima secara ikhlas membagikan kembali bansos kepada tetangganya karena dianggap lebih membutuhkan.
BACA JUGA: Menanti Bansos Covid-19 Dari Pemda Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jelang PSBB
Kasi Kesejahteraan Desa Nagrak Risman Hermawan mengatakan, kejadian tersebut berawal dari kenyataan yang menyebutkan hanya sekian persen dari total KK di Jawa Barat yang menerima bansos tersebut. Untuk diketahui, bansos yang akan diterima per KK itu nilainya Rp 500 ribu selama 4 bulan. Bansos ini terbagi atas Rp 350 ribu dalam bentuk sembako dan Rp 150 ribu dalam bentuk tunai.
"Penduduk di Jawa Barat itu berjumlah sekitar 12,5 juta KK. Tetapi, yang akan dibagi itu berjumlah 1 juta KK. Berarti kan jelas penghitungannya itu kurang dari 10 persen," jelas Risman kepada sukabumiupdate.com, Minggu (3/5/2020).
BACA JUGA: Data Semrawut, Kades Berkah Sukabumi Beberkan Kacaunya Bansos Gubernur
Adapun jatah bansos untuk Kabupaten Sukabumi hanya 75 ribu KK yang kemudian dibagi 47 kecamatan. Menurut Risman, jumlah KK yang mendapatkan bansos di Kecamatan Cisaat sebanyak 1.521 KK, sedangkan di Desa Nagrak hanya 114 KK yang menerima bansos. Desa Nagrak sendiri memiliki 44 RT dan 9 RW.
Risman menyebut, data tersebut belum dipotong oleh data ganda, data double penerima BPNT dan PKH, data orang meninggal yang tanpa ahli waris. Data-data tidak valid ini yang belakangan ini diprotes oleh para kepala desa di Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Agar Tak Salah Sasaran, Kades di Palabuhanratu Verifikasi Data Penerima Bansos Covid-19
Dari jatah 114 KK penerima bansos gubernur itu, setelah dibagi per RT hasilnya di RW 002 hanya ada 5 KK yang dapat bansos.
Dilihat dari 5 KK, 3 diantaranya dirasa layak menerima bansos dan 2 diantaranya kurang layak untuk mendapat bantuan. "Kalau dilihat dari keadaan masing-masing KK, ada 3 yang benar-benar layak dan 2 tidak layak atau yang tidak tepat sasaran," jelasnya.
BACA JUGA: Bertemu Dandim dan Kapolres, Apdesi Kabupaten Sukabumi Curhat Data Penerima Bansos
Risman kemudian berembuk dengan ketua RW tentang 5 KK penerima bansos tersebut. Setelah itu, pihaknya kemudian memberitahu 2 KK tersebut akan menerima bansos itu. 2 KK itu memutuskan mengambil bansos yang diberikan karena sayang bila dikembalikan atau ditolak.
Namun setelah diambil paket bansos oleh 2 KK itu diserahkan kembali kepada ketua RW kepada tetangga yang lebih membutuhkan.
BACA JUGA: Menyimak Simulasi Bansos Covid-19 di Sukabumi Termasuk Dari Dana Desa
"Katanya di sini tetangga yang kondisi ekonominya di bawah mereka masih banyak, sehingga lebih baik 2 paket bansos tersebut diambil dan diserahkan ke Pak RW, untuk selanjutnya diserahkan kepada tetangganya yang lebih membutuhkan," papar Risman.
Dua paket bansos sembako dari 2 KK tersebut kemudian disatukan dan dibagi dalam 12 paket atas kesepakatan bersama termasuk dengan pasukan RW 002 Siaga. Namun ternyata, setelah dihitung-hitung cuma sedikit yang didapat, kemudian uang tunai bansos dari 2 KK itu dibelikan lagi sembako hingga isi 12 paket itu mendekati cukup dan beruntungnya ada dermawan yang bersedia menambah kekurangan sembako tersebut.
12 paket sembako itu dibagikan kepada warga yang membutuhkan di 5 RT yang ada di RW 002.
BACA JUGA: Beda dengan Apdesi, Kades Di Kecamatan Cisaat Sukabumi Terima Bansos Jabar
"Pada malam tadi kami beserta Pak RW dan Pasukan RW 002 Siaga mengunjungi dan memberikan santunan tersebut kepada orang yang benar membutuhkan. Tercatat ada 10 orang jompo dan 2 keluarga yang tidak mampu. Dari sanalah saya sadar, dalam menyikapi pandemi ini semua merasakan dampaknya dan harus bijak," tukasnya.