SUKABUMIUPDATE.com - Desa Tenjolaya menjadi proyek percontohan internet oleh Universitas Trisakti Jakarta. MoU jaringan internet desa dengan fakultas teknologi Universitas Trisakti jakarta dan PT Bogor net, dilaksanakan di Kampung Kebon Limus RT 08/04, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Selasa (21/5/2019).
"Tanda tangan MoU antara Pemerintahan Desa Tenjolaya, Universitas Trisakti dan Bogor net hari ini digelar sebagai salah satu terobosan untuk mengatasi terisolirnya jaringan internet di desa kami," ujar Kepala desa Tenjolaya Aryo Bangun Adinoto, kepada sukabumiupdate.com.
Tujuan MOU ini, kata Aryo untuk memulai jaringan internet desa secara mandiri yang bisa mengcover seluruh layanan internet se-desa Tenjolaya, dan nantinya akan dikembangkan menjadi Bumdes net.
BACA JUGA: Dulu Desa Sirnarasa Sukabumi Susah Sinyal, Sekarang Ada Internet Gratis
Sasaran dari program ini adalah seluruh masyarakat Desa Tenjolaya. Nantinya internet akan dipasang disetiap pelanggan dengan kapasitas 10 Mbps unlimited. "Biayanya kisaran 70-80 ribu perbulan, yang bisa diakses oleh setiap rumah," ujarnya.
Sebelumnya Pemdes sudah memiliki program internet desa dan dipasang oleh 75-100 Kepala Keluarga (KK).
Target pemasangan internet di Desa Tenjolaya ini adalah 1.500 KK. Adapun rencana tower ada empat titik pertama di Kampung Kebon Limus, Kampung Cigadog, Kampung Pangkalan dan Kampung Sadamukti.
BACA JUGA: Generasi Muda Sukabumi Diminta Lebih Cerdas Gunakan Internet
Pembangunan jaringan ini dari mulai memasang tower, jaringan internet dan wirless menggunakan anggaran sebesar Rp 135 juta. Anggaran tersebut sharing dari tiga sumber anggaran dari pemerintah desa, dari Universitas Trisakti dan PT Bogor net.
"Kita bagi tiga jadi masing-masing Rp 34 juta," jelasnya.
Dengan MoU tersebut, masyarakat Desa Tenjolaya bisa mengimbangi teknologi 4.0. Dengan teknologi internet ini, Aryo berharap tak ada lagi daerah di desanya yang terisolir sebab akses informasi dengan mudah dijangkau.
BACA JUGA: Jaringan Internet Butut, Pemdes Sukatani Sukabumi Sulit Akses Layanan Online
"Kami akui bahwa ini salah satu daerah yang terisolir, masih banyak juga selain ini makanya kami melakukan terobosan dengan adanya informasi dan jaringan internet. Dengan adanya jaringan internet mandiri ini bisa mengcover seluruh aspek sosial masyarakat baik itu pendidikan, ekonomi, SDM itu bisa memanfaatkan teknologi informasi internet," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Indra Suryati, mengatakan, Universitas Trisakti siap membantu memajukan masyarakat Desa Tenjolaya. "Kita sudah maju ke industri 4.0 ini yang harus kita kejar, agar masyarakat melek dan tidak terisolir lagi namun harus digunakan sebaiknya," ujarnya.
Dengan internet kata Indra, bisa membuat sesuatu lebih mudah. Dia mencontohkan, banyak produk pertanian yang selama ini masih dikelola pemasarannya secara manual, nantinya bisa dilakukukan secara online melalui internet.
BACA JUGA: Kalah Jauh, Kecepatan Internet Indonesia Tertinggal di Asia Tenggara
Menurut Indra, di internet orang bisa mencari apa saja. Internet sangat penting terutama untuk generasi muda. Namun penggunaan internet terhadap anak-anak harus diawasi.
"Kita harus mendorong putra-putri kita harus melek internet. Tapi harus menjaga diri kita dengan agama sehingga orang tua selalu memberikan masukan kepada anak-anak kita," ujarnya.
Sebagai akademisi, kata Indra, Universitas Trisakti punya kewajiban untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat.
BACA JUGA: 13 Ribu Situs di Cina Kena Imbas Pengetatan Kontrol Internet
"Kewajiban kami pendidikan, penelitian dan pengabdian kalau pendidikan setiap hari belajar, kalau penelitian kita lakukan penelitian disini dan yang paling penting pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kewajiban kita sehingga ilmu yang kita dapat kita aplikasikan kepada masyarakat," ujarnya.
Menurut Indra, enjolaya ini merupakan salah satu field projects Universitas Trisakti. Maka dari itu, kalau berhasil program ini akan dilanjutkan ke daerah lainnya.
"Setelah ada MOU tentunya bukan hanya tanda tangan tapi harus ada implementasi sehingga saya menyampaikan harus ada laporan dan laporan ini harus positif, kalau memasang berapa tower itu harus jadi. Bukan hanya seremonial tapi aplikasi di lapangan harus terwujud," tukasnya.
BACA JUGA: Mayoritas Traveler Gunakan Internet untuk Hal-hal Berikut
Sementara itu, Direktur Bogor net, Hani Purnawanti mengatakan, timnya akan mulai survey untuk menentukan kebutuhan internet di Desa Tenjolaya. "Seperti apa kemudian kita tetapkan titik-titik lokasi untuk menjangkau yang terbaik dan optimalnya dimana," ujarnya.
Dalam hal ini, Bogor net, mengerjakan instalasi sehingga layanan internet sampai ke masyarakat. Tak hanya itu, Bogor net turut serta menjaga bahwa akses internet dimanfaatkan untuk hal positif.
"Jadi selain kita juga laksanakan instalasi dan pendampingan untuk bagaimana menggunakan internet secara cerdas. Bukan hanya sebagai pelaksana saja namun kami memiliki kewajiban untuk mengarahkan hal-hal yang positif, terutama anak-anak," tukasnya.