SUKABUMIUPDATE.com - Kisah pelarian RT (24 tahun) warga Pasir Parupuk Tabing, Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, berakhir di sebuah yayasan.
RT diringkus Satreskrim Polres Sukabumi Kota di Yayasan Arrifaiyah Amaliah di Kampung Cibungur RT 001/002, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi pada Minggu (23/6/2019) lalu.
BACA JUGA: Bersembunyi di Cibereum Sukabumi, Pelaku Penebas Leher Pelajar Diringkus
RT, merupakan tersangka kasus pembunuhan sadis yang terjadi di bawah flyover Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu 21 Juni 2017 lalu.
Dalam kejadian itu, seorang pelajar bernama Hidayat Agustin (16), warga Asam Jawa, Lubuk Alung, meninggal dunia, akibat tebasan dan tusukan samurai. Usai menghabisi nyawa korban, RT pun kabur hingga tiba di Sukabumi. Di Sukabumi, RT masuk Yayasan Arrifaiyah Amaliah dengan niat bertobat.
BACA JUGA: Ngeri! Senjata-senjata Tawuran Pelajar di Depan Pabrik Semen SCG Sukabumi
"Tiga bulan yang lalu, beliau datang kesini dibawa oleh temannya, dan menjalani pendidikan keagamaan disini dengan baik. Bahkan, dia mengatakan ingin hijrah dan akan pulang kembali ke Padang ketika sudah menjadi ustadz," tutur Pembina Yayasan Arrifaiyah Amaliah, Ustadz Kholil, Selasa (2/7/2019).
Namun selama berada di yayasan tersebut, RT tak mengakui perbuatannya. Pihak yayasan pun tahu kalau RT terjerat kasus pembunuhan saat polisi menangkapnya.
BACA JUGA: Tawuran di Depan PT SCG, Tiga Siswa Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara
"Beliau itu tidak pernah bilang punya kasus, dan orang-orang disini semuanya sudah sayang kepada beliau dan menangis ketika beliau ditangkap ketika mengaji disini," kata Kholil.
Menurut Kholil, RT sangat serius mendalami ilmu agama. Menurut dia, yang awalnya RT tidak bisa membaca Alquran dan tidak pernah puasa. Selama menjalani pendidikan agama di Yayasan Arrifaiyah Amaliah, RT sudah bisa membaca Alquran dan menjalani ibadah puasa tahun ini dengan baik.
BACA JUGA: Tawuran di Depan PT SCG Sukabumi, Tiga Siswa Diciduk Polisi
"Kalau shalat berjamaah juga beliau itu paling semangat," tambah Kholil.
Kholil, mengatakan Arrifaiyah Amaliah, merupakan yayasan yang menampung para anak jalanan, anggota geng motor, anak punk, bahkan pecandu narkoba yang ingin memperbaiki diri dan mendalami ilmu agama.
"Yayasan ini didirikan tahun 2016, dan sekarang ada 15 orang yang tinggal menetap disini," pungkas Kholil.