SUKABUMIUPDATE.com - Hati-hati apabila berbelanja online, apabila tidak cermat bisa jadi korban seperti yang dialami puluhan remaja asal Jampang dan Surade Kabupaten Sukabumi. Mereka ini kena tipu seorang berinisial EN yang menjual berbagai barang di media sosial Facebook dan Instagram. EN yang masih duduk dibangku kuliah ini memiliki berbagai akun untuk menjual produk fashion, gadget dan make up.
Dalam menjalankan aksinya EN ini mengiming-imingi para korbannya dengan kredit tapi dengan syarat mentransfer uang muka dulu setelah itu barang akan dikirim. Para korban tertipu karena melihat dari testimoni di akun media sosialnya yang meyankinkan, nyatanya setelah korbannya mentrasfer uang ke rekening yang diberikan EN ini, barang tak kunjung tiba. Apabila ditanyakan, pelaku kerap memberikan alasan berbelit-belit.
"Dia jual handphone, sepatu, kosmetik dan beberapa produk lainnya dengan sistem cicilan jadi kita DP dulu setelah barang datang mulai cicilan," ungkap Reni Wahyuni (21) salah seorang korban EN.
BACA JUGA: Tukang Mie Ayam di Jampang Tengah Kena Tipu, Motor Pelanggan Hilang
Hal serupa dialami Nasrullah (20 tahun). Dirinya berniat membeli handphone seharga Rp 1,7 juta dan uang pun ditransper tapi hampir satu bulan barang yang dijanjikan tak kunjung datang.
"Saya ceritanya beli handphone cash Rp 1,7 juta, udah mau sebulan gak ada kabar," ujar Nasrullah.
Tri Suci Mulia (19 tahun) juga menjadi korban, dia berminta membeli sebuah kamera mirrorles kepada EN ini. Dirinya pun diminta mentransfer uang Rp 1 juta untuk uang muka. Tapi sudah empat bulan barang tak ada uang muka pun tak kunjung kembali. Apabila ditagih EN kerap kali beralasan ini dan itu.
BACA JUGA: Waduh! Pedagang di Simpang Cigodeg Sukabumi Kena Tipu Modus Kardus
"Aku order mirrorless dp-nya Rp 1 juta, sudah 4 bulan gak datang. Ditanya kenapa alasannya banyak, katanya diretur dulu, paketnya nyasar ke Cikembar dan sebagainya," ujar Tri.
Para korban yang masih satu sekolah ini lantas membuat grup WhatApp. Total 22 orang di grup itu merupakan korban EN ini. Total kerugian akibat penipuan ini mencapai Rp 20 juta.
Para korban sudah meminta pertanggungjawaban keluarga EN, tapi keluarganya tidak mengetahui keberadaan EN.
BACA JUGA: Merasa Ditipu, Pencari Kerja Laporkan Perusahaan Asal Cibatu Sukabumi ke Polisi
"Kami sudah mencoba menghubungi pihak keluarga katanya mau tanggung jawab, pihak keluarga EN mengaku sudah tidak berkomunikasi lagi dan tidak tahu dimana keberadaannya, namun beberapa orang sempat melihat EN di RSUD Jampang kulon," ujar Reni Wahyuni (21 tahun), korban lainnya.
Reni menuturkan, para korban sepakat untuk menempuh penyelesaian secara kekeluargaan. Para korban ini masih menunggu, apabila tidak ada itikad baik dari pihak EN maka akan ditempuh jalur hukum karena hal ini sudah dikonsultasikan dengan pihak kepolisian.
"Kami sudah berkonsultasi dengan pihak kepolisian, sementara ini kami masih akan menempuh prosedur kekeluargaan. Namun jika akhir bulan ini masih belum ada tanggapan dan itikad baik dari pihak keluarga, baru kami mau bertindak secara hukum," pungkas Reni.