SUKABUMIUPDATE.com - Dua hari ini, ikan Impun sedang melimpah di muara sungai di kawasan Pantai Palabuhanratu. Warga pun berduyun-duyun memburu ikan ini untuk dikonsumsi atau dijual. Apabila dijual, satu gelas ikan impun harganya Rp 15 ribu -Rp 20 ribu.
Ikan ini terbilang langka sebab tidak setiap hari ditemukan. Ikan berukuran kecil ini biasanya banyak setiap tanggal 25 di bulan Hijriah.
BACA JUGA: Berburu Ikan Impun di Muara Sungai Cisukawayana Sukabumi
Warga Desa Citepus, Ifang Rifandi (36 tahun) mengatakan, menangkap impun sudah menjadi tradisi turun temurun sejak jaman dulu. Menurut dia, ikan impun musim hanya pada tanggal tertentu.
"Ngala (nangkap) impun ini biasa setiap tanggal likur (setiap 25 di bulan Hijriah) biasanya musim impun itu terjadi tiga bulan sekali, jadi tidak setiap bulan," ujarnya.
BACA JUGA: Mengenal Nyalawean, Tradisi Dibalik Acara Tangkap Ikan Impun di Pantai Citepus Palabuhanratu
Ketika memasuki tanggal likur masyarakat akan mengecek terlebih dahulu ke muara-muara sungai, setelah dipastikan ada, maka informasi banyak dan tidaknya ikan impun akan cepat menyebar kepada masyarakat.
"Masyarakat ada yang rajin, jadi setiap tanggal segitu memeriksa ke muara sungai lalu informasi ada dan tidak adanya ikan impun akan cepat menyebar. Kalau panen impun seperti dua hari ini terjadi setiap tiga bulan sekali tapi untuk bulannya gak bisa ditentukan bulan apa saja impun melimpah, soalnya gak nentu," jelasnya.
BACA JUGA: Serunya Tangkap Ikan Impun di Pantai Citepus Sukabumi
Ikan impun di muara menurutnya berasal dari telur ikan menga yang ada di sungai. Ikan menga ini merupakan sejenis ikan tawar yang hidup di sungai kemudian telurnya terbawa oleh arus sungai ke laut dan ketika di laut telur menga menetas dan disebutlah ikan impun.
"Nah kenapa impun bisa berada di muara dan di tangkap, ya itu saat akan menjadi dewasa ikan impun akan kembali ke sungai lewat muara. Itu kata orang tua saya dulu terjadinya setiap tanggal likur," pungkasnya.