SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 74 Kepala Keluarga (KK) korban pergerakan tanah menghuni Hunian Sementara (Huntara) di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Mereka berasal dari RT 01, 02 dan 03 di RW 09 Kampung Gunungbatu.
Huntara yang berada di Kampung Ciboregah ini berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi pergerakan tanah yang memorakporandakan Kampung Gunungbatu.
BACA JUGA: Cerita Uma, Penghuni Huntara Pergerakan Tanah Kertaangsana yang Rindu Bertani
Sukabumiupdate.com, melihat setiap sudut dari Huntara tersebut. Nampak kesibukan warga yang menjadi korban pergerakan tanah di sekitar Huntara tersebut.
Perhatian pun tertuju kepada seorang pria tua yang sibuk memaku batang bambu. Terik panas matahari, Rabu (18/9/2019) siang itu tak menyurutkan semangat Encep (76 tahun).
BACA JUGA: Huntara Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Dibangun Ulang
Pria yang akrab disapa Abah ini sedang membangun ruangan tambahan di bagian belakang Huntara yang dihuninya. Rencananya bangunan berukuran panjang dua meter dengan lebar empat meter ini akan dijadikan dapur untuk memasak.
"Abah ingin punya tempat tungku pembakaran untuk memasak jadi bangun dapur di belakang rumah, baru dua hari pengerjaannya," ungkap Encep kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Huntara Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana yang Dibangun Donatur Tidak Sesuai Spek
Sudah 20 hari Encep tinggal di Huntara bersama istrinya Mimin (65 tahun). Sebelum menghuni Huntara, Encep dan Mimin tinggal di Kampung Gunungbatu RT 02/09, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.
Semangat Encep mendapat apresiasi Eman, Ketua RT 02. Menurut Eman, warganya ini memang kerja keras. "Beliu perkerja keras pantang putus asa meskipun sudah lanjut usia, patut dicontoh bagi generasi muda" pungkasnya.