SUKABUMIUPDATE.com - Hunian sementara atau biasa disingkat huntara untuk para korban bencana pergerakan tanah Kampung Gunungbatu, Desa Kertangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi dibangun ulang.
BACA JUGA: Huntara Hamba Allah Dibongkar, Ini Harapan Warga Kertaangsana
Pembangunan huntara yang berlokasi di Kampung Ciboregah Rawa Menong, Desa Kertaangsana itu dimulai pada Sabtu (20/7/2019) lalu. Jarak dari posko pengungsian ke lokasi huntara sekitar satu kilometer.
Salah seorang warga yang rumahnya terdampak pergerakan tanah, Eman menyebut, ia dan warga lainnya yang terdampak sudah sangat menantikan huntara tersebut.
BACA JUGA: Huntara Bantuan Hamba Allah di Kertaangsana Akan Dibongkar
"Saya berterimakasih kepada semua pihak. Pembangunan huntara ini berjalan lagi. Mudah-mudahan kami bisa cepat-cepat menghuni huntara tersebut walaupun lokasinya agak jauh dari lokasi rumah sebelumnya," kata Eman saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Selasa (23/7/2019).
Ia juga berharap agar hunian tetap nantinya tak mengambil lokasi yang terlalu jauh dari rumah sebelumnya. Eman dan warga lainnya mengaku sudah betah dan nyaman tinggal di Kampung Gunungbatu.
BACA JUGA: Huntara Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana yang Dibangun Donatur Tidak Sesuai Spek
"Jadi ketika nanti untuk hunian tetap kami semua ingin lokasinya di tanah PT TIA Pasir Salam, di depan posko pengungsian sekarang. Namun ini hanya harapan saja dari warga pengungsian. Kami semua ikut saja sama apa yang pemerintah tetapkan," tandasnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Nurhayati (34 tahun) salah seorang warga di posko pengungsian mengaku senang dan tak sabar ingin segera mendiami huntara.
BACA JUGA: Huntara Bantuan Hamba Allah Gagal, Bagaimana Nasib Korban Bencana Kertaangsana Sukabumi?
"Memang berat sebetulnya ketika pindah ke huntara karena lokasinya lumayan agak jauh. Tapi mau gimana lagi? Kita mau pindah juga pindah kemana? Mendingan ikuti dan jalani aja," cetus Nurhayati.
"Toh awalnya tinggal di posko pengungsian dirasa kurang nyaman. Tapi seiring berjalannya waktu ya dibikin nyaman. Apalagi kan huntara ini bantuan dari pemerintah. Jadi disyukuri saja," pungkasnya.