Huntara Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana yang Dibangun Donatur Tidak Sesuai Spek

Selasa 25 Juni 2019, 06:44 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi akan membongkar Hunian Sementara (Huntara) korban bencana pergerakan tanah Desa Kertasangsa, Kecamatan Nyalindung.

Pasalnya, Huntara yang dibangun oleh donatur di Kampung Rancabali, Desa Kertaangsana, berbentuk bedeng tidak sesuai spek untuk sebuah Huntara. Selain itu Huntara tidak menggunakan material yang mumpuni.

BACA JUGA: Huntara Bantuan Hamba Allah Gagal, Bagaimana Nasib Korban Bencana Kertaangsana Sukabumi?

"Kalau Huntara yang hari ini (sudah dibangun) sistemnya bedeng. Dari kajian Dinas Permukiman (Perkim) Huntara bukan itu, nanti bentuknya kopel maksimalnya (ukuran) 4x4 jadi untuk satu kopel 4x8. Plus nanti 3 meter ke belakang untuk dapur. Dapur ini akan dibangun oleh yang bersangkutan," ujar Kepala Pelaksana BPDB Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/6/2019).

Menurut Asep, sebelumnya Huntara tersebut dibangun seorang donatur namun tidak jadi. Dengan demikian pembangunannya akan dilakukan pemerintah. 

BACA JUGA: Pembangunan Huntara di Lokasi Bencana Kertaangsana Dalam Proses Perataan Lahan

"Jadi dalam masa transisi ini pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasi Huntara. Beberapa waktu yang lalu ada donatur atau hamba Allah yang ternyata tidak jadi (menyumbang pembangunan Huntara). (Sehingga) ini kembali kepada kewajiban pemerintah untuk menyediakan Huntara," jelasnya.

Meskipun pembangunanya dilakukan pemerintah, tapi panitia lokal tetap dilibatkan. 

BACA JUGA: Bangunan Huntara Bagi Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Baru 20 Persen

"Karena ini menggunakan anggaran pemerintah kabupaten, tentunya kami bertanggungjawab atas anggaran ini," terang Asep.

Menurut Asep, bencana pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana ini merusak sebanyak 129 rumah yang terdiri dari 161 Kepala Keluarga (KK). Namun dari jumlah tersebut, belum dapat dipastikan berapa jumlah KK yang bersedia atau tidak menghuni huntara.

BACA JUGA: Seseorang Sumbang Rp 1,2 Miliar untuk Bangun Huntara Pengungsi Pergerakan Tanah Kertaangsana

"Jadi dari 161 Kepala Keluarga (KK) ini, entah berapa KK yang akan atau tidak menghuni Huntara (keputusanya) hari Jumat.

Adapun Huntara yang dibangun pemerintah ini ditargetkan bisa dihuni pada akhir Agustus 2019. "Ditargetkan 21 Agustus itu, warga yang berkehendak menghuni Huntara ini harus sudah masuk," tukasnya.

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer