Wisatawan Pantai Palabuhanratu Sukabumi Menurun, Balawista Ungkap Penyebabnya

Rabu 01 Januari 2020, 14:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com -  Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan objek wisata Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada libur natal dan tahun baru kali ini menurun dibanding tahun lalu.

BACA JUGA: Puncak Darma Tak Seramai Sebelumnya, Pegiat Wisata: Penurunan Hampir 30 Persen

Hal itu diungkapkan Ketua Harian Balawista, Yanyan Nuryanto. Ia memaparkan mulai dari tanggal 21 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 aktivitas wisatawan tidak terlalu ramai di kawasan objek wisata Pantai Palabuhanratu.

"Penurunan dilihat berdasarkan jumlah aktivitas wisatawan di pantai. Namun secara pasti belum bisa disampaikan prediksi jumlah wisatawan yang berkunjung mengingat belum ada laporan masuk dari pihak rekan-rekan juru parkir di kawasan wisata pantai," ujar Yanyan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (1/1/2020).

BACA JUGA: Optimisme Pegiat Wisata UGG Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi di Tahun 2020

Yanyan menjelaskan, kurang dari dua pekan terakhir penurunan kunjungan wisatawan di perkirakan sekitar 30-35 persen. Selain dari aktivitas di objek wisata pantai, penurunan juga dilihat dari tingkat kepadatan jalan raya yang tidak terjadi kemacetan panjang dan lama pada malam perayaan pergantian tahun.

"Malah hari tadi relatif seperti liburan weekend. Kemungkinan wisatawan memilih acara tahun baru di rumah, berzikir sesuai imbauan yang ada dari beberapa daerah berdasar info online, dampak informasi BMKG adanya cuaca dan  gelombang kurang baik di pantai selatan Jawa Barat," jelasnya.

BACA JUGA: Cuaca Hingga Malam Tahun Baru di Sukabumi dan Palabuhanratu, BMKG: Ada Hujan Petir

Ia juga menilai, momentum liburan kali ini animo wisatawan lebih cenderung ke daerah pegunungan, bukan ke pantai. Tingkat kunjungan ke pantai dari tahun ke tahun tidak ada perubahan yang menarik minat untuk berwisata pada tahun baru.

"Selain itu, kunjungan wisatawan dimungkinkan akibat masih adanya kawasan wisata pantai yang kotor, harga tidak sesuai dan banyaknya pungutan ketika masuk ke kawasan wisata. Lalu tidak adanya promosi objek wisata oleh Dinas Pariwisata melalui bidang promosi. Ya, walaupun Sukabumi memiliki kawasan Geopark," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 April 2024, 12:30 WIB

Ini 7 Penyebab Stres yang Tidak Boleh Disepelekan, Yuk Jaga Kesehatan Mental!

Penyebab stres oleh masing-masing orang sangat beragam. Tapi, ada beberapa pemicu yang biasanya bisa terjadi demikian.
Ilustrasi. Memahami penyebab orang stres. Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)