Penjelasan RSUD Sekarwangi Sukabumi Soal Bayi Meninggal Pasca Imunisasi

Kamis 23 Januari 2020, 03:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus balita berusia dua bulan meninggal dunia setelah diimunisasi ditanggapi Komisaris Daerah Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI). Bayi tersebut meninggal dunia pada di RSUD Sekarwangi Cibadak, 18 Januari 2020 pukul 01.00 WIB.

Humas RSUD Sekarwangi Cibadak Ramdansyah membenarkan RSUD Sekarwangi Cibadak merawat balita berusia dua bulan berinisial MA bin IK, asal Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Saat itu, bayi tersebut dibawa ke RSUD karena keluhan bintik merah dan biru pasca imunisasi.

BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Sukabumi Himbau Warga Tak Takut Imunisasi Campak dan Rubella

"Berawal pada tanggal 17 Januari 2020 dari Poli Anak di Poli Rawat Jalan dengan keluhan bintik merah dan biru pasca imunisasi,  dengan diagnosa ITP (Immun Trombositophenic Purpura) setelah dilakukan cek laboratorium hasil trombositnya 13.000 dan dokter spesialis anak yang memeriksa menginstruksikan untuk dirawat inap dan segera dilakukan tindakan transfusi," jelas Ramdansyah.

Menurut Ramdansyah, kasus seperti ini sangat kecil sekali angkanya, dan juga dipengaruhi oleh sistem imun anak itu sendiri yang bermasalah, ini terbukti kakak almarhum juga dilakukan imunisasi tetapi tidak ada masalah.

BACA JUGA: Puskesmas Buniwangi Sukabumi Bakal Lakukan Imunisasi Difteri Bagi Pelajar

"Kasus ini langsung dilaporkan dalam waktu kurang 24 jam ke Komite Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) Jawa Barat. Jadi yang berhak memberikan statemen apakah penyakit ITP ini berhubungan dengan Imunisasi Pentabio dan Polio atau bukan adalah Komda Kipi Jawa Bara dan saat ini sedang dalam proses audit," jelasnya.

Pernyataan tersebut, kata Ramdansyah disampaikan juga diperkuat pernyataan oleh Ketua Pokja KIPI Kabupaten Sukabumi dr. Eni Rahmawati, Sp.A.

BACA JUGA: Pemerintah Tetap Imunisasi Masyarakat yang Tak Menolak Vaksin MR

Kejadian meninggalnya bayi berusia dua bulan ini berawal dari postingan 'saat kami kebhilangan anak kami yang sangat sehat sholeh dan pintar' di media sosial. Akun Facebook yang memposting cerita duka itu merupakan orang tua bayi tersebut. 

Diceritakan dalam postingan tersebut, bayi tersebut dibawa ke bidan untuk diberi imunisasi oleh orang tuanya pada Tanggal 15 Januari 2020 sekitar pukul 07.30 WIB. Di tempat bidan itu, bayi tersebut ditimbang berat badan kemudian langsung diberi suntikan vaksin polio dan imunisasi.

Sehari setelah itu, pada Kamis 16 Januari 2020 pagi muncul bintik merah pada perut bayi dan semakin bertambah pada Kamis siang. Lalu dibagian kaki ada lebam merah dan biru pada kaki bayi. Keadaan ini membuat panik orang tua bayi. Sang orang tua bayi menanyakan kondisi anaknya kepada bidan yang melakukan imunisasi. Bidan itu mengarahkan sang orang tua membawa bayinya diperiksa ke dokter hingga masuk RSUD Sekarwangi pada 17 Januari 2020 lalu. Namun takdir berkata lain, petugas medis sudah berupaya menolong namun bayi itu meninggal pada 18 Januari 2020.

Di ujung postingan, sang orang tua bayi menuliskan: "selamat jalan malaikat kecilku jemput kami dengan senyuman mu "muhammad Atharrazka Ashauqi"," 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat31 Januari 2025, 13:00 WIB

Pare dalam Diet Sehat: Menyelami Potensi Manfaatnya untuk Pengelolaan Berat Badan

Pare (Momordica charantia), sering kali dianggap sebagai sayuran dengan rasa pahit yang khas, ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Salah satu potensi terbesar pare adalah dalam pengelolaan berat badan.
Jus Pare, Pare dalam Diet Sehat: Menyelami Potensi Manfaatnya untuk Pengelolaan Berat Badan (Sumber : Freepik/@jcomp)
Food & Travel31 Januari 2025, 13:00 WIB

Situ Rawa Gede Bogor, HTMnya Rp20.000 Keindahan Alamnya Bikin Kamu Terkagum-kagum!

Situ Rawa Gede adalah sebuah danau alami yang terletak di Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor.
Situ Rawa Gede adalah destinasi wisata alam yang wajib Anda kunjungi jika Anda mencari ketenangan dan keindahan alam. (Sumber : Instagram/@nunusmy).
Entertainment31 Januari 2025, 12:30 WIB

Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana

Sidang perceraian perdana Sherina Munaf dengan Baskara Mahendra digelar pada Kamis, 30 Januari 2025 kemarin di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Putra Kompak Tidak Hadiri Sidang Cerai Perdana (Sumber : Instagram/@baskaramahendra)
Nasional31 Januari 2025, 12:14 WIB

Diesel X: Inovasi BBM Ramah Lingkungan dari Pertamina yang Hemat dan Bertenaga

Diesel X, inovasi BBM rendah sulfur dari Pertamina, hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah. Berstandar EURO V, bahan bakar ini cocok untuk industri berat, mendukung energi bersih dan berkelanjutan!
Pertamina resmi meluncurkan Diesel X! BBM rendah sulfur berstandar EURO V ini hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi lebih bersih. Langkah maju menuju energi berkelanjutan! (Sumber : Instagram/@tempodotco)
Bola31 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Bandung Punya Jurus Baru untuk Cetak Gol, PSM Makassar Mesti Waspada!

Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sehat31 Januari 2025, 11:41 WIB

Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi

Pare (Momordica charantia) adalah tanaman yang sering dikenal dengan nama bitter melon dalam bahasa Inggris. Tanaman ini memiliki rasa yang sangat pahit, tetapi menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.
Pare (Momordica charantia), Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi31 Januari 2025, 11:40 WIB

Ratusan Santri Al Hikmah Sukaraja Ikuti Latihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas Sukabumi

Pelatihan ini melibatkan Dewan Hisab Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi.
Suasana pelatihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/1/2025). | Foto: Istimewa
Life31 Januari 2025, 11:27 WIB

Kenapa Kita Susah Berhenti Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernah ketagihan makanan pedas? Sensasi capsaicin menipu otak, memicu hormon bahagia, dan membuat sulit berhenti. Pedas juga menantang, menggoda selera, bahkan mengaburkan rasa kenyang. Simak faktanya di sini!
Kenapa makan pedas bikin nagih? 🌶️ Sensasi terbakar dari capsaicin memicu hormon bahagia, menambah adrenalin, dan bikin sulit berhenti. Tapi hati-hati, jangan sampai berlebihan!🔥 (Sumber : freepik/@jcomp)
Sehat31 Januari 2025, 11:23 WIB

Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk?

Rambutan, buah tropis yang kenyal dan manis, memang menjadi favorit banyak orang, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rambutan, Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk? (Sumber : Freepik/@sukcao)
Nasional31 Januari 2025, 11:02 WIB

Aturan Baru Kuota 4 Jalur Penerimaan Murid Baru: Afirmasi Ditambah, Domisili Berkurang

Abdul Mu'ti menjelaskan dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan.
(Foto Ilustrasi) Sistem PPDB akan resmi diganti menjadi SPMB. | Foto: Istimewa