SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menghimbau masyarakat agar tidak takut untuk melakukan imunisasi terhadap anaknya. Hal itu menyusul maraknya pemberitaan miring terkait imunisasi campak dan rubella.
Informasi dihimpun, beberapa kasus kesehatan anak menurun setelah imunisasi membuat kekhawatiran masyarakat. Salah satu contoh kasus, Dimas seorang balita berusia 4 tahun warga Dusun Besole RT 1/3 Desa Darungan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar meninggal pasca diimunisasi rubella.
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Sukabumi, Tanggung Biaya Pengobatan Keracunan Tutut di Kadudampit
Sekretaris Dinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Arrasyid menuturkan, masyarakat tidak usah khawatir untuk melakukan imunisasi di pos-pos pelayanan kesehatan untuk imunisasi, pasalnya tidak pernah terjadi kasus balita atau anak-anak meninggal dunia ataupun lumpuh akibat imunisasi di Kabupaten Sukabumi.
"Di Kabupaten Sukabumi belum pernah ada, kita yakin itu tidak akan terjadi karena obat imunisasi tersebut sudah dijamin aman oleh ahlinya," ujar Harun kepada sukabumiupdate.com, Rabu (8/8/2018).
Dihubungi terpisah, Kepala bidang Pengendalian Penyakit, Hendra Permana menambahkan, imunisasi campak dan rubella di Kabupaten Sukabumi telah dilakukan serentak tahun lalu, dan tidak ada kasus yang dikhawatirkan masyarakat. Sementara imunisasi yang dilakukan di Posyandu adalah imunisasi rutin dan tahap dua.
"Kita pastikan semua imunisasi itu aman, adapun masyarakat yang khawatir sebetulnya itu hal yang wajar. Namun tim-tim kesehatan sudah melakukan sosialisasi sebelum melakukan imunisasi, jadi yang khawatir itu belum ikut dalam sosialisasi," tuturnya.
BACA JUGA: Dinkes Kabupaten Sukabumi Pastikan Warga Cisarua Nagrak Keracunan Makanan
Ini terbukti, tegas Hendra, dengan dilakukannya imunisasi terhadap anak bisa mencegah beberapa penyakit fatal diantaranya, TBC, Polia, BCG, Hepatitis B, Campak dan Rubella.
"Masyarakat tidak perlu takut membawa anaknya untuk imunisasi, karena semua imunisasi itu fungsinya baik, dan bahkan untuk menjaga kesehatan anak beberapa tahun kedepan," pungkasnya.