SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Cipanengah, Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi masih dibuat was-was dengan kemunculan makhluk menyerupai kalong alias kelelawar raksasa. Warga bahkan menyebut makhluk itu serupa jelmaan makhluk halus Kalong Wewe. Bahkan kemunculannya sampai menghebohkan jagat media sosial.
BACA JUGA: Kalong Raksasa Kembali Teror Warga Cipanengah Cisolok
Warga yang mengaku pertama kali melihat penampakan mahluk halus tersebut, Yulianti (35 tahun) menyebut, saat itu ia tengah melewati kampung, pergi ke rumah orang tuanya untuk memberitahukan bahwa ia akan menikahkan anaknya. Jarak dari rumahnya menuju rumah orang tuanya sekitar 500 meter.
"Kejadiannya itu hari Rabu, sebelum 17 Agustusan. Nah hari itu mau ke rumah orang tua melewati sungai. Saya ditemani anak pada waktu itu. Dua masih kecil yang satu itu yang mau nikah hari Seninnya," ujar Yulianti kepada sukabumiupdate.com, Kamis (26/9/2019).
BACA JUGA: Maling Berkedok Pocong di Nagrak Hilir Sukabumi, Warga Lihat Motor Bonceng Tiga
Yulianti melanjutkan, saat di perjalanan ia mendengar suara daun kering terinjak. Ia mengira hanya suara kucing yang melewat.
"Terus saya bilang ke anak nyalain lampu dari handphone, sambil saya pegang. Pas mau dinyalain, lampunya enggak mau nyala. Tiba-tiba ada yang ngomong "bi, ngilu (Bi, ikut)". Padahal anak saya kan di depan. Pas lihat ke belakang kaget melihat makhluk itu. Saya langsung dicengkram pundak berasa melayang gitu. Sempat enggak sadar. Begitu sadar saya sudah ada di depan pintu tetangga. Langsung saya pukul pukul pintu, ada jurig ada jurig (ada hantu, ada hantu)," bebernya.
Warga saat menunjukan lokasi kejadian tempat kemunculan makhluk halus Kalong Wewe yang di temukan Dewi. | Sumber Foto: Nandi
Jarak antara tempat awal sebelum Yulianti dibawa oleh makhluk halus dengan pintu rumah tetangganya itu menurutnya cukup jauh, sekitar 30 meter. Dan yang membuat ia aneh kondisi jalan yang berbelok. Namun saat ia merasa dicengkram lalu jatuh di depan pintu rumah tetangganya terasa seperti jalan lurus.
"Kalaupun saya lari pasti anak saya yang di depan ketabrak. Ini mah enggak sama sekali. Begitu bertanya ke anak saya, mamah melayang katanya. Terus saya panggil kesini malah diem seperti ketakutan," terangnya.
BACA JUGA: Isu Pocong di Cibadak, Empat Tahun yang Lalu Pernah Terjadi
Semenjak kejadian tersebut sampai saat ini Yulianti merasa ketakutan saat akan keluar rumah. Bahkan saat ini pun bagian pundak yang dicengkram makhluk halus tersebut masih terasa pegal.
"Pas awal kejadian bagian pundak ada bekas memar seeprti bekas dipukul. Kalau yang saya lihat mah mukanya rata, matanya menyala merah, ada tanduknya, giginya juga bertaring, badannya besar dua kali badan saya dan ada jubahnya juga hitam," tandasnya.
BACA JUGA: Pastikan Isu Pocong Gentayangan di Cibadak, Camat Ikut Ronda Malam
Sementara itu, suami Yulianti, Hendra (47 tahun) mengatakan saat kejadian menimpa istrinya, dirinya sedang tertidur di dalam rumah. Ia mengaku sempat mendengar teriakan istrinya dan langsung bergegas ke luar rumah menyusul. Ia langsung mendapati istrinya sedang duduk dan badannya gemetaran.
"Saya enggak mau banyak cerita awalnya. Tapi kejadian lagi. Warga yang katanya juga melihat makhluk halus seperti yang diceritakan istri saya," singkat Hendra.
BACA JUGA: Isu Pocong di Cibadak Disebar Orang Berniat Jahat
Di lokasi berbeda, Dewi (14 tahun) salah satu warga yang juga melihat mahluk halus mengatakan, pada Senin (23/9/2019) kemarin dirinya sedang menunggu ayahnya untuk menjemput pulang dari pengajian. Dewi bersama saudara dan neneknya sambil menunggu jemputan menyalakan api unggun sekitar pukul 20.00 WIB. Tiba-tiba saja makhluk halus tersebut muncul di sampingnya.
"Lagi diem di depan api unggun, terus saya duduk di depan teras rumah sama kakak sama nenek. Kata kakak bapak sudah datang menjemput ayo pulang, tapi bapak enggak datang datang, mungkin dalam perjalanan. Pas saya memalingkan muka ke sebelah kiri, eh ada di samping di depan api yang menyala. Mukanya rata, ada matanya besar merah, badannya besar, kukunya panjang," ungkap Dewi.