SUKABUMIUPDATE.com - Huntara atau hunian sementara bagi pengungsi pergerakan tanah di Kampung Gunung Batu, Desa Kertaangsana Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, sudah berjalan 20 persen. Huntara yang berlokasi di Kampung Ciboregah ini, berjumlah lima lokal dan masing-masing berukuran 10x30 meter.
BACA JUGA: Seseorang Sumbang Rp 1,2 Miliar untuk Bangun Huntara Pengungsi Pergerakan Tanah Kertaangsana
Kepala Desa Kertaangsana, Agus Sudrajat mengatakan dari lima unit bangunan yang akan dibangun, masing-masing diantaranya berbentuk tiga lokal barak, satu lokal masjid, serta satu lokal untuk dapur umum dan gudang.
"Rencananya masing-masing lokal akan diberi sekat perkeluarga, dan juga dilengkapi tiga kamar mandi. Jadi dari tiga lokal bangunan itu, satu lokal untuk satu RT, estimasinya tiga barak itu untuk menampung 482 jiwa. Insya Allah selesai satu bulan kedepan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (22/5/2019).
BACA JUGA: Pembangunan Huntara di Lokasi Bencana Kertaangsana Dalam Proses Perataan Lahan
Agus menjelaskan, lahan seluas satu hektare untuk Huntara tersebut merupakan lahan pinjam pakai, dan sisa lahan akan digunakan sebagai rumah tumbuh bagi warga yang ingin membangun sendiri. Sementara itu, anggaran pembangunan Huntara bagi para pengungsi ini, tambah dia didapatkan dari seorang donatur yang tidak mau dibuka identitasnya.
"Alhamdulillah untuk biaya pembangunan ditanggung salah seorang donatur berikut penanggung jawab pekerjaannya. Jadi kami hanya berkordinasi saja, namun untuk sarana lain dilokasi Huntara, kami membutuhkan bantuan dari Pemda Sukabumi berupa jaringan listrik dan PJU, serta perbaikan jalan menuju lokasi untuk mempermudah akses pengantaran logistik," pungkasnya.