Penundaan DAU Ancam Gaji Pegawai Pemda Sukabumi

Senin 11 Mei 2020, 06:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jawa Barat, AA Hasan mengatakan penundaan terhadap 35 persen Dana Alokasi Umum (DAU) Kota dan Kabupaten Sukabumi menandakan Pemkot dan Pemkab Sukabumi tidak mematuhi Permendagri dan Permenkeu tentang penanganan Covid-19.

Menurut Hasan, dalam beberapa diskusi dan rilis FITRA Jawa Barat, pihaknya telah memberikan masukan untuk Pemda, agar serius menyusun Rencana Kegiatan Belanja (RKB) penanganan Covid-19 dan di publikasikan. "Sepertinya Pemda gagap terhadap penanggulangan pandemi ini," kata Hasan kepada sukabumiupdate.com, Senin (10/5/2020).

BACA JUGA: Anggota DPR RI Asal Sukabumi Curiga, Penundaan DAU Ada Modus Tertentu

Lebih lanjut, penyesuaian APBD untuk penanganan Covid-19, terang Hasan memiliki dua prasyarat utama. Pertama, menyiapkan RKB secara lengkap. "Dalam hal ini bagaimana respon Pemda melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan perangkat daerah terkait untuk merencanakan penanganan kesehatan, ekonomi dan Jaring Pengaman Sosial (JPS)," terang Hasan

"Selain itu, yang kedua perencanaan yang dimaksud juga harus benar," imbuhnya.

BACA JUGA: Klarifikasi ke Kemenkeu DAU Kota Sukabumi Segera Ditransfer, Kabupaten?

Masih kata Hasan, DAU itu berkaitan dengan gaji pegawai. Dan apabila 35 persen yang tertahan tidak sesegera mungkin dilengkapi, maka bisa jadi di triwulan keempat nanti, pegawai Pemkot dan Pemda Sukabumi terancam tidak menerima gaji. "Ini sangat serius," ujarnya.

Sanksi penundaan DAU dan atau Dana Bagi Hasil (DBH) kepada 19 Pemkab dan Pemkot beserta Pemprov Jawa Barat, sambung Hasan harus menjadi perhatian serius bagi semua kalangan. 

BACA JUGA: Sukabumi Kena Sanksi Kemenkeu, DAU Ditunda Buntut Realokasi Anggaran Covid-19

"Bagi Pemkot dan Pemkab Sukabumi, tantangan yang dihadapi adalah validitas data, kesiapan aparatur pemerintah dan keberterimaan masyarakat," ungkapnya.

Menanggapi Pemkot Sukabumi yang telah mengklarifikasi ke Kemenkeu sehingga sanksi penundaannya telah dibatalkan. Hasan berharap penyesuaian APBD Kota sudah memenuhi diktum 1 dari Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 10/KM.7/2020. 

"Agak ceroboh, jika Kemenkeu mengeluarkan suatu kebijakan (Sanksi DAU) tanpa melalui verifikasi yang baik," kata Hasan.

Jadi menurutnya, ada dua kemungkinan, pertama penyesuaian APBD Kota Sukabumi belum sesuai dengan Diktum 1 atau Kemenkeu yang ceroboh. "Untuk membuktikan pernyataan pak Sekda, silahkan Pemkot Sukabumi membuka APBD kepada publik," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Keuangan28 April 2024, 17:11 WIB

6 Kesalahan Sepele yang Menyulitkan Anda Hidup Kaya, Yuk Evaluasi Diri!

Orang yang sulit sukses dan kaya hidupnya tentu disebabkan oleh beberapa alasan krusial sehingga membuat masa depannya mandeg atau stagnan.
Ilustrasi. Alasan hidup sulit sukses dan kaya. | Sumber foto : Pexels/Nicola Barts
Musik28 April 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Tak Selalu Memiliki Lyodra, OST Film Ipar Adalah Maut

Inilah Lirik Lagu Tak Selalu Memiliki yang Dinyanyikan oleh Lyodra sebagai Original Soundtrack atau OST Film Ipar Adalah Maut.
Lirik Lagu Tak Selalu Memiliki Lyodra, OST Film Ipar Adalah Maut. Foto : YouTube/LyodraOfficial
Sukabumi28 April 2024, 16:57 WIB

Warga Keluhkan Sampah Bau Busuk Dibiarkan Menumpuk di Pangsor Lio Palabuhanratu Sukabumi

Warga keluhkan tumpukan salah di pinggir Jalan Pangsor Lio Palabuhanratu Sukabumi. Baunya tak sedap hingga bahayakan pengguna jalan.
Tumpukan sampah berserakan ke pinggir jalan di Kampung Pangsor Lio, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Life28 April 2024, 16:30 WIB

Bersikap Fleksibel, 10 Cara Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik Untuk Anak

Dari mengajukan pertanyaan hingga berlatih mendengarkan secara aktif, trik berikut akan membantu Anda menjadi orang tua yang lebih baik.
Ilustrasi. Cara menjadi orang tua yang lebih baik. Sumber : Freepik/@freepik
Sukabumi28 April 2024, 16:12 WIB

Lewat Harmoni Budaya, IPB Sukabumi Ajak Generasi Muda Lestarikan Nilai Luhur Bangsa

Harmoni Budaya 2024 diharapkan menjadi titik awal bagi semangat pelestarian budaya dan penyaluran bakat seni generasi muda Sukabumi.
Acara Harmoni Budaya 2024 diresmikan secara simbolik oleh Dr. Ir. Aceng Hidayat MT. selaku Dekan Sekolah Vokasi IPB University, dan Rita Handayani S.Ip. M.Si. perwakilan dari Disdikbud Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 16:00 WIB

7 Karakter Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya

Kekakuan mental atau ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar atau teknologi bisa menjadi penghalang bagi kemajuan finansial sehingga membuat orang miskin sulit kaya.
Ilustrasi. Karakter Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya (Sumber : Pexels/JoaoJesus)
Life28 April 2024, 15:30 WIB

9 Cara Menghabiskan Waktu Berkualitas Bersama Anak Demi Keluarga Bahagia

Ingin meningkatkan hubungan Anda dengan anak sekaligus mendorong perkembangan sosial dan emosionalnya? Menghabiskan waktu bersama mereka dapat melakukan hal-hal ini dan banyak lagi.
Ilustrasi. Keluarga bahagia. Tips menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Sumber : Freepik/@pressfoto
Inspirasi28 April 2024, 15:00 WIB

Info Lowongan Lulusan S1, Pengalaman Kerja Minimal 1 Tahun

Berikut Informasi Lengkap Lowongan Lulusan S1 untuk Pengalaman Kerja Minimal 1 Tahun.
Ilustrasi. Info Lowongan Lulusan S1, Pengalaman Kerja Minimal 1 Tahun (Sumber : Freepik)
Life28 April 2024, 14:50 WIB

6 Tanda Kamu Golongan Orang Serakah Terhadap Harta, Ini Buktinya

Orang yang serakah terhadap harta bisa diperhatikan dari sikapnya yang cenderung berlebihan dalam mencari dan memelihara harta.
Ilustrasi. Tanda hidup serakah. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi28 April 2024, 14:32 WIB

Data Sementara BPBD: 17 Rumah di Kabupaten Sukabumi Rusak Akibat Gempa Laut Garut

Berikut rincian wilayah yang terdampak gempa laut Garut M6,2 di Kabupaten Sukabumi.
Rumah rusak akibat gempa laut Garut di Nagrak Sukabumi. (Sumber : Istimewa)