SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengkritisi pengelolaan Pemandian Air Panas Cikundul yang berada di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Ia menilai pengelolaan pariwisata di Kota Sukabumi belum maksimal.
Sukabumiupdate.com pun mencoba mengunjungi satu-satunya tempat wisata yang dikelola Pemerintah Kota Sukabumi ini. Secara teknis, pengelolaannya dilakukan melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi.
Destinasi wisata ini memiliki parkir cukup luas. Bisa menampung sekira 10 kendaraan roda empat dan puluhan sepeda motor di depan pintu masuk wisata.
BACA JUGA: Kunjungi Cikundul, Ridwan Kamil Sebut Kota Sukabumi Tak Maksimal Garap Pariwisata
Tiket masuknya ditarif Rp 6.000 untuk anak kecil, dan Rp 8.000 dewasa. Kemudian fasilitas kamar rendam Rp 30.000 per jam dengan kapasitas maksimal tiga orang. Adapula cottage yang harga sewanya Rp 110.000 per 12 jam, serta Rp 125.000 per 12 jam untuk akhir pekan.
“Harga masih relatif murah lah,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan kepada sukabumiupdate.com, Jumat (8/2/2019).
Pemandian Air Panas Cikundul memiliki sejumlah fasilitas wisata. Diantaranya satu kolam renang air panas, satu kolam renang air dingin, sembilan kamar rendam, dan lima penginapan (cottage, red).
Suasana di depan kamar mandi Pemandian Air Panas Cikundul, Kota Sukabumi.
Kolam renang air panas memiliki ukuran kurang lebih 4X6 meter persegi dengan kapasitas sekira 20 hingga 30 orang. Kondisinya cukup bersih.
Kemudian ada dua toilet di dekat kolam tersebut. Kondisi toilet sedikit sempit namun lumayan bersih untuk ukuran toilet umum.
Lalu masuk melihat kamar rendam dalam pun, kondisinya bersih. Dari sembilan kamar rendam, tiga diantaranya tak bisa difungsikan.
“Kita ada sembilan kamar rendam, tiga rusak,” ungkap Yudi.
Tiga kamar rendam air panas yang rusak dan tidak dapat difungsikan.
Kondisi memprihatinkan terlihat pada toilet yang berada di dekat salah satu cottage di bagian ujung kolam pemandian air panas. Atapnya sudah hancur dan lapuk. Pintu-pintu kamar mandi sudah digerigoti rayap dan kondisi kebersihannya pun tidak terawat.
“Memang toilet tersebut sudah hancur karena usia dan tidak terawat,” ungkap Yudi.
Untuk tempat sampah, pihak pengelola nampaknya sudah menempatkan beberapa tempat sampah di sekitaran area tersebut. Soal sampah ini kembali lagi pada para pengunjung yang datang apakah memiliki kesadarana menjaga lingkungannya.
BACA JUGA: Tanggapi Kritik Gubernur, Ini Alasan Pemandian Cikundul Sukabumi Belum Maksimal
“Ya kalau masalah sampah kita sudah usahakan banyak tempat sampah di sini, petugas sampah juga sudah kita siapkan dua orang untuk keliling, tapi kan namanya masalah sampah ini kembali lagi ke kesadaran pengunjungnya, mereka cenderung masih belum sadar tentang pentingnya buang sampah pada tempatnya itu,” ujarnya.
Bergeser ke tempat pemandian air dingin, kapasitasnya memang lebih besar dibandingkan dengan kolam renang pemandian air panas.
“Ini bisa menampung lebih dari 30 orang,” imbuhnya.
BACA JUGA: Pemandian Air Panas dan Pasar Cikundul Sukabumi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Setelah memantau segala fasilitas yang ada di area wisata Pemandian Air Panas Cikundul ini, nampaknya diperlukan pengembangan dan penataan ulang terkait fasilitas dan juga kenyamanan bagi para pengunjung.
“Target pengembangan kita memang akan merencanakan lahan baru seluas 4,1 hektare yang akan dibangun di seberang spot pemandian air panas ini, nanti mungkin kedepannya akan kita tema kan menjadi destinasi wisata milenial, akan ada beberapa event juga di sini, untuk kondisi sekarang kita memang masih banyak memiliki kekurangan, karena kita masih mengandalkan APBD itu, kedepannya akan kita coba lakukan langkah atau solusi lainnya guna membenahi destinasi wisata kota Sukabumi ini,” pungkasnya.