SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018-2023 di Trans Convention Centre The Trans Luxury Hotel Jalan Gatot Subroto No 289 Bandung, Selasa (13/11/2018).
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M. Ridwan Kamil saat membuka acara tersebut mengatakan RPJMD merupakan dokumen perencanaan lima tahun kedepan. Arah Jabar selama lima tahun kedepan akan dibawa kepada sebuah semangat yang diberi kalimat Jabar juara lahir dan batin.
"Juara artinya disemua aspek kita harus terdepan, terbaik, tercepat dan tertinggi. Lahir batin artinya kehidupan ini tidak hanya yang terlihat oleh fisik tapi juga yang terasa oleh batin maka religiusitas, spiritualitasnya juga juara." ujarnya.
Gubernur Jabar yang akrab disapa kang Emil ini menambahkan, Jabar juga akan di jadikan percontohan sebuah wilayah yang baldatun thoyyibatun wa robbun Ghofur.
"Kita akan jadikan Jabar menjadi Propinsi terbaik dalam dunia digital, dengan revolusi digital kita ingin mengedepankan infrastruktur terbaik di republik ini" jelasnya.
Lanjut Emil, Jabar juga akan memprogramkan satu desa satu perusahaan, tak hanya itu ia juga akan menggenjot sektor pariwisata dengan infrastrutur yang baik sehingga melahirkan kesejahtraan bagi masyarakat.
BACA JUGA: Ingatkan Desa Soal Pemeriksaan BPK, Wabup Sukabumi Luncurkan Sipades
Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sarjono menyampaikan bahwa Pemkab Sukabumi akan melakukan kolaborasi di perangkat daerah dalam rangka menyambut program dalam RPJMD provinsi Jawa Barat.
"Sukabumi termasuk daerah yang banyak disebut. Bahkan Gubernur akan menjadikan pariwisata sebagai icon Jabar," katanya.
Lanjut Adjo, mudah-mudahan hal itu berdampak kepada infrastruktur di Kabupaten Sukabumi khususnya jalan akan semakin baik.
BACA JUGA: Disperkimsih Kabupaten Sukabumi: Program Kotaku Perlu Dukungan Masyarakat
"Khususnya lagi jalan provinsi kondisinya akan semakin baik dengan dukungan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat" jelasnya.
Adjo menilai, jika infrastruktur jalan baik maka konektivitas akses menuju pariwisata itu akan menjadi lebih baik, mudah, dan pasti dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Kolaborasi untuk pengembangan Geopark Ciletuh Palabuhanratu dan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Cikidang pun, tambah Adjo perlu dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat terlebih terkait dengan kawasan pariwisata, karena tidak hanya di kawasan Geopark saja.
BACA JUGA: 77 Ha di Dua Kecamatan Ini Kumuh, Pemkab Sukabumi Siapkan Program Kotaku
"Walaupun tantangannya saat masih cukup berat, karena setiap destinasi tentu kita harus tunjuk badan pengelola, meningkatkan fasilitas akomodasi, meningkatkan sumber daya manusianya juga" terangnya.
Adjo mengaku bahwa saat ini untuk pengembangan geopark harus segera menetapkan blok plan dari tiap-tiap geosite destinasi sehingga pembangunannya dapat terkendali.
"Kalau tumbuh UKM atau IKM yang memasarkan produk nantinya sudah dipetakan di titik-titik strategis sehingga tidak merusak kecantikan kawasan" pungkasnya.