SUKABUMIUPDATE.com - Daffa Ardyana Ekaputra (14 tahun) masih dalam pemulihan akibat luka pada kepala dan bagian tubuhnya. Siswa SMPN 1 Parakansalak ini terjatuh dari motornya kemudian menabrak tembok akibat panik diacungi celurit oleh pelajar lain.
"Sudah baik sekarang kondisinya," ujar Ayahnya Ridayana, ditemui di rumahnya di Kampung Ciburial RT 02/07, Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Selasa (23/07/2019).
BACA JUGA: Pelaku yang Mengacungkan Celurit ke Siswa SMPN 1 Parakansalak Terungkap
Rindayana mengatakan, semua luka lecet akibat kejadian tersebut sudah mengering. Namun, Daffa masih merasakan sakit ketika bergerak karena mengalami patah tulang di bagian bawah leher.
"Di bahu masih terasa sakit, geraknya jadi keganggu," tuturnya.
Menurut Ridayana, hari ini Daffa didatangi pihak SMPN 1 Parakansalak beserta Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Dari pertemuan itu, pihak sekolah meminta Daffa untuk istirahat total di rumahnya, sampai kondisinya benar-benar pulih sehingga tidak ada resiko lain.
"Kata kepala sekolah nunggu dulu sampai sembuh total. Kalau misalnya diperlukan nanti pihak sekolah yang ke sini karena banyak ketinggalan pelajaran juga," kata Rindayana.
BACA JUGA: Teror Celurit, Kepala Robek Siswa SMPN 1 Parakansalak Juga Patah Tulang Leher
Sebelumnya, Daffa harus menjalani perawatan intensif di RSUD Syamsudin SH, akibat luka parah dibagian kepala serta patah tulang.
Daffa kecelakaan saat mengendarai motor di Kampung Nangewer, Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (18/7/2019) lalu. Kecelakaan yang terjadi pukul 14.20 WIB ini akibat korban panik diacungi celurit oleh pelajar dari sekolah lain.
BACA JUGA: Diacungi Celurit Tabrak Tembok, Siswa SMPN 1 Parakansalak Balik ke Sekolah untuk MPLS
Saat itu Daffa mengendarai sepeda motor Mio F 4204 QY membonceng dua temannya Wiraga (14 tahun) dan Andika (14 tahun) dari arah Pakuwon untuk kembali ke SMPN 1Parakansalak. Sebab Daffa merupakan anggota OSIS dan bertugas dalam kegiatan MPLS. Di tengah perjalanan mereka berpapasan dengan pelajar dari sebuah SMP di Kalapanunggal. Pelajar tersebut mengacungkan cerulit, karena panik motor yang dikemudikan Daffa oleng hilang kendali kemudian menabrak tembok sedangkan pelajar yang mengacungkan celurit melarikan diri.
Polisi telah mengamankan pelaku yang berjumlah sembilan orang serta senjata tajam lainnya berupa gergaji, celurit dan sabuk.