SUKABUMIUPDATE.com - Harga bawang putih di pasar tradisional Lettu Bakrie Kota Sukabumi melonjak tinggi dalam sepekan terakhir. Harga bawang putih naik drastis mencapai 100 persen.
Pedagang, Adi Wijaya (22 tahun) mengungkapkan, sudah dua hari terakhir ini harga bawang putih naik. Menurut dia, dari agen harga bawang putih mencapai Rp 46 ribu. Kemudian oleh pedagang, bawang putih dijual Rp 50 ribu kepada pembeli.
BACA JUGA: Harga Bahan Pokok di Pasar Surade Stabil, Bawang Putih Mulai Turun
"Paling sekarang tinggal 5 kilogram (bawang putih yang ada dijualnya). Dalam 5 hari ke belakang (harga bawang putih) masih Rp 26 ribu. Kemarin baru Rp 38 ribu dan sekarang sudah Rp 46 ribu (dari agen). Harganya tinggi dan pembeli komplain," kata Adi kepada sukabumiupdate.com, Senin (3/2/2020).
Pedagang lainnya, Daman (50 tahun) mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, harga bawang putih terus naik dari hari ke harinya.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Kembangkan Bawang Putih di 123 Hektare
"Seminggu ke belakang itu harga bawang putih dari agen sekitar Rp 24 ribu per kilogram, dijual Rp 28 ribu. Dalam tiga hari ke belakang harga bawang putih ini melonjak menjadi Rp 32 ribu dari agen dan puncaknya sekarang itu mencapai Rp 42 ribu dari agennya," kata Daman.
Daman mengatakan, ia tidak mengetahui apa faktor penyebab harga bawang putih tersebut melambung tinggi. Yang pasti, akibat harga yang melonjak, pembeli pun mengeluh.
BACA JUGA: Investor Bidik Kabupaten Sukabumi Kembangkan Bawang Putih
Dilansir dari tempo.co, Wabah virus corona di Cina membuat pasokan bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta mulai mengalami kekurangan, Senin (3/2/2020). Berkurangnya pasokan bawang putih dari Cina ke Pasar Induk Kramat Jati terjadi secara berkala sejak beberapa hari terakhir. Hal itu terjadi karena bawang putih masih bergantung pada impor dari Cina. Sedangkan dengan adanya wabah Virus Corona ini dilakukan pembatasan impor sejumlah barang dari Cina, termasuk bawang putih.
Mengenai dari mana asalnya bawang putih tersebut, pedagang di pasar tradisional Lettu Bakrie tidak mengetahuinya.
"Saya membeli dari salah satu agen di Sukabumi, tapi tidak tahu agen tersebut dari Cina atau dari mana. Barang yang ada paling tinggal 1 kilogram," tambah Daman.