SUKABUMIUPDATE.com - Rahayu Lestari (16 tahun) masih tak bisa menyembunyikan tangis harunya. Siswi kelas X MAN 3 Sukabumi tersebut adalah anggota Paskibra Kecamatan Surade yang saat itu hendak bertugas pada upacara peringatan HUT RI ke-74 di Lapang Lodaya Setra Kelurahan Surade.
BACA JUGA: Raynette Gandoeng, Mahasiswi Sukabumi di Tim Paduan Suara HUT RI 74 di Istana Negara
Namun yang menyorot perhatian, gadis tersebut bersikukuh menjadi petugas upacara dengan kondisi lebam di pelipis lantaran terlibat kecelakaan. Wajahnya babak belur, tapi niatnya untuk bertugas tak luntur.
Cerita dimulai saat Ayu (sapaan akrab Rahayu Lestari) dibonceng naik motor oleh neneknya pada pada hari Jumat, 16 Agustus 2019 lalu. Pagi hari, neneknya saat itu ingin mengantar Rahayu pergi berangkat ke sekolah, sekitar pukul 06.15 WIB.
BACA JUGA: Bahagianya Latifa, Paskibraka Pembawa Baki Bendera Merah Putih Asal SMAN 1 Cibadak
Namun, saat di Jalan Loji Ciracap, sepeda motor yang dinaiki Ayu dan neneknya mengalami kecelakaan. Motor yang dinaiki Ayu menabrak tiang umbul-umbul di pinggir jalan lantaran menghindari motor lain yang belok mendadak. Ayu terpental dari motor lalu tersungkur di aspal. Akibat kejadian itu, sekujur tubuhnya luka, dan pelipis kirinya memar menghitam.
Saat itu, motor memang melaju cukup kencang lantaran pukul 06.30 WIB, Ayu sudah harus berada di sekolah mengingat harus mengikuti gladi resik upacara, disusul upacara pengukuhan pada malam hari dan harus menginap di sekolah untuk karantina.
Rahayu Lestari, anggota Paskibra Kecamatan Surade yang ngotot bertugas meski wajah dan tubuhnya babak belur akibat kecelakaan sehari sebelum upacara peringatan HUT RI ke-74. | Sumber Foto: Ragil Gilang
"Sesudah kecelakaan itu, Ayu dibawa lagi pulang ke rumah. Tapi siangnya, sehabis Jumatan, Ayu minta diantar lagi ke sekolah. Kemauannya keras, jadi berangkatlah diantar sama saya ke sekolah karena mau ada acara pengukuhan," ungkap sang ibunda, Eti Yulianti kepada sukabumiupdate.com, Senin (19/8/2019).
Saat diwawancarai, Ayu bahkan mengaku ingin tetap pergi ke sekolah setelah ia jatuh tersungkur di aspal. Namun sang ibu menyuruhnya pulang untuk mendapat pengobatan. Ayu menurutinya dan pulang dalam keadaan babak belur.
BACA JUGA: Syahla Putri, Siswi SMAN 2 Kota Sukabumi Pembawa Baki Bendera di Lapang Gasibu
"Pulang ke rumah, diobati, dipijat bagian kaki dan tangan kiri. Setelah mendingan langsung pergi ke sekolah terus gladi resik. Sempat tidak diperbolehkan ikut sama pelatih. Disitu saya nangis karena pengin ikut, sampai akhirnya diizinkan," lirih Ayu.
"Malam harinya lalu pengukuhan di kantor Kecamatan Surade. Sehabis pengukuhan ditanya sama pelatih apakah saya siap atau enggak, kuat atau enggak. Saya jawab siap dan pasti kuat. Saya tidak ingin melewatkan kesempatan ini, yang enggak bakal didapat dua kali. Apalagi saya sudah susah payah ikut seleksi, terus latihan selama tiga minggu," tegas Ayu.
BACA JUGA: Si Cantik Pembawa Baki Bendera Pusaka Upacara HUT ke 73 RI di Kota Sukabumi
Tekad bajanya ternyata berbuah manis. Ayu akhirnya tetap bergabung bersama Pasukan 45 yang berjumlah 15 orang, menjadi pengibar bendera Merah Putih saat upacara peringatan HUT RI 74 di Kecamatan Surade, disaksikan ribuan pasang mata.
"Saat mau pelaksanaan upacara bendera, banyak yang datang dan bertanya apakah saya kuat atau tidak. Saya yakinkan mereka kalau saya pasti kuat. Saya juga tidak mau mengorbankan teman-teman dengan membuat formasi Pasukan 45 jadi kosong karena ada satu orang yang keluar," ujarnya.
BACA JUGA: Hebat, Dua Pelajar SLB Ini Jadi Tamu Kehormatan di Acara HUT RI ke-74 Kota Sukabumi
"Memang waktu tampil dan melaksanakan tugas, tangan dan kaki saya terasa sakit sekali saat diayunkan. Terus kepala pusing. Tapi disitu saya bilang sama diri saya sendiri, saya harus kuat, saya harus bertahan. Dan alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Dari mulai upacara bendera sampai upacara penurunan bendera. Setelah itu, saya nangis, yang lain juga ikut menghampiri sambil nangis," tutupnya.
Untuk diketahui, Rahayu Lestari adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Asep Supriatna (47 tahun) dan Eti Yulianti (37 tahun), asal Kampung Mareleng RT 06/02 Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.