Rehan, Anak Berkebutuhan Khusus Asal Sagaranten Sukabumi Sering Lepas Kontrol

Senin 15 April 2019, 13:56 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mohamad Rehan, anak berusia 10 tahun mengidap kelainan pada otaknya. Rehan adalah putra kedua pasangan Ade (42 tahun) dan Nurhayati (35 tahun), warga Kampung Cihaur RT 06/02 Desa Curug Luhur, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi

BACA JUGA: Abah Ujar, Penjual Kacang Tanah Asal Waluran Sukabumi yang Penuh Semangat

Dari penampilan fisik, Rehan nampak seperti anak-anak seusianya. Namun beberapa tetangga, teman, sampai gurunya mengaku kesulitan menghadapi Rehan. Sang ayah, Ade mengulas, dahulu Rehan terlahir normal. Namun menginjak usia 5 tahun, anaknya itu sempat mengalami demam tinggi, sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Akibat terlambat penanganan, Rehan saat itu mendapat diagnosa dokter mengidap kelainan pada otaknya. 

"Saat itu karena kami tidak ada biaya, jadi kami hanya mengandalkan obat seadanya. Sebelum akhirnya kami memiliki kartu BPJS berbayar yang kami pakai untuk berobat dan memeriksa anak kami di sukabumi," ungkap Ade kepada sukabumiupdate.com, Senin (15/4/2019). 

BACA JUGA: Supardi, Pemuda Obesitas Berhati Emas Asal Sagaranten Sukabumi

Ade yang hanya kuli serabutan kerap kesulitan biaya saat ingin mengobati anaknya. Penghasilannya tak menentu. Kadang ada, kadang tidak. Kondisi tersebut membuatnya kesulitan membayar angsuran BPJS yang mesti dibayar setiap bulan. Akibatnya, kondisi Rehan semakin hari semakin memburuk. Ade dan istrinya semakin kesulitan mengontrol aktivitas anaknya yang sering membahayakan keselamatannya dan orang disekitarnya. 

"Anak saya ini sering melakukan hal diluar kontrol. Dia sering merusak kaca rumah, kaca sekolah, bahkan sempat memukul temannya dengan batu sampai dijahit. Dan akibatnya sudah dua bulan ini kena skorsing pihak sekolah. Terus juga pernah dia dipatok ular, setelah sebelumnya ia menangkap ular dan menakut nakuti temannya. Akhirnya tangannya bengkak dan membiru," jelas Ade.

BACA JUGA: Ajang, Difabel Cilik Pengrajin Anyaman Bambu Asal Waluran Sukabumi Ingin Bisa Baca Tulis

Meskipun semakin hari ia semakin kesulitan mengontrol  anaknya ditengah usahanya memenuhi kebutuhan mereka, namun Ade dan Nurhayati mengaku pasrah dengan kondisi ini. Terlebih ia baru saja menyelesaikan operasi anak kembar mereka yang masih berusia balita dengan biaya yang mereka keluarkan sendiri.

"Sampai saat ini kami belum mendapatkan Jamkesda layaknya masyarakat miskin lainnya, padahal beberapa kali kami berurusan dengan kesehatan anak-anak kami. Padahal kami ini benar-benar miskin," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)