SUKABUMIUPDATE.com - Keterbatasan fisik tak membatasi cita-cita Engkus (30 tahun) untuk belajar dan berbagi ilmu. Warga Kampung Ciangsana RT 03/03 Desa Kertangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi ini merupakan seorang difabel yang cukup mahir menguasai tulisan berbahasa inggris.
Dia dapat menulis dan melakukan sesuatu dengan jari kakinya. Demikian ketika mengetik pesan di smartphone.
BACA JUGA: Demi Bantu Orang Tua, Mojang Asal Perbawati Sukabumi Ini Jual Jagung Bakar
Engkus bukan sarjana malah tidak pernah duduk dibangku sekolah. Tapi menguasai bahasa inggris grammar dan writing, semua itu diperolehnya dari berbagai sumber.
"Belajar bahasa inggris semenjak usia enam tahun, belajar sendiri secara otodidak lewat baca kamus bahasa inggris, majalah bahasa inggris dan menonton film barat, kalau bicara kurang lancar namun menulis lancar," ujar Engkus melalui pesan whatsapp kepada sukabumiupdate.com, Jumat (30/3/2018).
Engkus merupakan anak ketiga dari pasutri Dudun (68 tahun) dan (Alm) Empun.
BACA JUGA: Cerita Yanto Tukang Becak Kota Sukabumi, Seharian Berkeringat Hanya Kantongi Rp 30 Ribu
Pria kelahiran Sukabumi, 24 Agusutus 1987 ini mengungkapkan bahwa tulisan bahasa inggrisnya dibagikan melalui media sosial dan menjadi tutor online bahasa inggris. Dia memiliki sebuah akun Facebook Fans Fage belajar bahasa inggris bersama engkus.
"Saya punya murid di medsos lebih dari 3000 orang, bahkan sekarang sedang dalam proses menyusun sebuah buku bahasa inggris," jelas Engkus.
BACA JUGA: Rahmat Apandi, Orang Dibalik Batu Bersusun di Cidahu Sukabumi
Engkus mengakui kalau karya tulisannya belum bisa menghasilkan materi. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan penghasilan dari jual telur bebek.
"Untuk mengisi kebutuhan, saya menjual telur bebek. Bapak memelihara tujuh ekor bebek, kami punya harapan dan keinginan menjadi penulis buku agar bisa memperbaiki rumah panggung yang sudah tua dan bocor. Mohon maaf kepada sukabumiupdate.com balasan WhatsApp saya sering lambat karena mengetiknya pakai jari kaki," ujar Engkus.