Sebut 100.000 Buruh di Kabupaten Sukabumi Kena PHK, GBSI: Minim Peran Pemerintah

Jumat 01 Mei 2020, 23:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GBSI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sukabumi memperingati Hari Buruh Internasional dengan membagikan masker dan Takjil, Jumat (1/5/2020). Selain itu mereka menyuarakan penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Onimbus Law dan beberapa tuntutan lainnya.

BACA JUGA: May Day 2020, Sarbumusi Kota Sukabumi Desak Pemerintah Perhatikan Nasib Buruh

"Kita mendesak, kita menolak RUU Onimbus law, stop PHK akibat Covid-19 dan pemerintah harus turun tangan. Dan kita menolak adanya "no work no pay" karena itu tidak ada dasar hukumnya dan tidak berprikemanusiaan terhadap buruh. Dan bayarlah THR karena THR itu harapan satu-satunya para buruh," ujar Ketua DPC GBSI Sukabumi, Dadeng Nazaruddin kepada sukabumiupdate.com, usai kegiatan.

DPC GBSI Sukabumi memperingati Hari Buruh Internasional dengan membagikan masker dan takjil, Jumat (1/5/2020). | Sumber Foto: Syahrul Himawan

Lebih lanjut, Dadeng menilai prinsip RUU Onimbus Law terlalu pro terhadap pengusaha. Sehingga demi kelangsungan dan kesejahteraan buruh, ia meminta pemerintah berhenti menciptakan RUU tersebut. "Kami menuntut pada pemerintah untuk berhenti menciptakan UUD yang pro terhadap pengusaha," terangnya

BACA JUGA: PT GSI Cikembar Sukabumi Akui Tak Luluskan 200 Karyawan Training

Sedangkan, lanjut Dadeng, kondisi buruh semakin parah ketika perusahaan menerapkan sistem "no work no pay" otomatis berpengaruh terhadap penghasilan buruh sehingga menurun. Lebih parahnya lagi hingga memberhentikan buruhnya dengan asal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Para buruh mengalami penurunan pendapatan. Karena pihak perusahaan sudah meliburkan secara bergiliran, dan mayoritas perusahaan melakukan sistem no work no pay. Bahkan sekarang banyak perusahaan mem-PHK buruhnya dengan asalan PSBB ini. Jadi para buruh dipaksa untuk menundukkan diri dengan perusahaan memberikan kompensasi," ucapnya

BACA JUGA: Video Buruh Sukabumi Diberhentikan, SPN Sebut Kado Pahit Hari Buruh Sedunia

Dalam hal ini, Dadeng menilai, seharusnya pemerintah berperan reaktif menangani dampak Covid-19 yang dialami buruh. Dadeng mengatakan, sejauh ini pemerintah sangat lamban menangani hal tersebut. Padahal ini seharusnya sudah diukur pemerintah akan berdampak pada industrialisasi dan buruhnya sendiri.

"Saya kira tidak ada upaya yang sangat baik atau reaktif dari pemerintah terkait dampak pada buruh ini. Pemerintah sangat lamban dan sangat pasif mereka sangat terlambat mendapatkan informasi. Padahal hal ini harus terukur bagi pemerintah bahwa Covid-19 ini akan berdampak pada industrialisasi dan buruhnya sendiri," katanya

BACA JUGA: Pekerja Outsourcing PT Longvin Parungkuda Sukabumi Resah, GSBI: Terancam Tak Dapat THR

Dadeng memaparkan, saat ini jumlah buruh yang sudah tercatat lebih dari 100.000 buruh yang di-PHK perusahaan. Dari jumlah tersebut mayoritas buruh yang berkerja di perusahaan padat karya.

"Sebenarnya ini rentetan panjang dari upaya kita memperjuangkan. Dalam kesempatan ini di hari buruh ini kita berharap semoga Covid-19 ini segera hilang dan ekonomi stabil kembali," tandasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)