SUKABUMIUPDATE.com - Bagi pecinta pakaian batik, kini ada batik dengan pewarna alami dengan warna baru, yaitu Batik Kulasantana Kasepuhan Sinaresmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Batik hadir dengan motif Leuit si Jimat, yang menggambarkan kearifan lokal warga Kasepuhan Sinaresmi.
BACA JUGA: Seren Taun ke 440 Kasepuhan Sinar Resmi, Cara Kampung Adat Syukuri Hasil Bumi
Pengelola batik Kulasantana Kasepuhan Sirnaresmi, Saragosa Gia menjelaskan, proses pemberian warna untuk batik model baru ini dilakukan secara alami. Pewarna yang dihasilkan merupakan hasil celup pada rebusan kulit pohon mahoni.
"Untuk warna yang dihasilkan tentunya tidak cerah mencolok seperti pewarna kimia pada umumnya, tapi batik ini warna yang hasilkan lebih soft, teduh, adem dan nyaman untuk dilihat atau dipakai," jelas Gia.
BACA JUGA: DPESDM Kabupaten Sukabumi Bina Perajin Batik Surade dan Purabaya, Ini Targetnya!
Ia menjelaskan, pembuatan motif batik baru tersebut bertujuan memperkenalkan ikon Kasepuhan Sinaresmi yaitu Leuit Si Jimat. Gia mengaku terinspirasi dari semakin banyak batik lokal di Kabupaten Sukabumi saat ini banyak diminati pangsa pasar lokal maupun mancanegara
"Sehingga kami berinisiatif menciptakan ciri khas daerah sendiri dengan motif dan warna baru, serta pewarna dari alam yakni pepohonan," imbuhnya.
BACA JUGA: Indonesia Perkenalkan Batik Eco Printing Lokatmala Sukabumi ke Pakistan
"Batik Kulasantana khas kampung adat Kasepuhan Sirnaresmi ini prosesnya dicelup menggunakan alat canting cap ataupun dilukis. Kemudian dikombinasikan dengan teknik jumput. Ada juga ecoprint, jadi motifnya satu-satu tidak bisa sama dengan yang lain," terangnya.
Kendati demikian, saat ini batik Kasepuhan Sinaresmi motif baru ini masih belum dibuat secara masal karena masih keterbatasan alat dan bahan. "Insyaallah nanti kita akan kembangkan lagi. Saat ini masih terbatas. Kecuali ada pesanan, baru dibuatkan massal," tandasnya.