SUKABUMIUPDATE.com - Hal membanggakan kembali hadir di Kota Sukabumi dalam Gelar Teknologi Tepat Guna IX Tahun 2019 ini. Setelah Kota Sukabumi didaulat menjadi tuan rumah dalam pagelaran tahunan ini, kabar baik lainnya muncul dari mahasiswa semester VI Prodi Teknik Mesin Politeknik Sukabumi, Eko Widianto.
BACA JUGA: Enam Alat Canggih Pemenang Teknologi Tepat Guna IX Jabar 2019, Ada dari Kota Sukabumi
Pasalnya, mahasiswa berusia 21 tahun ini berhasil menyabet juara kedua dalam Gelar Teknologi Tepat Guna kategori Inovasi. Melalui alatnya yang bernama Alat Pencetak Pelet, Eko berhasil menyingkirkan pesain lainnya yang berasal dari 27 Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat.
"Mesin itu pakai motor listrik, dengan menggunakan listrik 373 watt. Kapasitas produksinya sendiri dapat mencapai tiga kilogram dalam satu kali proses itu, serta bisa mencetak lima kilogram pelet per jam," ungkap Eko kepada sukabumiupdate.com, Rabu (21/7/2019).
BACA JUGA: Ini Dua Alat Unggulan Kota dan Kabupaten Sukabumi di Ajang Teknologi Tepat Guna IX
Eko mengungkapkan, alasannya menciptakan benda tersebut karena wilayah Kota Sukabumi itu relatif kecil dan mayoritas warga yang bertani itu adalah petani ikan, sehingga muncul ide untuk membuat mesin pencetak pelet kapasitas rumah tangga.
"Alat itu diciptakan oleh dua orang, tapi yang diikut lombakan hanya atas nama satu orang, yaitu saya. Proses pembuatannya sendiri sekitar empat bulan dengan biaya sekitar Rp 3,7 juta," jelas Eko.
BACA JUGA: Keren, Mahasiswa Univeritas Nusa Putra Ciptakan Teknologi Deteksi Penyakit Lemah Jantung
Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Kaswito dan Wiwi Winarti, warga Perum Tanjungsari Permai Jalan Khatulistiwa Nomor 05 RT 04/14 Kelurahan Karangtengah Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi ini mengaku pernah mengalami kendala saat melakukan uji coba pada mesin pencetak peletnya itu.
"Beberapa kali cetak peletnya gagal, tapi alhamdulillah akhirnya berhasil. Saya ini pertama kali membuat, dan pembuatannya sendiri sekitar mulai Desember 2018 hingga Maret 2019 lalu," pungkas Eko.