Jepang Butuh 345 Ribu Tenaga Kerja, Apa Saja dan Gimana Caranya? Simak Dong!

Minggu 14 Juli 2019, 06:41 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Tahun ini Jepang membutuhkan 345 ribu tenaga kerja dari luar negeri untuk mengisi berbagai kebutuhan pekerjaan di negara mereka. Jumlah ini hanya untuk delapan negara di asia termasuk Indonesia, artinya selain kita Jepang juga mencari calon tenaga kerja dari China, Mongolia, Vietnam, Thailand, Kamboja, Philipina dan Myanmar.

Negara matahari terbit ini mengalami fenomena penurunan populasi jumlah penduduk sejak beberapa tahun terakhir, hingga menyebabkan banyak slot pekerjaan yang kosong tak terisi, dan dikhawatirkan menganggu stabilitas negara. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan untuk warga Indonesia yang berpopulasi besar namun memiliki peluang kerja yang terbatas di dalam negeri, termasuk di Jawa Barat khususnya Kota dan Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Wawancara Khusus Nadia Silva, Sarjana Kedokteran Termuda dari Sukabumi

Dalam talkshow tamu mang koko edisi Sabtu kemarin (14/7/2019) sukabumiupdate.com, kedatangan Ketua LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) Kihasa Ashabulyamin,Yudi Hermawan yang khusus membahas tentang peluang ini.

Tamu mang koko edisi ini memang mengupas peluang kerja di negeri sakura, seperti apa saja lowongannya, gaji serta bagaimana cara mengaksesnya. Berikut kutipan kutipan wawancara (tanya jawab) dari dialog yang disiarkan live melalui media sosial sukabumiupdate.com (facebook dan instalgram) kemarin dengan Yudi Hermawan. 

Kenapa harus ke Jepang dibandingkan negara lain di dunia termasuk asia?

Kita berdiri dari tahun 2009, sudah 10 tahun. Empat tahun terakhir ini memang akses untuk bekerja ke Jepang terbuka luas, dan tahun ini booming karena memang mereka butuh banyak tenaga kerja impor untuk memastikan kebutuhan banyak indutri dan instansi disana tetap berjalan. 

Kami saja tahun ini diminta 1000 tenaga kerja dari total 345 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan oleh jepang hingga lima tahun kedepan. LPK Kihasa Ashabulyamin sendiri sudah bekerja sama dengan 22 perusahaan di Jepang.

Menyapa Mahasiswi Asal Sukabumi, Wakil Indonesia di Ajang Paduan Suara Internasional

Selain jumlah lowongan kerja yang cukup fantastis ini, apa keunggulan lainnya dari Jepang?

Selain akses, biaya juga lebih bukan murah tapi kompetitif karena perusahaan perusahan di Jepang memberikan program pembiayaan untuk membantu calon tenaga kerja yang terpilih atau lolos seleksi untuk berangkat ke sana. Ditambah lagi Jepang adalah salah satu negara yang memberikan jaminan tenaga kerja mumpuni lebih baik dari sejumlah negara di asia untuk tenaga kerjanya. Ada asuransi pulang ke negara asal hingga Rp 75 juta, penghasilannya bisa 5 kali lipat untuk dibandingkan Indonesia dengan jobdes kerja yang sama.

Seperti apa caranya pencaker Indonesia khususnya Sukabumi untuk bisa kerja ke Jepang?

Kalau kita di LPK Kihasa inikan sudah bekerja sama dengan 22 perusahaan di Jepang, artinya calon pencari kerja untuk 22 perusahaan ini harus mengikuti pelatihan di kita. Khususnya pelatihan bahas Jepang dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh ke 22 perusahaan itu, nanti ada seleksi, sangat tergantung skil pencakernya, ada yang dua minggu langsung lolos karantina berangkat, ada yang satu bulan, ada yang tiga bulan hingga enam bulan, tergantung penilaian dan kebutuhan dari perusahaan.

BACA JUGA: Masih Ingat dengan Teh Euis Keluarga Cemara? Ini Kabar Terbarunya

Dalam dua tahun ini kita sudah berangkatkan 79 orang ke Jepang.  Artinya untuk jalur LPK Kisaha harus mendaftar dan mengikuti program pelatihan. Yang sudah kita berangkatkan itu untuk bidang pengolahan makanan, pertanian, peternakan, otomotif, medis, kontruksi, tenaga surya dan teknologi logam serta masih banyak lagi, rata rata dari Sukabumi, Bandung dan Cianjur.

Program ini, Jepang hanya membatasi untuk 14 bidang tenaga kerja, apa saja itu diantaranya?

Jadi dari 345 ribu tenaga kerja impor yang dibutuhkan Jepang dari delapan negara termasuk Indonesia, untuk tenaga restoran butuh 5300 orang, kontruksi butuh 40 ribu orang, pertanian butuh 36 ribu orang, penolahan makanan butuh 34 ribu orang, dan ini yang paling besar Jepang butuh 50 ribu tenaga kerja, trutama untuk mengurusi banyak lansia disana.

Nah untuk bidang yang dibutuhkan ini, brapa sih penghasilannya? Bener nggak lebih gede dari di Indonesia?

Dari komunikasi kita dengan 22 perusahaan dan testimony lulusan LPK yang sudah bekerja di Jepang rata rata penghasilannya untuk semua bidang ini mencapai Rp 15 juta perbulan dan bisa mencapai RP 18 juta perbulan untuk kategori lemburnya.

Untuk persyaratan akademis atau pendidikannya gmana? Apa yang Jepang butuhkan?

Jadi umumnya mereka butuh ijazah SLTA sederajat hingga sarjana strata satu. Khusus bidang yang spesifik seperi perawat harus memiliki ijazah lulusan sekolah keperawatan atau medis. Yang lainnya cukup ijasah umum, dan memang lulusan SMK akan lebih diminati jika sesuai dengan bidang yang dituju.

Ini untuk laki laki dan perempuan dengan syarat sehat jasmani rohani, ada syarat khusus fisik, perempuan tinggi badan miniman 150 cm, laki-laki 160 cm, dibawa standar ini toleransinya hanya 2 cm. Syarat usia 18 hingga 28 tahun, mereka butuh usia produktif.

Nah untuk informasi lebih lanjut terkait, ingin jadi buruh migran ke Jepang hubungi saja kang Yudi Hermawan, Ketua LPK Kihasa Ashabulyamin yang berkantor pusat di Kabupaten Cianjur, atau bisa nanya langsung via wa 0852-2070-9719. Atau hubungi perwakilannya sukabuminya, Koko Muhamad di nomor wa 0816-594-813, semoga berhasil ke Jepang guys!

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)