SUKABUMIUPDATE.com - Bayi berusia satu bulan bernama Lani harus menerima takdir saat dirinya dilahirkan dalam keadaan tidak memiliki tempurung kepala.
BACA JUGA: Bayi Lahir Tanpa Tempurung Kepala di Gegerbitung Sukabumi, Ini Dugaan Penyebabnya
Anak ketiga dari pasangan Elah (46 tahun) dan Yayan alias Adom diduga mengalami kegagalan dalam proses pembentukan ketika dalam kandungan.
"Bisa karena infeksi virus, dan lain sebagainya. Virusnya adalah rubela yang menyerang ibunya saat mengandung bayi tersebut," tutur Kasubag Hukum dan Humas RSUD Syamsudin SH, dr Supriyanto kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/11/2019).
BACA JUGA: Catatan Lengkap Kisah Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Gegerbitung Sukabumi
Saat ini, Lani tengah menjalani perawatan di ruang Tanjung RSUD Syamsudin SH. Sementara itu, pihak rumah sakit masih terus melakukan penanganan terhadap kondisi Lani.
"Penanganan men-support kebutuhan-kebutuhan pokok pasien untuk mempertahankan dan memperbaiki keadaan umumnya," pungkas Supriyanto.
BACA JUGA: Bayi Asal Bojonggenteng Sukabumi Lahir dengan Kelainan Genetik Langka
Pasangan Lani dan Adom berdomisili di Kampung Tangkolot Tonggoh RT 04/03 Dusun Pasir Gambur, Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Lani lahir oleh bantuan paraji (dukun beranak) pada tanggal 28 Oktober 2019 di Kampung Tangkolot Tonggoh.
Karena mengalami permasalahan pada bagian tempurungnya, akhirnya pada tanggal 16 November 2019, Lani dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH oleh Puskesmas Sagaranten dengan diagnosa sepsis.
BACA JUGA: Upaya Dinkes Kabupaten Sukabumi Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Pasca Melahirkan
Setelah enam hari dirawat dari RSUD Syamsudin SH, pada tanggal 21 November 2019 Lani pulang namun harus melakukan kontrol pada tanggal 25 November 2019. Karena pertimbangan jarak yang jauh antara Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap dengan RSUD R Syamsudin SH maka Lani pulang ke Gegerbitung yang menjadi kampung halaman ayah Lani. Sehari setelah pulang dari RS Bunut, Lani kontrol ke Puskemas Gegerbitung pada 22 November 2019.