SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 218 balita di wilayah Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi mengalami kekerdilan pada bayi di bawah lima tahun atau stunting. Kasus ini terjadi salah satunya di Desa Cikarae Thoyyibah terdapat empat anak yang mengalami stunting yaitu M fajar (6 bulan), Fadil S (30 bulan), Salma M (6 bulan) dan M Akbar (9 bulan).
"Dari data yang kami himpun, sebanyak 218 bayi terkena stunting di Kecamatan Cikidang,” ujar Kepala Puskesmas Cikidang, Asep Gumelar kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/12/2018).
Semua bayi yang terkena stunting, kata Asep, kini dalam pengawasan petugas kesehatan Kecamatan Cikidang. Disamping itu, pihaknya pun terus melakukan penyuluhan untuk meminimalisir terjadinya stunting.
BACA JUGA: Sekda Kabupaten Sukabumi: Penanganan Stunting Perlu Multisektor Dinas Terkait
"Semuanya rutin diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Home Visit dan penyuluhan oleh Tenaga Kesehatan," jelasnya.
Terkait persoalan ini, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, bakal intervensi untuk meminimalisir agar stunting tidak semakin meluas. Menurut dia, program 1000 hari kehidupan (HPK) bayi sudah masuk di wilayah Desa Cikarae toyyibah. Namun, ada kemungkinan warganya kurang menyadari betapa pentingnya gizi saat hamil dan setelah melahirkan.
BACA JUGA: Generasi Terancam Kerdil, Wabup Sukabumi Himbau Masyarakat Ikut Cegah Stunting
"Ketika program masuk, tapi ibu-ibunya kurang menyadari. Misalnya, anak dikasih susu lalu mencret itu dihentikan, padahal seharusnya dilanjutkan karena itu hal biasa ketika perut dikasih makanan yang berbeda," kata Marwan saat menghadiri acara Saba Desa Pariwisata di Desa Cikarae Thoyyibah, Senin (24/12/2018).
Pemkab Sukabumi, kata Marwan, bakal terus menggenjot program-program untuk menanggulangi stunting. Misalnya, sanitasi air bersih dan yang paling utama yaitu memaksimalkan pelayanan kesehatan.
"Pemkab bakal intervensi mulai dari Badan KB, Posyandu dan lainnya. Itupun, harus dikawal agar peogramnya berjalan maksimal,” tukasnya.