Inilah Alasan Mengapa Gejala Asma Lebih Buruk Terjadi di Musim Panas

Kamis 30 Juni 2022, 10:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Memasuki musim panas atau kemarau di Indonesia wajib diwaspadai oleh penderita penyakit asma.

Mengapa demikian? Melansir dari Healthline, pada musim panas banyak orang mengalami gejala asma lebih buruk daripada musim lainnya.

photoIlustrasi Penderita Asma - (Shutterstock)</span

“Secara definisi, asma merupakan obstruksi jalan napas yang reversibel,” Dr. Zab Mosenifar , FCCP, FACP, direktur medis dari Women's Guild Lung Institute di Cedars-Sinai di Los Angeles.

Baca Juga :

Para ahli juga mengatakan jika penderita asma dipicu dari lingkungan sekitar. Bahkan siapapun dapat menderita penyakit ini, tapi beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi.

Asma lebih sering terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan yang padat karena mereka memiliki paparan polutan yang lebih tinggi. Juga, kematian asma lebih tinggi untuk kelompok sosial ekonomi yang berbeda karena alasan masalah sosial yang sangat rumit, kurangnya perawatan kesehatan yang layak, kurangnya akses ke perawatan medis, dan sebagainya,” kata Mosenifar.

Gejala khas asma termasuk batuk intermiten, mengi, dada sesak, dan sesak napas,” kata Dr. Jimmy Johannes, ahli paru dan spesialis pengobatan perawatan kritis di MemorialCare Long Beach Medical Center di California.

“Banyak sekali hal-hal yang terlihat seperti penyakit asma sehingga evaluasi oleh dokter seringkali penting untuk memastikan diagnosis.”

Dan jika Anda tidak menderita asma sekarang, bukan berarti Anda kebal pada penyakit tersebut. Karena mungkin saja suatu hari nanti Anda dapat menderita penyakit tersebut karena faktor lingkungan itu.

Asma dapat sembuh secara spontan dari waktu ke waktu, namun asma juga bisa berkembang secara spontan di kemudian hari,” kata Johannes.

Apa yang Membuat Gejala Asma Memburuk di Musim Panas?

photoIlustrasi Panas - (Freepik)</span

Orang dengan asma dapat memiliki saluran udara yang lebih sensitif.

“Dan ketika Anda memiliki saluran udara sensitif segala jenis polutan, atau segala jenis perubahan suhu yang drastis – baik di sisi atas atau bawah – menciptakan reaksi di saluran udara. Itu yang menimbulkan gejala,” kata Mosenifar.

“Pemicu lingkungan memainkan peran besar. Di musim panas, suhu akan naik, sehingga ada lebih banyak polutan dan partikel asap di udara,” tambahnya.

Johannes setuju bahwa musim panas dapat membawa berbagai pemicu yang dapat membuat gejala asma lebih berat.

“Jumlah debu lebih tinggi di musim panas, yang bagi sebagian orang dapat menyebabkan asma dan gejala alergi yang lebih buruk. Selanjutnya, kelembaban dan panas yang lebih tinggi dapat dengan sendirinya membuat Anda merasa lebih sulit untuk bernapas,” katanya. 

“Matahari berinteraksi dengan emisi industri dan kendaraan untuk membuat ozon di permukaan tanah pada bulan-bulan musim panas dapat berkontribusi pada asma yang lebih buruk.”

Cara Mencegah Gejala Asma Lebih Buruk pada Musim Panas

Jika faktor lingkungan memainkan peran penting dalam asma, satu hal yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan gejala Anda adalah untuk menyadari lingkungan Anda.

“Rekomendasi saya biasanya adalah mencoba dan tetap di dalam ruangan. Penderita asma paling baik jika suhunya 68 hingga 71 derajat (Farenheit). Saya merekomendasikan orang-orang untuk berolahraga di dalam ruangan, atau di sore hari,” kata Mosenifar.

Perawatan untuk Gejala Asma

Terlepas dari gejalanya, asma biasanya dapat diobati.

Banyak penderita asma memiliki dua inhaler. Inhaler utama adalah untuk pemeliharaan dan yang kedua adalah inhaler penyelamat. Mereka mengandung obat yang berbeda.

Penting untuk tidak menggunakan inhaler penyelamat untuk perawatan. Terlalu sering menggunakan inhaler penyelamat dapat menyebabkan takikardia dan Anda mungkin akan berhenti merespons obat penyelamat juga.

Kadang-kadang, bahkan dengan penggunaan obat-obatan, Anda mungkin memerlukan bantuan medis.

Gejala sesak napas yang lebih buruk, mengi (bunyi nyaring) dan sesak dada yang tidak sepenuhnya sembuh atau kambuh segera setelah perawatan inhaler penyelamat cukup memprihatinkan. Ini biasanya memerlukan perhatian medis segera,” kata Johannes.

Baca Juga :

SOURCE: HEALTHLINE

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).