SUKABUMIUPDATE.com - Program OPOP atau One Pesantren One Product yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun 2021 ini akan merangkul pesantren di Sukabumi, kota dan Kabupaten. OPOP merupakan program pemberdayaan pesantren agar punya produk unggulan sehingga mampu mandiri secara ekonomi.
Untuk mewujudkannya OPOP akan melakukan bimbingan pengelolaan usaha berbasis potensi Pondok Pesantren. Hal ini ditegaskan oleh pendamping OPOP wilayah 1 Kota/Kabupaten Sukabumi saat beraudiensi dengan Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami di Pendopo, Senin (4/10/2021).
Korwil OPOP Sukabumi, Raden Nanda Teguh Perkasa mengatakan, ada ratusan pesantren yang mengikuti program ini. Pesantren dibimbing dalam hal bisnis dan pengelolaan keuangan, untuk tahun ini ada 106 pesantren yang mengikuti program tersebut.
"Program OPOP sendiri sudah berjalan selama tiga tahun. Kami membimbing dari sisi pengelolaan keuangan, legalitas, hingga pemasaran produk hasil olahan pesantren," ujarnya dikutip dari portal resmi Diskominfosan Kabupaten Sukabumi.
Sukabumi lanjutnya selalu menjadi daerah dengan jumlah pesantren terbanyak yang mengikuti OPOP. "Sukabumi pun selalu ada perwakilan yang mendapatkan penghargaan dalam program OPOP ini. Apalagi, program ini selalu diperlombakan setiap tahun."
Program OPOP mendukung pemulihan ekonomi berbasis daerah yang dikombinasikan dengan kearifan lokal. "Jadi, pesantren dalam membuat produk tidak sembarangan. Produk yang dibuat pesantren selalu juara," ungkap Raden Nanda Teguh Perkasa.
Dalam kesempatan itu, Bupati Marwan Hamami berharap program OPOP ini bisa mempercepat pengembangan SDM dan SDA di Sukabumi. Mengingat Kabupaten Sukabumi memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah.
Baca Juga :
"SDA bisa lebih digali potensinya. Sementara SDM bisa ditingkatkan keahliannya. Terutama yang berada di lingkungan pesantren," terangnya.
Karena itu, lanjut Bupati, keberadaan OPOP harus menjadi salah satu pendorong pemberdayaan ekonomi di pesantren. "Lewat OPOP ini, anak pesantren bisa lebih diberdayakan dan didorong untuk melakukan perubahan," tegasnya.