Pasca PVMBG, Pemkab Sukabumi Larang Penambahan Rumah di Lokasi Tanah Bergerak Cibadak

Selasa 22 Oktober 2019, 04:58 WIB

 

SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melarang penambahan bangunan rumah (pemukiman) di lokasi bencana tanah bergerak, di Kampung Benda Desa Karang Tengah Kecamaan Cibadak. Sejumlah kegiatan akan dilakukan untuk penataan kawasan bencana di lokasi tersebut, pasca keluarnyanya hasil kajian dan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementrian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral).

“Kami sudah meminta kecamatan Cibadak untuk berkordinsi dengan pemerintah desa Karang Tengah untuk memberikan sosialisasi agar tidak ada lagi penambahan rumah dan pemukiman di kawasan bencana,” jelas Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (22/10/2019).

Sementara untuk dua rumah yang rusak berat akibat retakan tanah, tidak akan direlokasi. Eka menjelaskan penghuninya memilih memperbaiki retakan tanah dan bangunan yang rusak. 

BACA JUGA: Ungkap Pemicu Pergerakan Tanah di Cibadak Sukabumi, PVMBG Keluarkan 10 Rekomendasi

“Mereka bingung juga mau pindah kemana, sementara itukan tanah aset desa. Sejauh ini kita belum menerima keputusan pemerintah desa terkait penanganan korban terdampak. Yang punya kewenangan adalah pemdesnya,” sambung Eka.

Untuk memastikan kawasan tersebut aman, BPBD tengah menyiapkan program penataan drainase dan penanaman pohon keras di lokasi tersebut. Penataan drainase penting untuk menghindari ancaman longsor jika hujan deras turun, begitu pula dengan penertiban kolam atau lahan basah yang ada diatas pemukiman ataupun kawasan dengan kemiringan tinggi.

“Kita bergerak menata lagi kawasan tersebut untuk mengurangi resiko bencana,” pungkas Eka.

BACA JUGA: Tak Bisa Tidur, Cerita Pemilik Rumah Korban Pergerakan Tanah di Karang Tengah Cibadak

Seperti diberitakan sebelumnya, PVMBG mengeluarkan 10 rekomendasi terkait bencana tanah bergerak di lokasi tersebut. Dalam rekomendasi tersebut PVMBG meminta dua rumah yang rusak berat dipindahkan, sementara retakan tanah yang sudah terjadi secepatnya harus ditutup kembali dengan tanah sebelum musim musim penghujan tiba.

Dari pantauan sukabumiupdate.com, retakan tanah berbentuk huruf E sepanjang kurang lebih 50 meter (melengkung) dan 17 meter lurus, sudah kembali ditutup tanah oleh warga dan petugas. Bahkan retakan tanah paling dalam, yang membelah rumah warga juga sudah ditutup kembali. 

Selain merusak dua rumah, 40 rumah lainnya terancam karena diberada dibawah titik tanah retak di Kampung Benda, Desa Karang Tengah Kecamaan Cibadak Kabupaten Sukabumi.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)